Hallo semua Gimana hari ini?
.
.
.
.
..
Pagi ini seperti biasa suara lembut dari sang bunda yang pertama di dengar oleh Refan.
"Mas bangun, sudah pagi, ayo bantu bunda menitipkan kue ke setiap penjual makanan" ucap sang bunda sambil mengelus surai lembut sang anak.
"Mas ayo atuh bangun" ucap sang bunda yang kembali duduk setelah membuka gorden kamar membutuhkan cahaya matahari dengan leluasa masuk melewati celah celah jendela dan menembus kaca jendela itu.
"Bundaa, Efan masih ngantuk bunn" rengek Refan yang ternyata menjadi Efan. "Efan gak mau peluk Alpha emang?" tanya sang bunda sambil mengecup kening sang anak.
Efan yang mendengar nama Alpha, langsung membuka kelopak mata nya yang semula tertutup hingga terbuka lebar. Menyingkirkan selimut yang membungkus diri nya, dan berlari menuju kamar sang adik Alpha.
Bunda yang melihat itu hanya dapat menggelengkan kepala nya , jika mode berbeda diri seperti ini Refan seperti anak kecil dan itu membuat Bunda gemas dengan tingkah nya.
Refan berlari menuju kamar Alpha, hingga menabrak sang ayah yang sedang turun menggunakan tangga.
"Mas pelan pelan nanti jatuh" ucap sang ayah dengan tak kalah lembutnya dengan suara sang bunda.
"Efan mau ke kamar Alpha ayah, maaf kan Efan" ucap Efan sambil menundukkan kepala nya menahan air mata yang sebentar lagi akan menetes.
"Hey, hey jangan nangis dong, ayah kan gak marahin Efan" ucapan lembut sang ayah membuat Efan ingin menangis sejadi nya.
Alpha yang ingin memasuki kamar nya, melihat sang kakak yang menundukkan kepala nya dan terlihat dari mimik wajahnya seperti menahan.... Nangis, Alpha langsung berlari menuju kakak nya dan mendekap tubuh sang kakak yang langsung menangis dengan kencang.
"Ayah, biar Alpha bawa Mas ke kamar Alpha" ucap nya dengan tersenyum tipis sangat tipis entah sang ayah menyadari atau tidak, sang ayah hanya mengangguk paham, anak anak nya memang berbeda dari yang lain.
Efan di gendong oleh Alpha menuju kamar nya, mendudukkan tubuh sang kakak di kursi belajar nya, mengangkat kepala Efan dan mengusap lembut air mata sang kakak yang dengan nakal nya masih keluar di depan Alpha.
(Jadi kalo lagi mode kaya gini, mereka tuh sama sama manja ke satu sama lain, tapi kalo Alpha gak terlalu, kalo Refan ya begini, apa apa harus Alpha harus Alpha)
"Ada apa Mas?, kenapa Mas nangis?" tanya lembut Alpha yang sekuat tenaga membuat tidak sedatar tadi.
"Gak kenapa kenapa, Mas cuman pengen peluk Alpha" ucap Efan yang langsung di berikan dekapan oleh Alpha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembar Halaman Tahun 1981
Novela JuvenilBaca deskripsi sebelum membaca cerita ini.. . . . . . . . . . Kembali ke vibes masa tahun 1981 bersama kehidupan Refan dan Alpha, dengan bahagianya, nasehatnya, terpuruk nya, hingga di mana merasakan apa itu kehilangan. Ikuti takdir dari k...