14. Perjodohan

123 12 2
                                    

Happy Reading~

°
°
°
°
°

Beberapa saat kemudian akhirnya mereka sampai di depan pintu ruangan Kokoci dan mengetuknya.

// Tok tok tok

"Masuk"

Ucap Komander Kokoci dari dalam, Boboiboy langsung saja membuka pintunya dengan memasuki kata sandi nya dan berjalan masuk diikuti (Name).

Saat mereka berdua masuk terdapat para petinggi Tapops sedang berkumpul termasuk Amato dan Aesteleon.

Boboiboy dan (Name) bingung apa yang sedang terjadi dan cuman bengong di depan pintu sampai Kokoci mengangkat suara.

"Sini, korang berdua duduk kejap."

Mereka berdua mengangguk dan duduk di sofa situ, Boboiboy dan (Name) duduk bersebelahan namun jarak.

(Name) sempat berpikir gini>>

'Aduh... ini apa karena gue nyasar apa gmna ni, knpa ada Ayah juga...'

Komander Kokoci yang menyadari ketegangan di ruangan mulai besar langsung saja berbicara.

"Ekhm! Boboiboy, (Name), korang tau tak kenape korang bedue di panggil cam ni?"

"Tak/kenape?" Jawab mereka berdua.

"Huh... Boboiboy, kau ingat kan yang Ayah cakap kat kau waktu itu?" Ujar Amato.

Boboiboy mengangguk dan sepertinya sudah tau, sebaliknya dengan (Name) yang malah bengong kemudian berjalan kearah Aesteleon.

"Ayah,"

"Kokoci."

Panggil Aesteleon yang tak mau berlama-lama.

"Boboiboy dan (Name), korang di jodohkan. Siap tak siap"

"Ape!?"

Kaget (Name) dan langsung menatap Kokoci dengan pandangan yang tak bisa di artikan.

"Ayah, (Name) tak nak di jodohkan... batalkan... hiks hiks tak nak..." Rengek (name) pada Aesteleon sambil menangis.

"(Name), kau kene terima, kan Ayah yang jodohkan kau lepas kecik lagi. Lagipun perjodohan ni ade sebab nya." Ujar Aesteleon sambil mengelus kepala (Name).

"Tapi... tak payah lah nak jodohkan pulak" Cibir (Name).

Sementara Boboiboy tersenyum puas mendengar pernyataan bahwa ia benar-benar di jodohkan dengan (Name) bakal secepat ini.

"Ape sebab die?!" Kesal (Name).

"(Name), tak lama stesen Tapops akan mengirim bantuan pada satu planet yang akan di serang, kau akan jaga paling depan" Ujar Maksmana yang daritadi menyimak.

"Huh? Paling depan? Terus perjodohan? Apa hubungan nya" Tanya (Name).

"Itu belum saatnya kitorang bagi tau, tapi percayalah, ade sebabnya" Ujar Maksmana.

"Yelah, pernikahan politik je" Setuju (Name).

Semua menghela napas lega setelah salah satu urusan besar mereka kelar.

"Pernikahan kan dilaksanakan dua minggu lagi, persiapkan diri korang." Tambah Aesteleon.

Amato kemudian berdiri dan berjalan kearah pintu keluar ruangan itu dan berhenti sejenak.

"(Name), ikut aku kejap"

"Oke"

(Name) berdiri dan langsung berjalan mengikuti Amato keluar.

Boboiboy X ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang