Eps (4) [1]

527 55 18
                                    

Happy Reading

Jangan lupa
Vote
Komentar
.
Boboiboy Galaxy Windara
One More Time
ICHADRAY
('-')
.
.

Cahaya matahari perlahan memudar, meninggalkan langit planet Windara dalam nuansa ungu lembut dan sedikit angin segar. Api unggun mulai menyelimuti beberapa perumahan kumuh yang mengelilingi tempat wisata di mana Fang dan Boboiboy bersembunyi. Tok Liam mempersilahkan Fang dan Boboiboy beristirahat sebentar selagi mereka menerangi beberapa rumah yang melindungi anak-anak. 

Tok Liam mengantar mereka ke sebuah rumah kecil di pinggir wahana. Sepertinya rumah ini adalah tempat penginapan para  pekerja yang mengurus wahana. Tidak ada anak-anak yang tidur pulas seperti yang mereka bayangkan sebelumnya. Boboiboy menghela nafas panjang, merasa sedikit lelah. Manik almond menyusuri sekitar. Rumah itu sederhana, tapi terasa hangat dan nyaman. Ada dua kamar tidur dan satu meja serta lemari juga beberapa furniture dedaunan yang kering. Memang sedikit berdebu, tapi itu bukan masalah, setidaknya mereka mempunyai waktu yang cukup untuk mereka berdua memulihkan tenaga setelah pertarungan melawan seekor lalat yang menjadi seorang jenderal.

"Sepertinya anak-anak sudah dipindahkan ke tempat yang lebih aman," Boboiboy bergumam, duduk di atas ranjang kecil dan melepas sepatunya, ia menatap Fang yang beralih membantu melepaskan sebelah sepatunya sebelum duduk berdampingan.

   "Tenanglah, semuanya akan baik-baik saja. Kita berhasil melawan dan teman-teman sedang menuju kesini."  Fang memperhatikan Boboiboy dengan penuh perhatian, melihat Boboiboy yang tampak lelah. Ia perlahan-lahan mendekati Boboiboy dan duduk di sampingnya. Dengan lembut, Fang merangkul bahu Boboiboy dan menariknya ke dalam pelukannya. Fang melepaskan topi dan memeluk sang kekasih erat, tersenyum merasakan Boboiboy rileks perlahan  dengan memejamkan mata, menikmati kehangatan pelukan sayang yang ia berikan. Untuk sesaat, semua kekhawatiran dan kelelahannya perlahan sirna.

Boboiboy merenggangkan pelukan guna menatap wajah tampan Fang, menghargai pelukan sayang yang kekasihnya berikan. Boboiboy mengangguk pelan, hatinya menghangat mendengar kata-kata Fang. Ia semakin mendekatkan wajahnya ke wajah sang pengendali bayang, merona merasa jarak mereka semakin dekat. Dalam keheningan malam, hanya detak jantung mereka berdua yang terdengar jelas. Boboiboy tahu jantungnya berpacu kencang, pipinya terasa hangat, pengendali element dengan sadar menarik senyum tipis penghargaan. Ia merasa begitu aman dan nyaman berada di pelukan Fang yang  mengelus lembut rambut tanpa topi terbalik yang khas.  

  Mengetahui arti dari sentuhan halus, Fang dengan pelan mendekatkan wajahnya dan mengecup kening Boboiboy. Terkekeh geli menyadari sentuhan lembut itu  membuat Boboiboy meremang. Fang perlahan-lahan memindahkan ciumannya ke pipi Boboiboy, lalu ke sudut bibirnya, tidak menghentikan tangan bersarungnya yang berpindah mengangkat pinggang ramping kekasihnya. Fang diam-diam membawa tubuh Boboiboy ke pangkuannya, bersandar padanya. Boboiboy terkejut sejenak, namun segera merasa nyaman dengan kedekatan mereka.

Boboiboy memejamkan mata, menikmati setiap sentuhan lembut dari Fang. Hatinya berbunga-bunga, perasaan cinta yang ia rasakan semakin membuncah ketika detik berikutnya, Fang menyatukan bibir mereka dalam sebuah ciuman yang lembut namun penuh makna. Dunia seakan berhenti berputar saat bibir mereka bertemu. Boboiboy merasakan getaran yang menjalar ke seluruh tubuhnya, lembut dan penuh kasih sayang, ingin mengunci momen indah ini selamanya.   Ciuman mereka semakin dalam, penuh gairah, namun tetap manis dan lembut.

  Boboiboy bersandar di dada Fang, tersipu mengatur napasnya. Fang mengelus rambut Boboiboy dengan lembut, matanya menatap penuh kasih sayang ke arah kekasihnya, tersenyum melihat reaksi sang elemental. Dengan lembut, ia mengelus rambut kekasihnya, "Kau sangat manis, Boboiboy."  

One More TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang