Bab 1

762 101 41
                                    

Ini adalah Remake dari series Tentang Rasa yang diubah dari kisah anak SMA menjadi Office Romance. Namun, alurnya tidak akan melenceng jauh dari yang sebelumnya.

Semoga kalian suka dan jatuh cinta kembali 🥰

Siapa yang pernah atau bahkan masih baca Tentang Rasa versi lama?

***

Bab 1

“Arlettaaaaaa, bangun!”

Tok. Tok. Tok

“Woiiii, Arlettaaaaaa. Kebo banget sih lo!”

Arletta menggeliat di atas kasurnya, mencoba menepis suara ketukan keras dari pintu kamarnya. Matanya masih setengah terpejam saat ia mengulurkan tangan untuk melihat jam digital mungil yang duduk manis di meja kerjanya. Angka-angka di layar membuatnya terbelalak.

06:51:39

Panik langsung menyergapnya. Pikirannya cepat bekerja, mengingatkan dia bahwa ini bukan hari biasa. Ini adalah hari pertama dia bekerja sebagai anak magang di Architektura One, salah satu perusahaan arsitek paling bergengsi di Jakarta. Dan bukannya bangun lebih awal untuk bersiap-siap, ia justru terlambat. Arletta segera melompat dari tempat tidur, masih setengah terhuyung, tapi suara ketukan yang makin intens dari luar membuatnya bergerak lebih cepat.

TOK! TOK! TOK!

Suara pintu yang dihantam makin kencang membuat Arletta akhirnya menyerah. Dia membuka pintu dengan cepat, menyandarkan tubuhnya yang masih lelah di kusen pintu sambil menguap lebar.

"Wah, parah lo. Jam berapa ini?" tanya Karel, kakaknya, dengan ekspresi sebal. Dia sudah mengenakan seragam kantor, rapi dan siap berangkat ke tempat kerjanya sendiri.

Arletta meliriknya sambil berusaha tetap sadar sepenuhnya. "Lima menit, kasih gue lima menit lagi," jawabnya dengan nada lesu sambil mengacungkan lima jarinya.

"Lebih dari lima menit, gue tinggal lo!" ancam Karel sambil melangkah pergi, suaranya terdengar samar-samar dari koridor. Arletta tahu, kakaknya serius. Dia tak akan menunggu jika Arletta tak siap dalam waktu yang ia tentukan.

Segera setelah menutup pintu, Arletta bergegas menyambar handuk yang tergeletak di kursi meja riasnya. Tidak ada waktu untuk berleha-leha. Hari pertamanya sebagai magang tidak boleh diawali dengan kesan buruk.

***

Setelah apa yang rasanya seperti maraton persiapan yang tergesa-gesa, Arletta akhirnya terlambat 30 menit. Karel berhenti di depan gedung tinggi tempat perusahaan arsitek itu beroperasi, gedung yang didominasi kaca dan baja modern, menjulang angkuh di kawasan bisnis Jakarta. Di lobi, ia bisa melihat karyawan lain yang berjalan cepat, fokus dengan pekerjaan masing-masing.

"Masuk sendiri. Gue nggak bantu," kata Karel dengan nada acuh saat mereka tiba di depan gedung. Tanpa menunggu jawaban, dia langsung pergi meninggalkan adiknya di pintu masuk.

"Kakak macam apa lo," gumam Arletta kesal, tapi dia tahu protesnya tidak akan berpengaruh. Dengan menarik napas panjang, dia melangkah masuk ke lobi perusahaan.

Langkah Arletta tiba-tiba terhenti ketika seorang wanita berpenampilan rapi dengan rambut sebahu dan senyum tipis mendekatinya. Badge di dadanya bertuliskan, Rossalia Tamara, HR Staff.

"Mau ke mana, Non?" tanya Rossa dengan nada ramah tapi tegas, jelas menunjukkan otoritasnya.

“Mau mulai magang hari ini,” jawab Arletta, mencoba tetap tenang meski di dalam dia panik karena terlambat.

Rossa mengerutkan dahi sejenak dan melirik arlojinya. “Jam berapa sekarang?”

Arletta mengikuti tatapan wanita itu ke pergelangan tangan kanan Rossa. “Tujuh tiga puluh dua,” jawabnya.

Tentang Rasa (Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang