5

2.9K 174 1
                                    

Hari ini aku dan kekasihku terlibat masalah. Hingga akhirnya aku harus menyudahi semuanya. Aku tak masalah, selama ada Fahri yang masih mau menghiburku. Walaupun sebenarnya aku sangat sakit, ini kali pertama aku merasakan sakit itu. Dan Fahri, ia tak pernah absen menanyakan 'Sudah selesaikah acara sedihmu itu?'

Entah mengapa, setelah kejadian itu aku menjadi pribadi yang mudah menangis, aku sungguh cengeng. Bahkan Fahri sering mengomeliku. Ia tak suka melihatku menangis terus-menerus karena lelaki seperti orang itu. Ia selalu menasihatiku, namu aku tak henti membela diriku. Aku tahu, aku memang sakit.

"Bisakah kamu berhenti menangis? Ini sudah hampir sejam kamu menangis,"

"..."

"Lihat aku, aku selalu ada di saat kamu sedih kan? Tatap wajahku dan tersenyumlah. Teman yang selalu ada saat sedih itu jarang bukan? Tapi aku masih mau menemanimu di saat kamu sedih. Karena teman yang selalu ada di saat kamu senang itu sudah terlalu banyak, Ra. Jadi tolong hargai aku, ya?"

Ia mengusap air mataku perlahan. Oh tuhan, mengapa ia begitu baik padaku?

Jujur, aku belum bisa melupakan lelaki itu, entah karena apa. Dan karena hal itu, Fahri mulai sedikit menjauh dariku. Ia tak ingin membuatku merasa terganggu akan hadirnya. Fahri, tau kah kamu? Aku masih membutuhkan mu disini, sungguh.

One Star HopesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang