Eps (3)

1.3K 71 10
                                    

Happy Reading

jangan lupa

Vote

Komentar

=


Boboiboy Galaxy Windara

One More Time

ICHADRAY

('v')

-

-


Di dalam kabin kapal angkasa kecil Maripos yang rusak akibat benturan, perlahan kelopak mata terbuka, mengungkapkan sepasang mata coklat hangat dan mata ungu yang menatap cemas. Fang dan BoBoiBoy terbangun dengan rasa sakit dan kebingungan. Bau asap dan suara desisan logam masih membayangi ingatan mereka tentang pengalihan fokus Kuputeri yang mengeluarkan mereka dari dalam kapal angkasa yang di serang. Fang dan Boboiboy keluar dari kabin, tertegun disambut oleh pemandangan yang mencengangkan. Matahari terik membakar permukaan planet Windara yang gersang. Angin panas menderu membawa debu dan pasir, menciptakan atmosfer yang menyesakkan. Di tengah lanskap yang tandus, dua sosok tergeletak di tanah, berpegangan tangan erat.



"Apa kau baik-baik saja, Boboiboy?" Fang menanyakan keadaan kekasihnya dengan raut wajah yang cemas, membantu Boboiboy berdiri.



"Tidak apa-apa. Fang, di mana kita?" Boboiboy bertanya di antara ringisan akibat beberapa goresan yang mengenai sebagian tubuhnya, suaranya bergetar karena khawatir. Pemuda elemen melihat sekeliling dengan tatapan panik, matanya menangkap bebatuan tandus dan langit jingga yang membentang luas.


Fang menatap kekasihnya yang meringis, membawa Boboiboy duduk bersandar di dekat kapal kecil yang membawa mereka pergi dari kapal angkasa Maripos yang diserang. Pandangan cemas tertampil di balik kacamata modifikasi, menangkup wajah bulat Boboiboy yang sedikit terkena noda dan goresan. Rasa bersalah memenuhi Fang atas luka yang dialami pemuda kesayangannya, meskipun hal-hal yang mengakibatkan mereka seperti ini merupakan hal yang wajar dan manusiawi saat melawan musuh yang mengancam. Namun, tidak peduli apakah itu akan menjadi kejadian yang berarti, rasa cinta dan kasih sayang yang mendalam terhadap Boboiboy membuat Fang merasa bertanggung jawab atas keselamatannya. Fang mengangkat tangannya, mengusap pipi kekasihnya, berharap usaha usapan sayang membawa wajah manis itu meninggalkan debu dan kotoran. Ia mengecup singkat pelipis sang elemental, mencoba menenangkan suasana yang mereka berdua sadari agak tidak memungkinkan untuk kembali ke pertempuran yang mereka tidak tahu lokasinya.


Fang meremas tangan Boboiboy dengan erat, menatap sekeliling yang benar-benar tandus dan tidak ada tanda-tanda kehidupan. "Aku tidak tahu pasti. Sepertinya kita terlempar jauh."


Boboiboy menelan ludah dengan susah payah. Tenggorokannya terasa kering dan perih, meski begitu masih menampilkan senyum merasa tenang setelah Fang memberinya perlakuan hangat. Ia mengetuk jam kuasa yang terpasang, tidak ada notifikasi apapun. "Bagaimana dengan Tuanku Kuputeri? Apa kita bisa menghubungi yang lainnya?"


Fang memperbaiki pakaiannya, menepuk bagian-bagian kotor di sepanjang bajunya. Ia bangkit dan berjalan menuju atas kapal kecil yang membawa mereka, mencari jaringan agar terhubung dengan koneksi yang ada di dalam jam tangan kuasanya. Fang terdiam dalam keheningan yang berat. Kegagalan mereka untuk menghubungi teman-teman mereka telah menyelimuti hatinya dengan rasa frustrasi dan keputusasaan.

One More TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang