05: kisah tragis

17 5 0
                                    

        Bau anyir menyeruak menusuk indra penciuman adit ketika dirinya berhasil ditarik masuk oleh sosok tak kasat mata

ruangan serba gelap dengan banyak darah dimana-mana membuat adit semakin penasaran mengapa dirinya di bawa ke tempat mengerikan ini, bahkan tak ada secercah cahaya yang bisa membawa helaan nafasnya keluar dari bau anyir yang semakin menyeruak

tak tahan dengan bau anyir yang semakin membuat adit mual, lelaki itu berteriak menyuruh sosok tak kasat mata itu untuk hadir dihadapannya

tak butuh waktu lama, sesosok gadis berseragam sekolah yang sama seperti yang adit pakai sudah berdiri dihadapannya dengan mulut dan mata sobek mengeluarkan darah

"lo siapa?" tanya adit sembari menutup hidung karna tak tahan dengan bau anyir yang dihasilkan dari ruangan dan gadis itu

gadis itu hanya diam, matanya mengeluarkan cairan bening seolah-olah menunjukkan banyak luka dan penderitaan yang ia alami selama hidup didunia yang tak mampu ia tunjukkan kepada siapapun selain adit

"kenapa harus gue? kenapa harus gue yang lo bawa ketempat yang kaya gini? apa salah gue sama lo?" tangisan si gadis berhenti, tangannya tergerak menarik adit kesuatu tempat- dan tempat itu adalah diteras kelasnya sendiri

disana ia bisa melihat dengan jelas gadis itu dirundung habis-habisan oleh teman-teman sekelas bukan hanya perempuan saja tapi juga laki-laki, sehingga mengeluarkan banyak darah dari hidung dan bibirnya

kemudian gadis itu mengajak adit ke toilet perempuan, disana ia juga bisa melihat betapa sadisnya perundungan yang dilakukan oleh teman-teman laki-lakinya, suara tangisan histeris menusuk jantung adit lelaki itu menoleh kearah lain ia tak sanggup melihatnya, apakah duniamu semenyeram kan itu?

"kenapa?" tanya gadis itu dengan senyum yang tulus, wajahnya sudah kembali seperti manusia biasa tidak semenyeramkan dan mengenaskan seperti yang adit lihat beberapa waktu lalu

"kenapa baru sekarang lo nunjukkin ke gue? kenapa lo diem aja selama ini?" gadis itu tertawa hambar, ada yang tersekat ditenggorokannya

"bagaimana bisa aku menunjukkan padamu jika kau baru hari ini datang ke gudang? aku bisa saja menghantui sekolah ini hanya saja aku tidak sejahat itu, itu kejam menurutku" tenggorokan adit terasa disekat sesuatu begitu ngilu hatinya saat mendengar penuturan lembut yang dilontarkan gadis itu

"lo mau tau nama gue kan? Gue Dyana Rinjani, lo bisa panggil gue dyana"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DYANARY, PARK JEONGWOO (hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang