25

12 2 0
                                    

.

.

.

.

Tatapan datar Haru Mengarah pada seorang Nishimura yang baru duduk di sebelahnya. "bener. Echa masih di apart lo sampe sekarang?" Pertanyaannya hanya diangguki oleh Riki

Haru tersenyum, remeh." Dan, gue heran. Kenapa to masih man diemin Cewek kotor di apartemen lo? Nama lo bakal tercemar juga kayak dia"

"Gue ga peduli sekotor apa nama gue nanti, que cuma bisa lindungin dia dan anak lo. Loseenaknya ngerusak hidupnya tampa peduli sama dia Setelahnya"

Haru tertawa, "Karena itu pekerjaan gue bro. man join?"

Riki melihat Haru dengan Sorot Keheranan, "ternyata ada cowok persetan kayak to"

"Ya, Ini gue"

Riki tak merespon, la melihat Juan yang tampak sedang mencari seseorang di ambang pintu
"Cari Apa Wan!"

Juan yang ada di ambang pintu melihat Riki, tumben memanggilnya. Dia langsung Masuk ke sana tanpa permisi menghampiri Riki

"Aku cari kamu, Kata nggak mau panggil aku lagi? Seharusnya kamu cuek aja kalau ada" Aku disini

Riki gelagapan, lya ya "Ah, lupain. Mau apa lo?"

"Minggu depan pulang ke Jogja, ya?"

"Gak. Permanen gue disini, sampe lulus"

Juan Mengernyit heran "Kenapa? jagain Echa yang hamil anaknya dia?" Dia melirike Haru Yang Sedang Merokok di bangku-nya. Pemuda itu tak peduli jika Juan membicarakannya

Besok Mbak Risa datang ke Apart -mu. Kamu mau sembunyiin Echa dimana lagi?

Bagaimana juan bisa tau?

.

Setelah berlari sepanjang perjalanan pulang, Riki membuka pintu apart dengan keras "Echa! lo ada di rumah, kan?" Dia Khawatir karena tau bahwa Risa akan datang besok. Bukan minggu depan, Echa juga akan mengetahuinya. Hingga pikiran Riki mengarah pada gadis itu yang pergi dari apartemen nya

Beberapa hari terakhir Saat Echa tau bahwa Risa akan datang kesini, gadis itu terus berkata tentang hal yang tidak tidak dan terlihat tak tenang. Itu membuat Riki sempat berpikir bahwa Echa akan bertindak hal yang tidak-tidak juga

Riki pergi ke kamar sang gadis setelah mencarj di seluruh ruangan, dia membuka lemari Echa. Gadis itu tak ada di apart, tapi ponselnya masih ada di atas nakas. Barang- barang, pakaiannya juga masih utuh dan tertata rapi di lemarinya

"Echa, Zareycha!" Riki menyerukan nama pacarnya lagi. Ya tentunya tak akan di respon oleh Echa karena dia sudah tidak ada di ruang apart mereka

'dia tidak mungkin pergi, pasti dia hanya keluar' Monolog Riki membatin untuk menenangkan dirinya yang sedang gelisah sekarang

Riki takut Echa benar benar pergi dari apart, tapi barang barangnya masih ada di kamarnya. Hanya saja firasat terus menyebutkan bahwa Echa pergi dari rumah, terus berpikir negatif tentang gadis itu

Tak lama Setelah Riki mencari, dia memilih untuk duduk di Sofa, menghela napas lelah. Lalu Sebuah pesan masuk ke ponselnya

Mbak Risa

|Besok mbak sampan di Jakarta. Dek
Kamu yakin mau pindah ke jakarta?

lya mbak Riki pindah, mungkin|

.

Seharian ini Riki menunggu kedatangan Echa yang tak segera munculkan batang hidungnya. Dia kira Echa hanya pergi,keluar sebentar, Namun sampai malam Ini, gadis itu tak kunjung datang

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Buku Tanpa JudulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang