Pulang sekolah, saat ini salma dan rony pun sudah sampai di depan supermarket yang tak jauh dari komplek perumahan salma.
" lo aja deh sal yang masuk, gue mau ngadem aja di luar" ucap rony yang membuat salma menatapnya tajam. Ia tau sahabatnya itu tak suka di ajak belanja kayak gini
" ngga mau, lo harus ikut, nanti siapa yang dorong belanjaannya? Siapa yang bayar? Kalau ngga lo" ucap salma enteng yang membuat rony mendengus
" emang bener bener lo ya, ayo cepetan" ucap rony yang membuat salma nyengir dan keduanya pun masuk kedalam supermarket tersebut.
Salma mulai menyusuri rak untuk mengambil bahan bahan yang mereka butuhkan untuk barberqiuan nanti malam. Mulai dari daging, sosis, nugget dan yang lainnya.
Sedangkan rony sibuk mengambil setiap cemilan yang ia lewati begitu pun dengan minuman sodanya.
" rony jangan kebanyakan minum minuman yang bersoda, ngga baik, gimana sih katanya mau jadi dokter, masa itu aja ngga tau" omel salma yang membuat rony cengengesan
" iya iya, bawel banget sih, udah belum nih?" tanya rony
" udah kok, langsung ke kasir aja" ucap salma
" beneran? Ngga ada yang ketinggalan kan?" tanya rony lagi memastikan
" ngga ada ron, ayo ah buru" ucap salma yang langsung di turuti oleh rony.
Saat akan menuju ke meja kasir, salma pun di kagetkan dengan suara bariton di sampingnya. Ia menoleh dan tersenyum menatap laki laki itu.
" hai sal, lo disini juga, ngapain?" tanya revan
" lagi jualan kita" ucap rony ceplos yang membuat salma menggeplak lengannya
" sembarangan banget kalau ngomong" ucap salma yang membuat rony menatapnya datar
" ya lagian basi banget pertanyaannya" ucap rony
" ronyy lo apa apaan sih" ucap salma kesal namun rony hanya cuek saja sambil melihat sekitar
" ngga papa sal, biarin aja, lo kayak ngga tau rony aja" ucap revan yang membuat rony mendengus
" udah kan basa basinya, ayoo pulang, gue udah cape" ucap rony sambil menarik tangan salma yang membuat salma menatapnya tajam sedangkan revan hanya menatap keduanya dengan pandangan yang tak dapat di artikan
" jangan lupa besok ya sal" teriak revan yang hanya di angguki salma karena rony yang menarik tangannya buru buru
" ronyy lo apa apaan sih, tangan gue bisa putus lo tarik mulu" ucap salma yang membuat rony langsung melepaskannya
" maaf" ucap rony sambil membayar belanjaan mereka di kasir
Sedangkan salma masih menggerutu kesal melihat sikap sahabatnya itu dari belakang. Selesai membayar belanjaannya, rony pun langsung mengajak salma pulang
" lo kenapa sih sewot banget sama revan tadi?" tanya salma yang membuat rony menatapnya
" perasaan gue biasa aja" jawab rony cuek yang membuat salma mendengus kesal
" serah lo dah ron" ucap salma sambil menaiki motor rony
****
Sesampainya di rumah, salma menaruh belanjaan mereka tadi di dapur, sedangkan rony sudah merebahkan tubuhnya di sofa ruang keluarga salma sambil nonton bola kesukaannya.
" ron, lo kalau mau istirahat ke kamar tamu aja, udah di beresin kok sama bibi, gue mau ke kamar dulu yaa, gerah banget soalnya" ucap salma yang di angguki rony
Satu jam kemudian, rony yang mulai bosan pun mengambil cemilan yang ia beli tadi dan memakannya sambil menonton tayangan bola kesukaannya itu.
Paul pun sudah mengabarinya kalau mereka akan datang nanti sore, soalnya paul akan menjemput nabila terlebih dahulu.
Jam 3 sore
Salma berjalan turun menuju dapur untuk minum, tapi saat melihat ke ruang tamu, ia melotot kan matanya melihat Ruangan itu.
Sampah Snack dan kulit kacang di atas meja yang sudah berserakkan, TV yang terus menyala, bantal sofa yang telah berjatuhan dan Rony yang tertidur tengkurap di sofa. persis seperti orang yang habis perang.
Salma memejamkan mata sejenak, dia tidak jadi mengambil minum kedapur. Dia melangkah untuk mengambil bantal sofa, lalu mengembalikannya ke tempatnya. Kemudian lanjutkan untuk merapikan sisanya.
" ronyy lo ngapain sih sampai meja berantakan kayak gini" teriak salma yang membuat rony terbangun
" apa sih sal, teriak teriak gue kaget bego" omel rony yang membuat salma berkacak pinggang
" lo yang apa apaan, ngapain lo buang sampah sampah snack kayak gini, disana kan ada tempat sampah ronyy" ucap salma greget yang membuat rony meringis
" ya habisnya gue bosen sal" jawab rony enteng yang membuat salma melotot
" terus kalau lo bosen, lo berantakin ruang tamu gitu" tanya salma sewot
" yaudah sih, Cuma berantakan dikit doang, marah marah mulu, kenapa sih? Pms lo?" tanya rony yang membuat salma menatapnya tajam
" itu doang lo bilang" ucap salma menatapnya kesal
" galak banget sih caa, kenapa sih?" tanya rony heran
" ya lo yang salah, siapa suruh berantakin rumah" ucap salma sewot sambil kembali membersihkan sampah snack makanan rony tadi.
" sshh" ringis salma yang membuat rony menatapnya khawatir
" kenapa lo?" tanya rony melihat muka gadis itu yang mulai pucet
" gue lagi dapet ron, tolong beliin gue kiranti dong, perut gue sakit banget" pinta salma memelas
" sama pembalut sekalian ya ron" sambung salma pelan yang membuat rony melotot mendengar ucapan salma yang terakhir
" NGGA MAU GUE, lo yang bener aja caa, lo mah" rony pun frustasi mendengar permintaan salma
" lo ngga kasian sama gue ron" tanya salma dengan muka sedihnya yang membuat rony mengalihkan pandangannya
" ngga" jawab rony singkat yang membuat salma cemberut
" lo kok jahat banget sih sama gue hiks" ucap salma menangis yang membuat rony menghela nafas panjang
" kenapa ngga beli sekalian sih tadi?" tanya rony
" gue kan ngga tau ron" jawab salma yang membuat rony menghela nafas pasrah
" oke gue beliin" ucap rony sambil mengambil kunci motornya yang membuat salma tersenyum senang
" aaa makasih ronyy" ucap salma yang Cuma dijawab deheman oleh rony sambil berlalu dari hadapan salma
Setelah sampai di supermarket terdekat, Rony turun dari motornya lalu berjalan masuk. Ia menuju ke arah kasir.
Saat ini ia sangat malu, kalau bukan karena kasihan kepada sahabatnya itu, ia tidak akan mau.
"Mau beli apa mas?" Tanya Mbak kasir itu.
Rony menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, di belakangnya banyak sekali ibu ibu dan perempuan sebayanya yang sedang mengantri untuk membayar di kasir.
"mmm mau beli kiranti dan pembalut mbak" ucap rony
Ibu ibu yang sedang mengantri di belakang, menahan tawanya agar tidak terlepas.
"Aduh mas nya sosweet banget sih, mau beliin buat pacarnya ya?" Tanya salah satu ibu ibu itu menggoda Rony.
" iih so sweet banget, mana ganteng lagi, boleh bagi nomor wa nya ngga" ucap gadis di belakangnya yang membuat rony menatapnya datar dan tak menjawab ucapan gadis itu
" sombong banget sih mas nya" gerutu gadis itu yang tak di hiraukan oleh rony
"Jarang sekali ada pria yang ingin membelikan pacarnya pembalut." Kata ibu ibu yang satu lagi. Rony hanya tersenyum tipis
" ini mas" ucap sang kasir
" berapa mbak?" tanya rony
" 45 ribu mas" ucap mbak kasir yang membuat rony langsung mengeluarkan uang 50 ribu nya
" kembaliannya ambil aja" ucap rony sambil buru buru pergi dari sana
" anjir, malu banget gue cok" umpat rony sambil melajukan motornya menuju rumah salma
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Hidupku
Romance" jangan mencintai milik orang lain ron" ucap paul saat melihat sang sahabat menatap sendu interaksi dua orang yang sedang kasmaran di depan sana Rony yang mendengar itu pun tersenyum miris dan melihat kearah paul " bahkan gue udah cinta sama dia se...