J

303 26 0
                                    

"pelaku yang udah pasti itu Raden del,dia udah jadi buronan banget sama polisi,satu lagi belum ketemu" ucap amanda.

"maksudnya?" bingung Adel.

"iyaa, Raden itu emang di incer banget" ucap amanda.

saat semua sedang mendengarkan Amanda ngomong,kecuali flora yang sibuk dengan laptopnya,ntah apa yang di lakukan oleh flora.

"Raden?,Raden Wardani?" tanya Zee.

"iya bang" jawab Ara.

"bangji tau?" tanya dingin adel.

"papah nya Raden itu punya perusahaan yang masih di bawah naungan perusahaan om papah,dan papah nya Raden masih sering minjem uang untuk pribadi ke om papah tapi di atas namakan perusahaan" jelas Zee.

"demi apa?!,kaget si gua" kaget oniel.

"bentar bang,maksud bangji yang mengatas namakan perusahaan apa?" kepo Mira.

"iya mir jadi papahnya Raden suka minjem uang dari kantor untuk kebutuhan pribadinya,tapi dia suka seakan akan perusahaan yang butuh,padahal perbulannya perusahaan dia selalu dapet uang" jelas zee.

"bajingan" gerutu Adel.

"santai del" Mira menenangkan.

"satunya Yogi Sugito ternyata mereka berdua masih ada hubungan sodara" ucap flora tiba tiba.

"lah lah ni bocah,sok tau lu".

"nih, kalo ga percaya" ucap flora sambil menunjukkan layar laptopnya pada jmt dan zee.

"ter-" ucapan Adel terputus karena ada telepon dari indah.

kak indah calling

halo del

kenapa kak?

lu buruan ke rs deh

harus banget sekarang?

iya,acel nyariin lu

oke oke gua kesana

tut..tut..

"gua ke rs dlu" ucap adel.

Adel pun segera beranjak dari duduknya di ikuti oleh jmt dan Zee.

sesampainya di rs Adel langsung berlari untuk menuju ruangan ashel.

Adel langsung masuk ke dalam ruangan ashel,di ikuti JMT dan Zee.

"mana acel kak?" tanya adel pada indah.

indah tidak menjawabnya,ia hanya menunjuk ke arah kasur ashel.

"ndah" sapa zee.

"bang".

Adel pun melihat wanita tersayangnya berbaring pucat dan tidak berdaya.

"cel.." lembut Adel sambil duduk di samping kasur ashel.

ashel yang mendengar suara yang sangat ia kenal pun langsung melihat ke arah sumber suara,ntah mengapa air mata nya langsung jatuh.

"hiks.. del.." ucap ashel sambil tersenyum walaupun sangat tipis.

"hey kenapa nangis" lembut Adel sambil menyeka air matanya ashel.

"hiks.. aku takut".

"udah ya tenang ada aku di sini" ucap Adel sambil memegang erat tangan ashel.

"maafin aku ya aku ga tau kamu bakal kayak gini" ucap Adel memohon maaf.

"nggak aku nyalahin kamu" jawab ashel sambil ngeusap pipi Adel.

kisah kita (delshel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang