"Mulut lu tumben bicara kyk gini?hm?lu marah ma gua?emang gua salah kalo gua keluar sama liona?"
"Lo kebanyakan nanya!ya gua gak suka!gua gak suka ketika Lo Deket ²sama orang lain!gua benci ketika tangan Lo nyentuh orang lain selain gua,gua benci itu va,gua benci.."potong hasvi dan kini air yg ia tahan sejak tadi lolos dari matanya,
"Lo mau mainin gua gitu?!"
"What?mainin?haha..mana ada?jangan asal ngomong lah,gua sama liona itu cuma sahabatan gak lebih-"
"Halah Lo bohong!hiks.. lo pembohong..hiks..Lo jahat!!Lo jahat sama gua va...hiks...minimal Lo ngertilah perasaan gua kayak mana!sakit ketika gua liat Lo berduaan sama si liona itu!!gua benci ngeliat kalian berdua!!gua gak suka Lo dimilikin orang lain selain gua!"
"Oke oke oke vi..tenang okay?jangan nangis,jangan marah..okay kali ini gua yang salah,maafin gua udah jangan diterusin..gua minta maaf.."ujar arvael menenangkan hasvi dan mengusap air mata nya yang mengalir dipipi sang kakak.
Arvael membelai Surai hasvi dan menariknya kedalam dekapan arvael,"gak..hiks...Lo jahat...Lo jahat sama gua...hiks..Lo mainin gua...hiks.. hiks..gua benci Lo..Lo jahat..Lo penjahat..hiks"
"Udh dong vi..I'm sorry, I was wrong, don't cry, I'm sorry"ujar arvael menenangkan hasviArvael terus mengecupi wajah dn rambut hasvi,hingga ketukan pintu terdengar,
"Siapa?"tanya arvael.
"Saya non,anu,non arvael disuruh nyonya sama tuan besar kebawah,udah non""Kebawah?ah ok,nanti gua nyusul"
"Baik non."balas sang pelayan lalu pergi
" Okay..gua kebawah dulu ya?udah berhenti nangis nya,"Cup
Satu kecupan lama mendarat di bibir hasvi lalu arvael mengusap rambut hasvi dan berdiri menuju pintu untuk keluar.
Arvael menuruni anak tangga dan berjalan menuju kedua orang tuanya dan beberapa tamu itu.arvael duduk disamping sang mama dg memasang wajah datar nya.
Arvael memandangi satu persatu para tamu itu dg dingin lalu orang tuanya,"what's wrong you calling me dad?"
Angga menghela nafas lalu tersenyum,"Leon,kamu sudah tau kan jika arvael anak saya?"ujar Angga pada pria seusianya yg memakai pakaian lengkap itu."Ya tuan,"
"Jadi arva,kamu akan papa nikahkan dengan anak Leon."
ujar Angga,arvael mengernyit"what?ngapain harus aku?kan aku masih sekolah pa""Kelulusan kamu sebentar lagi,jadi setelah lulus,kamu harus menikah dengan anak itu"
Angga menunjuk satu gadis cantik berambut sebahu itu lalu arvael juga menatapnya,dan kembali pada papanya,"papa gak bisa gini song sama arva,habis lulus arva pengen kerja-"
"Kamu akan kerja apa?2 perusahaan papa akan papa wariskan ke kamu,jadi kamu harus bisa mengendalikan semuanya,gak berat kan?"
"Gak.pokoknya arva gak pengen nikah,arva gak mau.papa kayak gini nekan arva banget tau gak?papa pikir dong,arva belum belajar apapun tentang perusahaan papa,"
"Nanti akan papa ajarin,dan kasih tau semuanya-"
"Gak pa,aku pengen kerja,aku juga pengen kuliah,papa sama mama Jan gini dong,masa harus arva?""Kamu jangan ngelawan sama papa arva,intinya,setelah kelulusan kamu,kamu harus nikah.papa tidak menerima penolakan, sedikit pun."
Arvael diam,rasanya ia ingin meninju wajah sang ayah,tapi itu tidak akan terjadi.aravel memandang sinis gadis itu dan keluarganya tapi mereka menunduk.setelah itu arvael merasa sebuah tangan mengelus punggungnya,"gak papa arva..arva kan anak nya pintar,kuat lagi,ini juga demi kebaikan arva sendiri nak..terima aja ya?mama sama papa bakal terus ada kok meskipun arva punya kehidupan sendiri setelah ini.dan arva,gak akan kesulitan sendiri..ya nak?"ujar sang mama,rasanya..arvael ingin menangis saat ini,tapi..tak mungkin ia mengeluarkan nya didepan orang banyak dan orang tuanya.
Apa ia poroti saja?,"oke,tapi ada syaratnya."ujar arvael."apa itu,papa akan ngelakuin semuanya,papa akan memenuhi semuanya,semua keinginan kamu.katakan apa syaratnya?"
"Arvael mau nikah sama dia,tapi..papa harus kasih setengah harta papa sama arvael..papa harus janji kalo papa bakal ngasih 2 perusahaan papa,dan papa harus beliin semua perlengkapan mau itu mobil rumah dan segalanya setelah arva nikah.gimana?simple kan?"tanya arvael menyeringai.
Sang papa juga tersenyum dan mengedikkan bahunya,"no problem,itu aja?"
"And..1 more..kak hasvi juga harus tinggal sama arvael.."Angga mengernyit heran dg permintaan terakhir sang anak,"why?kenapa kakak kamu harus ikut?"
"Yaudah kalo papa gak mau,aku juga gak mau nikah kalo gitu"balas santai arvael,biarkan salah siapa?orang belum siap nikah disuruh nikah.Moara selaku mama arvael terkekeh,"biarin deh pa..mungkin arva juga butuh temen,jadi gak cuma agiska doang,ya kan kak?"ujar nernia dan arvael mengangguk,
Angga pun diam "oke,papa setuju,jadi Leon,bulan depan kita urus tanggal yang tepat kapan lalu siapin semuanya"
"Baik tuan,saya akan melakukan yang terbaik demi nona arvael dan putri saya"Tanpa babibu arvael langsung berdiri dan acuh tak acuh meninggalkan orang² itu untuk pergi ke kamar sang kakak.
Arvael langsung membuka pintu lalu masuk dan menguncinya,berjalan gontai lalu diatas tubuh hasvi,hasvi yang sudah mereda pun mengelus-elus rambut sang adik lalu meletakkan ponselnya."what's wrong baby?"tanya hasvi tapi arvael tak menjawab dan mendusel ke perut rata sang kakak.