bab 8

223 47 12
                                    

Mew menutup matanya dengan helaan nafas panjang hingga tak menyadari jika Off kini sudah berdiri dengan wajah penuh tanya di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mew menutup matanya dengan helaan nafas panjang hingga tak menyadari jika Off kini sudah berdiri dengan wajah penuh tanya di hadapannya.

"Apa yang kau pikirkan Mew?"

"Off, kau di sini? Ada apa, ada dokumen yang harus aku setujui?"

"Tidak, hanya saja aku ingin kau memeriksa ulang kontrak terakhir yang sudah di ubah."

Off menyodorkan dokumen di tangannya, tatapan penuh tanya masih pria itu berikan pada Mew. Hingga ingatan tentang kepergian Mew ke mansion utama kembali terlintas.

"Maaf Mew, apa semua baik baik saja. Kenapa Tuan Jong..."

"Papa sakit Off, karena itu aku kesana."

"Sakit? Lalu apa kata dokter?"

"Hanya sedikit stress dan perlu beristirahat." Jawab Mew dengan beberapa helaan nafas kembali membuat Off mengernyit.

"Kenapa? Ada hal lain yang terjadi? Mew kau tahu kan, aku.."

"Papa memintaku memberinya cucu dalam waktu 2 tahun, jika tidak maka aku dan Namthan harus bercerai."

"Apa? Mew kau..."

"Tentu saja aku menolaknya Off, kau tahu aku mencintai istriku. Aku bahkan tidak perduli dia hamil atau tidak asal kami tetap bersama."

"Lalu apa kau mengatakan itu pada Namthan?"

"Tentu saja tidak, tapi Off...pagi ini Namthan mengatakan jika dia ingin mengadopsi seorang anak panti yang sering di temuinya."

"Adopsi? Kenapa?"

"Dia bilang sangat menyukai anak itu, dan lagi dia ingin mempercayai mitos jika mengadopsi seorang anak bisa membuat kami cepat mendapatkan bayi sendiri. Lalu bagaimana menurutmu Off, Namthan mengatakan jika bersama anak itu merasa membuatnya menjadi seorang ibu. Tapi kau tahu bagaimana Ayahku bukan?"

Mew menghela nafas panjang, sedangkan Off kini terlihat ikut berpikir dengan apa yang Mew ungkapkan.

"Mew, kehilangan seorang anak bukan hal yang mudah bagi Namthan. Aku tahu dia wanita yang kuat, tapi saat dia berada di posisi seorang ibu maka kehilangan anak adalah hal paling menyakitkan. Dan jika saat ini dia merasa lebih bahagia dengan mengadopsi anak itu kenapa kau tak mencoba memenuhi keinginannya saja teman. Dan ya, bicarakan baik baik dengan Ayahmu, katakan alasan kenapa Namthan ingin melakukan itu."

Mew menatap Off diam, pendapat sang sahabat di depannya itu benar. Dia sudah melihat bagaimana Namthan sangat terpuruk dengan kejadian beberapa bulan yang lalu, dan kini dia bisa kembali melihat senyum sang istri setelah kembali dari panti.

"Terima kasih sarannya teman, aku akan bicara dengan Namthan."

"Baiklah, jika begitu semoga semuanya baik baik saja teman."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daddy, I Love You ( On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang