Chapter 5 : Rebuild

0 0 0
                                    

Tahun ke-5 CY

Pekerja bangunan yang dikirim dari bumi akhirnya tiba di bumi dengan kapal angkasa lain. Total ada 25 orang. Kondisi di planet ini sudah benar-benar kondusif, sehingga udaranya aman dihirup. Aku masih melakukan penelitian lebih lanjut pada jamur ini. Apakah potensinya hanya sebatas di serum saja? Bagaimana kalau aku bisa membuat sesuatu yang lain dari ini?

Seperti biasa, aku pergi ke tempat dimana pertama kali aku menemukan jamur yang kuberi nama Latoraine Eschofungus. Kali ini aku sudah memperbanyak jumlah mereka. Jamur-jamur ini harus tumbuh di tempat yang tergenang air. Kalau sekedar lembab akan sulit bagi mereka untuk tumbuh. Maka dari itu aku menemukannya di pinggir kolam alih-alih di bagian lain goa yang lembab.

Oh, benar. Aku juga sudah meneliti hewan invertebrata yang bisa mengeluarkan cahaya sendiri di goa ini. Mereka ternyata sejenis siput. Meskipun tidak bercangkang dan lebih mirip lintah, mereka tidak berbahaya. Mereka memenuhi kebutuhan nutrisi dengan menyerap air dari kelembaban lingkungannya. Cahaya yang dihasilkan memiliki cara kerja seperti gurita di bawah laut. Aku pernah baca di buku ada beberapa jenis gurita yang bisa mengeluarkan cahaya dari tubuhnya.

Dibanding lintah, hewan ini lebih rentan. Sekalinya kena panas, maka keringlah tubuh mereka. Berkembang biak dengan telur, mereka bisa menghasilkan 10-30 butir telur dalam sebulan. Aku sudah mencatat semuanya di jurnal penelitian, dan sisanya tinggal menunggu respon dari pusat. Ngomong-ngomong, mereka kuberi nama lintah Lumenus.

"Haaahhh .... Akhirnya aku bisa bersantai lagi di tempat ini." Aku merendam kakiku di kolam ini. Airnya benar-benar dingin dan menyegarkan.

Lubang di atas kolam ini berada di bawah sebuah kawah luas yang ditutupi batuan tinggi yang menyerupai gunung. Sehingga butiran pasir tidak bisa memasuki air. Mungkin lain waktu aku akan ajak seseorang kesini. Entah siapa ya enaknya. Aku hanya berharap, tempat ini tidak tercemari oleh tangan-tangan kotor manusia setelah proyek ini berhasil.

Tidak perlu terraforming lama-lama. Kami hanya harus mulai menanam benih pohon yang dikirimkan pusat untuk disebar di berbagai tempat. Sisanya, para pekerja mulai membangun gedung-gedung tinggi. Dalam project DMansion ini, rencana awal mereka adalah membuat kota futuristik yang lekat dengan teknologi. Kalau tidak salah, mereka akan membangun wilayah ibukota atau pusat pemerintahan terlebih dahulu, baru kemudian disusul kota-kota lain.

10 tahun kemudian, pohon-pohon mulai bertumbuh, menandakan proses penanaman berhasil tanpa halangan. Pusat pemerintahan masih 4 persen jadi. Meskipun dengan peralatan konstruksi yang ada, tetap saja akan memakan waktu sangat lama. Maka dari itu, pusat mengirim lagi beberapa pekerja dan android pekerja untuk membantu proses pembangunan. Ditambah peralatan berat yang disediakan, proses pembangunan diharapkan bisa jadi lebih efisien.

"Sudah tahun 12 CY ya. Aku penasaran bagaimana rupa putraku di bumi." Gumamku. Aku sudah lama merindukan istri dan anakku.
Saat ini, aku sedang di lab seperti biasa. Dan baru saja, aku menyempurnakan serum baru yang bisa membatalkan efek dari serum keabadian. Aku menyebut ini Escho-Bacteria. Sesuai nama, aku membuat serum dari bahan baku yang sama. Aku sudah menelitinya. Bakteri hasil mutasi jamur yang kuciptakan, akan melahap habis sel-sel regeneratif dari serum keabadianku. Bisa dibilang, sel-sel ini melakukan kanibalisme. Efeknya sendiri aku belum tahu. Tapi sepertinya berbahaya, jadi aku segel saja untuk sementara.

"Hei, Alan? Bisa kesini?" Yuna mengunjungi labku.

"Hm? Oh, ya. Aku akan kesana."

Aku mengikuti Yuna sampai ke ruang kendali. Semuanya berkumpul di sini.

"Pengguna Alan, ada pesan transmisi masuk yang dikirim 200 hari lalu. Ingin memeriksa?"

"Ya."

Pesan ditampilkan. Kali ini, pesan transmisi menunjukkan pesan dari nona Airis, wanita yang merawat istriku selagi aku tidak ada.

The 2nd After Earth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang