Chapter 3

157 25 4
                                    

Nayla sedang mengikuti Managernya yang memintanya untuk ikut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayla sedang mengikuti Managernya yang memintanya untuk ikut.

Awalnya Nayla tidak masalah tapi pas tau ternyata CEO nya juga ikut itu yang membuatnya tak nyaman selama di sini.

Mereka tengah berada di tempat proyeknya langsung.

Nayla tidak mengira kalau dia harus sampai berada di tempat lokasi, yang seharusnya hanya orang-orang penting saja disini.

Dia cuman karyawan biasa tapi memang sangat di percayai Manager ketika hendak melakukan kontrak pada siapapun.

Dia tidak ada jabatan apapun dan sekarang dia merasa sudah seperti sekertaris yang mengikuti kemana saja mereka pergi.

Mereka berdua tengah mengobrol dengan mandor yang ada di sana, sedangkan Nayla sendiri berada di belakangnya.

Mencatat apa yang kurang, karna dia di suruh padahal ini bukan tugasnya. Dia tidak masalah kalau gajinya sesuai sama pekerjaannya sekarang.

Sangking fokusnya Nayla sampai tidak sadar kalau dia hampir di tabrak troli yang membawa barang tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sangking fokusnya Nayla sampai tidak sadar kalau dia hampir di tabrak troli yang membawa barang tinggi.

"Bu minggir." suara tersebut membuat Nayla mengalihkan perhatiannya dan setelah itu membulatkan matanya.

"Nayla!"

Ketika dia pasrah akan tubuhnya yang tertabrak, matanya langung terpejam.

Lalu dia merasakan benturan di kening, tapi tidak terasa keras.

Barang apa ini? Dia pikir barang berat seperti matrial yang mampu membuatnya terluka akibat tertabrak.

Ketika dia membuka mata sambil mengerjapkan matanya, bukan barang yang di troli dia lihat.

Melainkan dada yang berbalut kemeja biru laut, lalu dia perlahan mengangkat kepalanya.

Terlihat Aska yang tengah menatapnya.

Terlihat Aska yang tengah menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perasaan yang sama [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang