⚠️
KARAKTER, LATAR BELAKANG DLL YANG TERCANTUM DALAM CERITA INI HANYA PURE KARANGAN PENULIS. MAAF JIKA TULISAN BELUM BAGUS, BARU BELAJAR MENULIS DAN AKAN TERUS BELAJAR HINGGA KARYA TULISAN DICINTAI OLEH BANYAK ORANG.
FOTO YANG DIGUNAKAN HANYA FACECLAIM TIDAK ASLI. FOTO BY PINTEREST
JANGAN LUPAA VOTE YA! VOTE KALIAN BERARTI BAGI AKUU😋TERDENGAR suara desahan dari balik belakang pintu kamar tidur Dara dan Tristan, kedua dari orang tua Enzi. Dara yang baru saja pulang mencari nafkah terkejut mendangar suara tersebut. Dara melangkah pelan menuju pintu kamar. Saat Dara sudah membuka sedikit pintu kamar, dirinya melihat dari silluet kecil dibalik pintu. Matanya melebar besar bertanda kesal, sedih, dan tidak menyangka melihat Tristan.
"Tristan!" Teriak Dara yang melihat sang suami sedang berhubungan intim dengan wanita lain, teriakan Dara terlalu kencang hingga menembus kamar tidur Enzi. Enzi yang baru berumur 5tahun itu terbangun, lalu menghampiri teriakan dari luar kamarnya. Enzi merasa senang saat mendengar suara itu. Ya betul, karena suara tersebut berasal dari Dara. Dirinya sudah tidak tahan rindu selama 2 minggu ditinggal Dara bekerja diluar negri. Dara bekerja sebagai pramugari, yang harus meninggalkan keluarganya untuk pekerjaan. Dara menarik Tristan dari ranjang yang membuat terjatuh kelantai. Dua kali Dara terkejut melihat suasana yang terjadi, ternyata yang mentiduri suaminya sendiri adalah Raisa pembantu yang sudah dirinya percayai.
"Brengsek!" Dara melaju menuju Raisa yang masih diranjang. Belum sempat tangan Dara mengenai pipi Raisa namun Tristan dengan cepat berdiri dan menahan tangan Dara.
"Apa-apan kamu, Dara!" Dara menepis tanganya lalu menatap Tristan dengan tajam.
"Kamu masih bertanya, kamu bodoh yah?! Aku susah-susah mencari uang dan teganya kamu berselingkuh dibelakang aku, Tristan! Jahat kamu!" Suara Dara semakin kencang, yang membuat suasana semakin tegang dan serius.
plak
Baru saja Tristan menampar keras Dara hingga terjatuh. Dara teriak histeris sambil memegang pipi yang ditampar oleh suaminya sendiri. Sakitnya sekarang menjadi ber kali-kali lipat. Teganya Tristan membela Raisha dibandingkan dirinya. Dari luar ternyata Enzi sedang berdiri didepan pintu kamar dengan membawa bantal yang tadinya ingin tidur dengan kedua orang tuanya, namun semua dipatahkan oleh kedua orang tuanya. Enzi sudah berdiri lama dan menyasikan seluruh kejadian yang terjadi.
"Ibu!" Teriak Enzi dengan tangisan lalu menghapiri Dara dan memeluknya. Tristan terkejut saat melihat putrinya menyasikan kerusuhan yang terjadi. Dengan cepat Tristan menghapiri Enzi dan memberi penjelasan.
"Enzi, maafin ayah ya. Ayah tidak bermaksud untuk melakukanya kepada ibu." Enzi yang sudah mengerti baik dan salah dia menghiraukan penjelasan dari Tristan. Enzi menangis dan memukul pelan dada Tristan.
"Ayah jahat! kenapa ayah memukul ibu! Aku benci ayah!" Hati Tristan seperti diiris mengunakan pisau saat medengar sang putri mengatakan kalimat itu kepadanya. Dara terbangun dan tersenyum kepada Enzi.
"Sayang, ayo kita kekamar. Kamu istirahat saja yah. Sudah malam besok kamu harus sekolah, pasti kamu rindu ibu kan?" Bujuk Dara sambil menghapus air mata Enzi.
"Enggak mau, bu.. aku engga mau tidur. Aku takut ibu dipukul Ayah lagi." Tristan terdiam dan membeku mendengar kalimat itu. Sudah habis semua kata maaf dia untuk putrinya.
"Engga ko, ibu dan ayah tadi hanya mempunyai kesalahan pahaman yang dimana membuat ayah marah kepada ibu."
"Tapi kenapa ayah sampai memukul ibu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ENZI-17TH
Teen FictionSetelah pentengakaran yang terjadi saat Enzi berusia 5th, Dirinya mengalami trauma yang besar kepada ayahnya. Dari pertengakran tersebut membuat Enzi dan Dara pergi meninggalkan Tristan. Butuh lama untuk menyembuhkan luka dan trauma itu, namun saat...