9. Iffy

178 24 64
                                    

Winwin masuk ke kelasnya. Hal pertama yang ia dengar, jelas cibiran dari para mahasiswa dan mahasiswi tentang kehamilannya yang sepertinya telah menyebar. Namun, sebisa mungkin Winwin mencoba untuk mengabaikan. Dia tau, jika meladeni mereka, maka tidak akan pernah ada habisnya.

Keningnya berkerut heran, saat melihat meja dan kursi yang biasa ia tempati tidak ada. Matanya memperhatikan sekeliling, dan beberapa mahasiswi di kelas itu diam-diam menertawakan dirinya. Winwin tau, pasti salah satu mahasiswa yang melakukan hal ini kepadanya.

Tak mau berdiri lebih lama, Winwin pun berbalik, bermaksud keluar dari kelas untuk mengambil meja dan kursinya. Namun, langkahnya terhenti, saat tiga orang mahasiswi menghalanginya.

"Mau kemana?"

Winwin mengalihkan pandangannya, tak ingin berurusan dengan tiga perempuan di depannya itu. Jadi, Winwin mencoba menerobos mereka. Namun, dua perempuan lainnya langsung menghalangi jalan Winwin.

"Apa maumu, Hana?" Winwin menatap sengit perempuan di depannya itu.

Semua orang tau siapa Hana. Dan dari informasi yang Winwin dapat melalui Jaehyun, gadis itu adalah anak salah seorang rektor di universitas. Namun, kelakuannya sungguh tidak mencerminkan, jika dia berasal dari keluarga berpendidikan.

"Wah, aku benar-benar terkejut, karena orang sepertimu masih berani menunjukkan batang hidungnya di kampus ternama yang namanya sudah kau cemari."

Winwin hanya diam, bahkan saat Hana mendorong pelan pundaknya.

"Siapa yang kau bilang sudah mencemari nama baik universitas? Aku?" Winwin menunjuk kepada dirinya sendiri, "lalu, bagaimana dengan beberapa piala yang sudah aku sumbangkan untuk universitas ini? Kita semua tentu tau, karena pihak kampus memajangnya di lobi. Jadi, aku pikir, lebih baik kau lihat saja jejeran piala di sana."

"Wah, aku tidak menyangka jika kau benar-benar masih punya muka dan sombong atas piala yang tidak seberapa itu." Hana bertepuk tangan, sembari tertawa mengejek.

"Dan aku jauh lebih tidak menyangka, jika seorang anak rektor sepertimu lebih suka mencampuri urusan orang lain, daripada harus upgrade diri agar bisa menyumbangkan piala untuk universitas ini dan membuat ayahmu bangga." balas Winwin tanpa takut.

Ucapan Winwin membuat mahasiswa dan mahasiswi di sana mulai berseru gaduh, karena berani melawan Hana.

Hana menatap sengit kepada Winwin. Sedangkan Winwin sendiri berusaha terlihat tenang. Dia paham betul, jika perempuan di depannya itu menahan amarah.

Hana melipat kedua tangannya di depan dada, dan berdecih. "Ternyata hamil anak Jaehyun, membuatmu menjadi berani seperti ini ya? Wah, gadis murahan sepertimu benar-benar luar biasa. Aku pikir, kau hanya bisa menggunakan kepintaranmu untuk hal-hal yang bersifat akademis. Tapi, ternyata kau juga memanfaatkan kepintaranmu untuk menjebak Jaehyun agar dia tidur denganmu, lalu kau hamil, dan kau bisa meminta hartanya lewat anakmu. Bukankah ini klise, Winwin? Kau sedang bermain drama atau apa? Akal busukmu sudah jelas terbaca sejak awal kau dekat dengan Jaehyun. Dan lebih busuknya lagi, kau tau jika Jaehyun sudah punya kekasih, namun tetap mendekatinya. Bukankah itu sangat murahan?"

"Tapi, sepertinya kedua gadis itu sama-sama murahan. Lihat saja bagaimana mereka dengan berani dan terang-terangan berbagi Jaehyun." celetukan gadis di sebelah kiri Hana membuat beberapa orang di sana tertawa.

"Bahkan salah satunya, yang saat ini ada di kelas kita sedang hamil. Sepertinya, status Jaehyun yang merupakan anak konglomerat membuatnya lupa diri. Menjijikkan." cibir gadis yang satunya.

Kedua tangan Winwin terkepal di samping tubuhnya. Namun, gadis itu masih berusaha mempertahankan ketenangannya sendiri. Dia tentu tidak mau berbuat onar dan berurusan dengan tukang bully yang selalu membawa-bawa nama ayahnya.

BUTTERFLY (YUWIN GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang