Peringatan! Seluruh alur dalam cerita ini murni hasil pemikiran saya meskipun mengunakan latar, karakter dan watak yang ada di cerita utama yaitu One Piece By-Eiichiro Oda. Tetapi cerita ini tidak sepenuhnya berhubungan dengan cerita utamanya.
(Miha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Your Name] segera menghirup udara sebanyak-banyaknya dengan Shanks yang terus menatap ke arahnya hingga tiba-tiba ia menggendong [Your Name] dan mulai melangkah memasuki kapal.
"Shanks?."
"Kau mau membawaku ke mana?."
"Kamar kita."
"Kamar?."
"Tentu saja untuk melepas rindu."
*****
"Kosongkan lantai 4,5 dan 6." Perintah Shanks sambil mempercepat langkahnya.
"Baik Okhasira."
Shanks mulai memasuki kamarnya dan segera menguncinya.Ia beranjak ke arah tempat tidur dan membaringkan [Your Name] di atasnya lalu menindihhi nya.
Shanks perlahan mendekatkan wajahnya ke arah [Your Name] lalu menatapnya dengan jarak yang sangat dekat. Ia terus menatap dengan tatapan yang mendalam di ikuti tangannya yang terus membelai lembut rambut hingga wajah [Your Name].
"Shanks?."
[Your Name] POV:
Deru nafasnya terdengar begitu jelas mengisi keheningan ruangan.Tatapan matanya turun ke arah bibirku dengan ibu jarinya yang membelai lembut bibirku.
Deru nafasnya mulai tidak beraturan hingga ia perlahan mendekatkan wajahnya ke arahku dan.
Cuppp..
Segera ku kalungkan tangan ku di lehernya.Kurasakan kecupan yang begitu lembut menghujani bibirku.ia mulai mengulum bibir ku hingga basah sempurna.
Segera ku buka mulutku ketika merasakan gigitan kecil darinya.Ia segera memasukkan lidahnya nan kurasakan lumatan yang begitu lembut darinya.
Lidahnya terus bergerak lembut menjajah setiap bagian mulutku dengan tanganku yang terus bergerak membelai rambut hingga dadanya untuk melampiaskan rasa nyamanku.
Shanks mulai memperdalam lumatannya dengan aku yang terus mencoba membalas setiap lumatannya hingga tiba-tiba kurasakan pipi ku basah.
[Your Name] POV off:
Shanks terus memperdalam lumatannya dengan air mata yang terus mengalir hingga membasahi pipinya.
"ephhh.."
Shanks yang mendengar itu segera melepaskan tautanya dengan [Your Name] yang segera menghirup udara sebanyak-banyaknya.