chapter 4

52 6 0
                                    

Typo bertebaran.. Dan maafkan jika ada salah penempatan kata dan tanda baca. Dan katakan jika ada salah nama tempat biar ku perbaiki.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hari yang ditunggu akhir tiba, para aliansi mengepung Qishan Wen. Wen Rouhan menjadi lebih sibuk menyiapkan para mayat hidupnya yang akan iya kerahkan dimedan pertempur nanti. Dan karna kesibukan itu membuat Jiang Cheng sedikit lega karna tidak harus melihat dan memuaskan nafsu kejinya untuk saat ini.

Tapi ketenangan diusik oleh sesorang yang berani masuk ke kamarnya, Mengyao. Jiang Cheng menatap heran dan waspada kearahnya. Karna selama dirinya dikurung Mengyao tak pernah menampakan dirinya kecuali saat dirinya pertama kali datang dan diseret keruangan ini.

Jiang Cheng "apa yang kau inginkan masuk kekamar ini? "

Mengyao"tidak ada, aku hanya ingin melihatmu apakah baik²saja atau tidak"

Jiang Cheng "roh apa merasukimu hingga kau peduli padaku. Bahkan setelah berbulan-bulan aku terkurung disini kau baru datang? Apa maumu sebenernya? "

Mengyao"para aliansi sudah bergerak kemari termasuk shixiong mu. Aku tidak tau kemenangan ini akan diraih oleh pihak mana. Tapi aku harap informasi yang kuberikan bisa membantu mereka untuk menang melawan Wen Rouhan. "

Jiang Cheng "apa?! Jadi kau informan mereka? Tidak mungkin, ini pasti jebakan. Kau menjebak mereka"

Mengyao"tidak a'cheng, aku tidak menjebak mereka. Aku memang datang pada Wen Rouhan untuk menjadi orang kepercayaan dan menjadi informan untuk para aliansi."

Jiang Cheng masih menggeleng pelan tidak percaya akan ucapan Mengyao.

Mengyao" Terserah, kau percaya atau tidak itu memang kenyataannya"

Setelah mengatakan itu Mengyao akan pergi. Tapi Mengyao kembali menatap perut Jiang Cheng yang sedikit menonjol. Jiang Cheng yang mendapati Mengyao menatap perutnya segera melindungi perutnya sendiri dengan kedua tangannya.

Mengyao"berhenti mengelola energi hitam a'cheng. Atau itu akan berdampak buruk pada kandunganmu. Aku juga tidak tau alasanmu tetep mempertahankan kehamilanmu walaupun kau tau siapa ayahnya bagaimana perilaku ayahnya padamu. Tapi melihat kau yang pertahankan nya jadi aku mengatakan ini. Aku sungguh mengatakannya jangan mengolalah energi hitam selagi kau mengandung. Setelah kau melahirkan, baru kau bisa bebas memperkuat energi hitam di dalam dirimu."

Jiang Cheng hanya diam dan menunduk menatap dan mengusap halus perutnya yang sedikit buncit karna sudah memasuki bulan ke 5.  Mengyao segera berjalan keluar jangan sampai Wen Rouhan tau kalau dirinya menemui Jiang Cheng.

~~~

Sedangkan diluar istana buyetian para aliansi berhasil menghancurkan gerbang dan mulai menyerang. Bahkan pemimpin sekti Nie, Nie Mingjue, berhasil masuk kedalam buyitian walau harus bertarung dengan para pasukan Wen, hingga tiba di aula dimana Wen Rouhan duduk dengan santai di singgasananya.

Nie Mingjue akan menyerang Wen Rouhan tapi gagal karna seorang menendang mundur dirinya dengan kuat. Nie Mingjue melihat orang itu yang membawa pedang lentur ditangannya. Netra mingjue memerah menahan luapan emosi setelah tau siapa orang tersebut.

Nie Mingjue" Mengyao"

Mengyao" Kita bertemu lagi nie zongzhu." Mengyao menundukan kepalanya memberi hormat dengan senyuman liciknya, walau tatapan matanya memiliki arti yang ia dengan senyumannya"

Nie Mingjue" Seharusnya, aku tidak membiarkanmu keluar hidup² saat itu. Mengyao kenapa kau mengkhianati kami. Bukan hanya itu kau mengkhianati perasaanku padamu"

Mengyao "tutup mulutmu dan mari kita bertarung dage."

Pertarungan terjadi antara Mingjue dan Mengyao. Sedangkan Wen Rouhan hanya melihat pertarungan itu sambil mengontrol para mayat hidup yang dia kendalikan diluar sana untuk menyerang para musuh yang lain.

2 KULTIVATOR IBLISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang