2. Arunika Nadhira

32 11 4
                                    

Hari Sabtu adalah hari yang selalu Aruni tunggu – tunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Sabtu adalah hari yang selalu Aruni tunggu – tunggu. Di hari itu, dia akan mengikuti Ekstrakulikuler Tari. Aruni sangat suka menari, karena saat menari, Aruni seakan bisa melupakan semua rasa sedih yang dia rasakan. Tak hanya itu, menari dapat membentuk badan Aruni menjadi lebih bagus, bahkan jari jemari Aruni sudah terlihat lentik.

Kata Mama, Aruni sedari kecil sudah senang menari. Memang bukan menari tradisional yang akhir – akhir ini dilakukan, Aruni kecil selalu menari jika diputarkan lagu india ataupun lagu – lagu yang terdengar asik. Bahkan Aruni lebih rela pulang sore karena harus latihan menari dibanding dengan belajar sampai sore hari.

Tak hanya itu saja alasan Aruni, sebenarnya di hari yang sama pula, dia akan bertemu dengan Aksara — Kakak kelas Aruni yang kini merangkap menjadi orang yang disukai Aruni. Jika Aruni mengikuti Ekrakulikuler Tari maka Aksara mengikuti Ekstrakulikuler Rohis dan Basket, bahkan Aksara merupakan Ketua dari Ekskulikuler Rohis, keren sekali, bukan?

Aruni sudah mulai menyukai Aksara dari pertama dia masuk ke Sekolah ini. Meski interaksi Aruni dengan Aksara lebih banyak lewat sebuah pesan, Aruni tetap menyukai Aksara. Dia juga tidak menyerah menunggu Aksara untuk menyukai dia, bahkan sudah berkali – kali disakiti oleh laki – laki itu.

"Oke, gerakan selanjutnya seperti ini ya!" Ucap Aruni yang sedang mengajarkan sebuah Tarian baru pada adik kelasnya. Kebetulan hari ini Bu Lia, selaku guru dari Ekskul Tari berhalangan hadir, alhasil Aruni bersama dengan temannya yaitu Nabila diberi tugas untuk mengajarkan Tarian yang pernah diajarkan oleh Bu Lia.

Meski Aruni sedang mengajarkan gerak Tari secara step by step , pandangan matanya sesekali melirik ke arah Masjid yang berada di sebelah kanan lapangan. Dia sangat berharap bisa bertemu dengan Aksara, sang pujaan hati. Aruni tahu Aksara ada di dalam sana.

"Coba kalian praktikan gerakan – gerakan yang udah aku tunjukan tadi, pake musik yah? Aku sama Nabila akan memperhatikan dari sini. Semangat!" Teriak Aruni.

"Oke, Teh Aruni!" Sahut para adik kelasnya.

Musik Tradisional mulai terdengar di lapangan, sesuai perintah Aruni, mereka mulai menari mengikuti alunan musik.

Aruni menghembuskan napas kasar, dia usap keringat yang berada di keningnya. Cukup melelahkan mengajar Tari di lapangan yang tersorot sinar matahari. Kebetulan sekolah belum memiliki ruangan untuk Ekskul Tari, Alhasil Ekskul dilaksanakan di lapangan.

Bayangkan saja, seramai apa sekolah hari ini? Apalagi di bagian lapangan, di tengah lapang ada yang menari, di sebelah kanan lapang ada yang mengaji, di sebelah kiri lapang ada Ekskul futsal yang sedang berlatih.

"Panas banget, anjir!" Keluh Nabila yang kini sudah ada saja di samping Aruni.

"Iya. Mana hari ini gue belum ketemu sama Kak Aksa, huft makin capek." Jawab Aruni.

"Dih, lebay banget! Masih aja lo suka sama Kak Aksa, setelah apa yang dia lakuin ke lo? Lagian lo setia amat sih nunggu Kak Aksa? Udah hampir satu tahun setengah. Kak Aksa bahkan udah pernah punya pacar." Ucap Nabila yang selalu tidak menyukai Aruni jika sudah membahas Aksara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang