Happy reading
.
.
.
Namthan melangkahkan kakinya menuju ke rumah panti dengan wajah penuh senyuman, dilihatnya kini para pengurus panti dan beberapa anak sudah menyambut kedatangannya. Tak terkecuali Kana, anak itu terlihat sangat antusias menyambut kedatangan wanita muda itu yang sudah sangat lama tak mengunjungi mereka.
Tak lama terlihat para bodyguard yang Mew perintah untuk menjaga sang istri terlihat membawa beberapa bingkisan untuk semua orang yang ada di sana. Namthan menghentikan langkahnya tepat di depan kepal panti dan bersalaman dengan wanita paruh baya itu, tak lama Namthan mulai memasuki rumah itu dan menyapa anak anak.
" Bagaimana kabar kalian?".
" Kami baik baik saja nyonya, terima kasih sudah datang kembali ke tempat ini. Nyonya bahkan membawakan kami begitu banyak bingkisan kali ini".
" Sama sama bu, maaf jika aku sudah sangat lama tidak datang. Ada hal penting yang harus saya lakukan hingga tak bisa menyapa kalian".
" Tidak apa apa nyonya, kami tahu anda sangat sibuk".
" Terima kasih...dan ya ada sesuatu yang ingin saya katakan pada kalian semua".
Namthan melebarkan senyumnya membuat semua orang di sana mengernyit heran.
" Ada apa nyonya? Apa ada berita baik yang akan anda sampaikan".
" Benar bu, saya...saat ini saya sedang hamil, karena itu saya ingin merayakan ini bersama anak anak panti".
" Ya Tuhan benarkah? Selamat nyonya...ucapkan selamat untuk nyonya Namthan anak anak".
" Selamat nyonya".
" Terima kasih anak anak".
" Apa itu artinya anda akan punya bayi kecil nyonya?".
Namthan menatap penuh senyuman pada sosok kecil di depannya yang kini menatapnya dengan wajah penuh senyuman.
" Benar Kana, aku akan punya bayi kecil nanti...apa kau bahagia?".
" Tentu saja, jika itu membuat anda bahagia aku juga bahagia. Selamat nyonya, aku doakan anda dan bayi kecil anda sehat".
" Oh terima kasih Kana sayang...kau tahu, aku berharap bayi kecilku nanti mirip denganmu".
Kana mengangguk pelan, di wajah kecilnya masih terukir senyum manis meski ada rasa tak suka saat membayangkan jika akhirnya nanti Namthan tak akan sering sering datang ke panti untuk menemuinya. Entah mengapa Kana merasa akan kembali kehilangan sosok Namthan sebagai seorang ibu jika wanita itu memiliki seorang anak sendiri nanti.
Apa Kana sangat egois jika merasakan hal itu? Tapi...bukankah mengharapkan kasih sayang dari seseorang untuk diri kita sendiri itu tidak salah? Terlebih Kana tak pernah merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang ibu sebaik Namthan.
Namthan membelai lembut kepala Kana dengan senyum manis yang masih mengambang di wajahnya, hingga wanita itu kembali menoleh pada kepala panti.
" Saya sangat senang mendengar berita ini nyonya Namthan, kami tahu anda sudah sangat berusaha keras untuk mendapatkan bayi itu...sekali lagi selamat nyonya, kami mendoakan semoga anda dan juga bayi dalam kandungan anda sehat".
" Terima kasih bu, doa anda dan anak anak panti sangat berharga untuk saya".
Setelah berbincang dengan semua pengurus panti, terlihat Namthan kini bermain bersama anak anak panti. Wanita itu bahkan terus tersenyum melihat ulah Kana yang kini mulai bernyanyi dengan wajah riang di depannya, entah mengapa melihat senyum anak itu membuat hati Namthan menghangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy, I Love You ( On Going)
RomantizmSebuah kisah tentang sepasang suami istri yang menanti kehadiran sang buah hati setelah pernikahan mereka selama 5 tahun. Namun takdir berkata lain saat sang istri mengalami keguguran dan menyebabkan wanita itu tak bisa lagi memiliki seorang keturun...