Saat musim salju, Rangers of Arizona diminta untuk membantu Patriach dalam mengatasi masalah di Colorado.
Ryan dan Herin ditugaskan dalam pasukan yang sama. Dalam perjalanan, mereka diserang oleh suatu kelompok yang kemungkinan adalah Raiders.
Major Vera Prasad memerintahkan pasukan untuk bertahan sementara ia memperbaiki canon yang berada di kendaraan yang telah rusak.
Serangan raiders semakin brutal, sampai akhirnya mereka menyerang menggunakan robot besar. Ryan yang hanya menggunakan SMG, hanya dapat menyerang dari balik tempat berlindung.
Herin dengan snipernya, menembak dengan penuh kebencian. Ia selalu berusaha menembak kepala raiders yang ia anggap biadab.
Robot raiders menumbangkan pasukan Rangers satu per satu. Membuat Ryan dan Herin semakin terpojok.
Vera untungnya berhasil memperbaiki canon dan menghancurkan robot raiders dengan sekali tembakan. Menyelamatkan Ryan dan Herin yang kemudian menghabisi sisa raiders yang sekarat akibat ledakan canon.
Setelah semua raiders di dekat mereka telah binasa. Vera memerintahkan Ryan dan Herin untuk menghentikan raiders yang menembakkan rocket launcher dari atas bendungan.
Ryan pun ditunjuk menjadi pemimpin regu beranggotakan dirinya dan Herin. Tanpa bersuara, Herin mengikuti Ryan.
Seorang introvert kikuk memimpin seorang introvert misterius. Kombinasi yang dapat dikatakan unik bukan?
Saat berjalan, mereka melihat raiders yang sedang bermain-main dengan mayat Rangers yang ia bunuh.
Saat Ryan hendak mendekati, Herin tanpa perintah langsung menembak raiders tersebut karena rasa bencinya.
Ryan pun meminta Herin untuk tidak bertindak diluar perintah. Herin sedikit kesal, tapi ia menyadari kalau Ryan sekarang ditunjuk sebagai pemimpin regu.
Mereka kembali berjalan di tengah salju yang turun. Dari kejauhan, mereka melihat seorang Rangers melambaikan tangannya.
Belum sempat Ryan dan Herin menghampiri, sebuah roket meledak ke arah anggota Rangers tersebut. Membuat tubuhnya hancur berantakan.
Ryan dan Herin segera berlari menjauhi tempat tersebut. Berusaha mencari tempat berlindung agar tidak diserang oleh raiders yang menggunakan rocket launcher.
Beberapa mayat yang mereka temui, bukan terbunuh karena ledakan rocket launcher. Beberapa mati karena dimutilasi oleh raiders tersebut.
Mungkin saja mereka dimutilasi dalam keadaan masih hidup, terlihat dari air mata yang membeku.
Rupanya terdapat satu anggota Rangers yang selamat sedang disiksa oleh raiders tersebut.
Ryan menyuruh Herin untuk tidak menembak. Dan berjaga dari kejauhan. Ryan lalu mendatangi raiders itu untuk mendapat informasi serta berusaha menyelamatkan rekannya yang disandra.
Raiders tersebut mengatakan kalau mereka adalah Dorseys. Setelah mendapatkan informasi. Ryan memberi aba-aba kepada Herin untuk menembakkan snipernya dari kejauhan.
Anggota Dorseys itu tewas seketika setelah peluru bersarang di kepalanya. Anggota Rangers yang selamat berterima kasih.
Namanya adalah Jodie Bell. Ia adalah satu-satunya yang selamat di regunya. Ryan dengan pengetahuan medisnya mencoba menyembuhkan luka Jodie.
Sebagai balasan terima kasih, Jodie memberi sebungkus rokok kepada mereka. Ryan tidak merokok, tapi Herin yang mengambil bungkus rokok tersebut. Ia rupanya adalah seorang perokok.
Jodie juga meminta mereka untuk menyelamatkan Major Tom. Entah siapa yang ia maksud, saat Ryan bertanya kembali, Jodie telah terlelap karena rasa sakit dan lelah yang dirasakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANGERS OF WINTER
FanfictionBerdasarkan roleplay game Wasteland 3. bercerita tentang Ryan dan Herin yang merupakan anggota Rangers yang mencoba membantu Patriach dalam mengatasi masalah