Bertahun-tahun selalu berhadapan dengan hantu seharusnya cukup untuk membuat Gyuvin tahu untuk jangan terlalu mempercayai mereka.
Sayangnya, kali ini Gyuvin lengah. Setelah pagi itu, ketika hantu Shen Ricky tiba-tiba muncul di jog belakang mobilnya dan hampir membuatnya celaka—dan setelah Gyuvin mengucapkan kata-kata yang menyakitkan hingga membuatnya merasa bersalah—Gyuvin kira semuanya sudah selesai. Dia bahkan merasa sedikit lega, berpikir bahwa hantu Shen Ricky mungkin sudah menyerah. It was all worth his guilt, at least.
Namun ternyata, sehari setelahnya, Ricky kembali. Dan yang lebih buruk, kali ini dengan cara yang benar-benar mengganggu.
Pertama, di hari setelah kejadian di dalam mobil, itu seharusnya menjadi hari yang normal bagi Gyuvin. Karena seperti biasa dia bisa mampu mengabaikan hantu-hantu yang biasa dia temui sehari-hari. Ada Elena si hantu perpustakaan, kemudian Hyunki hantu anak kecil yang sering berlarian di lorong fakultasnya, atau Jiwoo si gadis remaja yang selalu berkeliaran di ltaman fakultas, atau Daehyun si hantu dengan seragam satpam yang suka berkeliaran di seluruh penjuru fakultasnya seperti dia sedang bekerja.
Mereka semua pernah berada di tahap selalu mengganggu dan mengikuti Gyuvin untuk mendapatkan atensinya, hingga mereka lelah sendiri karena Gyuvin SELALU berujung mengabaikan mereka dan lebih memilih mendengarkan musik melalui headphone yang selalu dia bawa kemana-mana.
Tapi banyak hal berubah sejak hari itu gara-gara hantu Shen Ricky.
Sore itu Gyuvin berjalan kamar mandi kampus untuk mencuci wajahnya yang lelah. Dia menatap bayangannya di cermin dan melihat matanya tampak lesu, kulitnya kusam akibat kurang tidur karena tugas yang seperti mencekiknya di tahun ketiga ini. Namun saat memperhatikan wajahnya sendiri, tiba-tiba, dia melihat sosok lain di belakangnya di pantulan cermin muncul secara perlahan—Shen Ricky, rapi dalam setelan kemeja dengan vest yang sempurna, seperti bos yang biasa dia lihat di drama Korea yang suka ditonton Yujin.
Mata Ricky tajam, menatapnya dalam diam. Gyuvin berbalik cepat, berharap bisa menangkap sosok itu secara langsung, tapi saat dia berputar, kamar mandi kosong. Tidak ada Ricky di sana. Tapi saat dia menoleh kembali ke cermin, tiba-tiba wajah Ricky sudah berada didepannya. Begitu dekat dan membuatnya seketika kaget. Dan Gyuvin tentu berteriak karena itu. Dan bodohnya, ini adalah hal yang tanpa Gyuvin sadari menunjukkan bahwa dia merespon mereka. Gyuvin melupakan agendanya untuk mengabaikan hantu.
Dan disinilah semuanya bermulai. Entah bagaimana caranya, kejadian sore itu diketahui oleh hantu-hantu lain dan mereka mulai secara agresif mengganggu Gyuvin lagi.
Semua gara-gara Shen Ricky.
Seperti di hari lain, di ruang kelas yang penuh dengan mahasiswa, Gyuvin berusaha keras fokus pada catatan pelajaran. Tapi pikirannya terus terpecah karena suara-suara berisik benar-benar memenuhi kepalanya lagi sekarang. Sebenarnya dia ingin percaya kalau semua ini hanya ilusi akibat kelelahan, atau itu hanya bagaimana otaknya berusaha membohongi dirinya sendiri, tapi keanehan mulai terjadi lagi.
Pensil yang tadi digenggamnya berputar sendiri di atas meja. Dia menahan napas sejenak, mengira itu hanya tangannya yang tak sengaja menggerakkan. Namun ketika buku catatannya tiba-tiba menutup sendiri, rasa panik mulai menjalar. Matanya menyapu ruangan, memastikan tidak ada yang memperhatikan. Semua orang di kelas terlihat normal, tenggelam dalam materi pelajaran.
Tapi di mejanya, kertas-kertas yang tertata rapi tiba-tiba beterbangan. Seolah ada angin yang menyeretnya. Dia dengan cepat meraih kertas-kertas itu, menekannya ke meja. Jantungnya berdegup cepat, tetapi wajahnya tetap datar, tidak ingin menarik perhatian orang di sekitar.
"Ricky, hentikan," bisiknya, mencoba menenangkan diri.
Dia tahu ini ulah Ricky, tapi tiba-tiba dari sudut matanya, dia menangkap sekilas sosok Daehyun, si hantu satpam yang biasa dia abaikan. Dia berdiri di sudut ruangan, menatap Gyuvin dengan wajah datar tapi itu cukup untuk memecah atensi Gyuvin pada dosen yang tengah menjelaskan didepan sana. Gyuvin mencoba mengabaikan Daehyun seperti biasanya, namun situasinya semakin sulit ketika kertas-kertas yang ada didepannya mulai bergerak LAGI.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers of The Unseen [GYUICKY]
Fanfiction"Aku tidak bunuh diri." Gyuvin menarik selimut lebih erat di sekelilingnya, bergumam, "Bukan urusanku." Suara itu semakin keras. "Aku dibunuh." Dengan enggan, Gyuvin membuka matanya dan hampir berteriak. Hantu Shen Ricky, pewaris QR Group, berdiri d...