Chapter 01 : Death of Xiao Wei

384 40 1
                                    

Di cerahnya malam musim panas, air mengalir di dahan pohon, jatuh membasahi rerumputan. Hutan Bayangan yang menaungi jutaan kehidupan, bergerak dengan perlahan di bawah tiupan angin kencang. Hutan Bayangan adalah tempat yang misterius. Walaupun sendirian, kau tak merasa kesepian. Selain beragam binatang dan ribuan jenis pepohonan. Kau bisa bertemu dengan mahluk yang hanya ada di dalam dongeng.

Salah satunya adalah ... peri.

🌿🌿🌿

Di bawah sinar bulan, samar-samar Xiao Wei melihat sesosok bayangan. Putih, halus, melayang ringan. Tapi dia tidak bisa melihat dengan jelas. Xiao Wei tidak bisa menahan diri untuk mencari tahu apa itu, dan ia terus menatap kosong, berjalan perlahan menghampirinya. Sosok itu menjadi semakin jelas, menyerupai wanita berbaju putih, tampak nyata. Xiao Wei menatapnya dengan tercengang, merasa takjub. Dia tampak berdiri tapi juga melayang. Gaun putihnya berayun lembut tertiup angin.

"Tuan Muda pertama," seseorang memanggilnya dengan suara lantang memecah kesunyian malam.

"Tuan Muda pertama!"

Fokus Xiao Wei terserap oleh sosok itu sehingga dia tidak segera menanggapi panggilan itu. Baru saat satu tepukan lembut menyentuh bahunya, dia tersentak dan langsung menoleh cepat. Tampak di belakangnya, Ah Yuan, pengawal kepercayaannya berdiri membawa nampan berisi ayam panggang yang masih mengepul-ngepul.

"Maaf mengejutkanmu, Tuan Muda. Aku hanya ingin memberitahu bahwa makanan sudah siap."

Pengawal itu berusia duapuluh dua dan sudah seperti sahabatnya. Jadi Xiao Wei tidak marah walaupun dikejutkan sedemikian rupa.

"Ah, ya. Aku akan segera ke tenda," sahutnya, masih memasang ekspresi terpana.

"Ada apa, Tuan Muda?" Ah Yuan menatap heran, lalu memutar pandang ke sekitar hutan tempat mereka berada sekarang. Tidak ada sesuatu yang aneh atau mungkin menarik perhatian. Tapi entah mengapa dia melihat tuan mudanya berjalan kemari dan tertegun sendirian.

"Entahlah. Sepertinya aku melamun. Beberapa saat lalu di sini...." Xiao Wei menoleh dan seketika berhenti bicara. Tidak ada sosok wanita bergaun putih, hanya ada selarik sinar bulan yang pucat dan dingin. Apakah dia hanya mimpi? Sebuah ilusi?

Ah Yuan menanti kata-kata selanjutnya tapi dengan cepat Xiao Wei menggeleng seraya tersenyum heran.

"Sudahlah. Mari kita kembali ke tenda."

Keduanya berjalan beriringan menuju satu area di tepi sungai di mana terdapat dua tenda yang cukup besar. Mereka tiba di hutan ini untuk melakukan perburuan yang merupakan kegiatan favorit Xiao Wei.

Xiao Wei bukan pemuda biasa layaknya putra petani yang bermukim di sekitar hutan. Dia putra seorang tuan tanah kaya yang harusnya terlindung di balik dinding-dinding mansion tebal dan kuat. Beberapa tahun belakangan, ayahnya menjabat sebagai menteri di Kerajaan Huan Ming Yuan, wilayah di mana mereka tinggal yang merupakan kawasan subur dan indah. Dia memiliki seorang adik laki-laki bernama Xiao Zhan yang terpaut usia dua tahun. Keduanya merupakan putra kebanggaan sang ayah. Rupawan, pintar, memiliki budi pekerti luhur, dan mematuhi adat. Salah satu perbedaan antara keduanya adalah bahwa Xiao Wei lebih agresif dan juga aktif dalam petualangan maupun berburu, sementara Xiao Zhan lebih pendiam, anggun, dan mencintai alam. Kegiatan berburu tidak pernah disukainya dan gagasan membunuh binatang seperti rusa, kijang, atau kelinci hanya demi kesenangan membuatnya ngeri.

The Replacement WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang