alloww
absen dulu dong kalian dari mana aja?
baca cerita ini dari kapan?
tau cerita ini dari mana?
19 juli 2024
hari ini hari terakhir mpls. Di ruang kelas X.Farmasi.2 kini semuanya tengah bercengkrama saling bertukar cerita.
"eh btw, kalian gada niatan nyari cowo gitu?" tanya Kay pada semua orang yang ada di ruangan itu.
"gak cantik kita kak" ucap Namira diselingi sedikit tawa.
semua orang menatap malas Namira "info karung? mau masukin kak Ira ke karung" Namira tertawa kala mendapati cemohan dari adek kelas nya itu.
"serius we aku mau nyariin raezi pacar—"
"kasian di sakitin terus sama cewe" ucap kay"cariin cowo aja kak biar gak di sakitin" ucap salah satu siswi kelas 10
Namira mengerutkan alisnya bertanya-tanya,"loh bukannya dia udah punya pacar?" gelengan kepala dapat Namira rasakan dari kay.
"kalo punya pacar ga mungkinkan aku nyariin dia pacar?" ucap kay masih mengotak atik hpnya.
"iyya sihhh" ucap namira.
sejenak ruangan hening hanya terdengar suara kunyahan buah dari Namira yang masih tak hentinya makan segala jenis buah yang memang sengaja mereka sediakan.
"tapi males ah aku setahun gak di respon raezi" ucap Namira lagi lalu mengunyah lagi buah agar mengurangi rasa gugupnya.
"dia emang gitu kalo sama cewe, tapi kalo kalian deket sih asik dia orangnya" ucap kay kini meletakkan hp nya menatap Namira
"apa liat-liat?" tanya namira sedikit sewot
"ekhem" kay masih menatap Namira dengan senyuman jahilnya
"ekhem,balik yok" Namira bangkit namun duduk kembali saat kay dan Zahra menarik pergelangan tangannya.
30 menit sudah berlalu kini para adik kelas berpamitan pulang pada para Kaka tingkat mereka. Kelas tersebut sudah sunyi hanya menyisakan kay, Zahra , akbar dan Namira.
"ehmm.... kay boleh minta tolong gak?" Tanya namira , raut wajahnya terlihat malu saat ini.
"oh amann kalo soal itu"
"tapi jangan sampe dia sadar kalo aku suka dia ya?" ucap Namira membuat kay mengacungkan jempolnya sebagai isyarat.
senin 22 juli 2024
tak seperti hari-hari biasanya kini Namira tampak sedikit murung akibat sedikit masalah di rumahnya. ia memilih menyendiri dari pada bergaul dengan teman-temannya.
saat mata pelajaran ke tujuh berlangsung sebuah notifikasi membuat tangannya bergerak malas membuka hpnya disana tertera nomor asing.
ia membuka hpnya lalu membuka room chat dari nomor tak di kenal itu.
matanya seketika terbuka lebar. berkali-kali ia mengusap matanya memastikan hal yang sama.
+62 812xxxxxxxx
sv ya , raezi
oh iya zi
oke
"Hoy! jangan kek orang gila senyum-senyum sendiri" ucap Deli menyenggol Namira.
"nggak tuh" Namira masih saja tersenyum membuat teman sekelompok yang lain memutar malas bola mata mereka.
jam pelajaran telah berakhir, kini para siswa siswi di sekolah tengah berhamburan keluar kelas. Begitu juga dengan Namira.
Namira kini tengah berada di depan kelas Zahra menunggu sahabat kecilnya itu keluar dari kelas.
"gak ada raezi disini Ra, tu dia main voli" ucap teman sekelas Zahra
Namira sedikit mengerutkan keningnya masih belum menyadari maksud dari teman sekelas Zahra ini.
"loh Ra si raezi baru keluar tadi kayanya sih main voli sama anak-anak lain" ucap teman sekelas Zahra yang lainnya.
mulai menyadari maksud teman-teman Zahra Namira tersenyum malu,"aku tu nyari Zahra" ucap Namira sedikit kesal
"elehh bilang aja nyari raezi" ucap teman sekelas Zahra
"astaga serius aku nyari Zahra ini"
"gak usah merah gitulah mukamu" sontak Namira langsung meraih hp nya lalu melihat wajahnya yang memerah menahan malu.
"ZAHRA CEPET IHH" Namira masuk kedalam kelas Zahra sambil menutupi pipinya yang masih merah.
"kay!" Namira berjalan cepat kearah kay yang masih beres-beres memasukkan barang-barang nya kedalam tas.
"kok pada tau sih kayyy" ucap Namira merengek
"Lo kan tau sendiri gimana Akbar, kalo dia tau pasti satu sekolah juga bakalan tau" ucap kay.
kini Namira hanya bisa diam meratapi nasib dirinya. Setahun dia diam karna tak berani berbicara apapun soal ini tapi malah kebongkar dalam hitungan hari.
"udahlah ra siapa tau dari sini kalian makin bisa deket satu sama lain?" ucap kay menenangkan Namira
"gw takut dia risih kay" ucap Namira lesu
"gapapa sejauh ini dia biasa aja sih gak ada risih sama sekali" ucap kay masih berusaha menenangkan Namira
"kita kan gak tau dia risih atau nggak" ucap Namira menekuk wajahnya
"udah percaya aja gak risih dia itu" ucap kay lagi.
"semoga aja deh"
next>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Galeoraezi || (coming soon)
Romansasemua tentang mu tersusun apik di karya tulis ku