4. katarsis?

13 0 0
                                    

" Keluh kesah dan emosi yang tersulut dalam batin hanya akan tercipta luka tanpa jiwa dan kewarasan, rusak akan raga yang terselamatkan hanya denganpelepasan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Keluh kesah dan emosi yang tersulut dalam batin hanya akan tercipta luka tanpa jiwa dan kewarasan, rusak akan raga yang terselamatkan hanya dengan
pelepasan"

⚠️Warning!!!!!

*Part ini mungkin berisi dialog sensitif jika tidak nyaman langsung skip saja!!!!

*Hal-hal yang membelok dan bersifat negatif dalam novel ini tidak untuk ditiru ⚠️⚠️⚠️⚠️

*Gambar pertama yang muncul pada setiap part itu punya cerita dibaliknya yah!!!!🤗🤗🤗 Dan tidak ngasal hanya sebuah gambar hehe

***Contoh gambar diatas itu kan gambar seorang wanita, mata tertutup perban, memegang mawar hitam pulaaa? , tapi???? Coba deh perhatikan baik-baik secara jeliiii 👀👀😁😁😁 pada gambar tersebut, karna nanti akan berkaitan dengan part ini dan seterusnya akan tetapi, part ini hanya menjelaskan sebagian karena kalau langsung jadi gak seru donggg hehe

🤗🤗🤗Happy reading 🤗🤗🤗

Berbicara tentang Miss vana, guru bahasa Inggris yang baru seminggu menggantikan Miss Rea itu sedari tadi jari telunjuknya mengetuk pada meja dengan beberapa kali tatapannya mengarah pada cermin oval tepat dihadapannya, jeri jemarinya berkutat pada benda pipih yang sedari ditatapnya dengan intens menunggu balasan dari seseorang yang sudah tiga hari ini ia rindukan, sebuah pesan baru saja masuk dengan seringai dibibirnya, Miss vana bangkit dari ruangan miliknya tungkainya baru saja dilangkahkan dengan penuh gaya style-nya layaknya seorang model yang sedang berjalan diatas panggung, tidak lupa jemarinya meraih cermin kecil di tas Selempangnya dan diarahkan pada wajahnya, karna sudah dirasa penampilannya cukup elegan dan sexi dirinya merajut langkah dengan tatapan seakan mangsa sudah tepat didepan mata

"Gila-gilaaaa, itu Miss vana mau kemana, penampilannya udah kayak si jablay tengah malem tapi surem, ngeri gue lihatnya"

"Jangan keras-keras bego, ntar orangnya denger baru tahu rasa lo, lo mau ditatap ngeri sama dia, sama pas Ezra waktu itu dikelas, gue kira dia dihukum tapi ternyata enggak dan Sampek sekarang siEzra malah gak masuk sekolah karna sakit"

"Amit-amit dah gue udah hubungi dia, dia bilang ati-ati aja sama guru badas itu, dan gue tanya alesannya apa? Dia malah nggak jawab"

"Mending sekarang kita cabut ke kantin, daripada ngurusin dia yang ada ntar taruhannya kita sendiri"

Kadua siswa yang baru saja asik bercengkrama dengan Canda tawa ria itu mendadak mematung setelah berpapasan dengan Miss vana, aura dingin mencekam baru saja masuk pada raga kedua siswa lelaki itu yang melewati lorong kelas mereka, tentu mereka tidak berani untuk sekedar bertegur sapa seperti pada guru lainnya mengingat bagaimana sifat ngeri guru baru itu dalam waktu seminggu sudah membuat mereka ketakutan dengan tatapan aneh sekaligus menyeramkan setiap mengajar

The RaksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang