Selama 5 bulan lebih Taehyung hidup tanpa mengetahui kabar dari ayahnya maupun pelayannya Jimin. Banyak yang Taehyung pikirkan hingga tubuhnya mudah kelelahan. Ia bahkan disarankan oleh tabib untuk berbaring saja didalam kamar.
"Putri Taehyung mengalami depresi aku harap yang mulia pangeran segera mencari solusinya jika tidak bayi didalam kandungannya mungkin tidak akan selamat yang mulia" jelas tabib istana.
"Baiklah, terus periksa kondisinya secara rutin aku tidak ingin terjadi hal buruk padanya" kata Jungkook dengan raut wajah khawatir.
"Baik yang mulia" tabib istana pergi setelah pemeriksaannya selesai.
Jungkook menatap Taehyung yang tertidur setelah minum ramuan dari tabib istana.
"Aku akan membawa ayah dan pelayanmu kemari jadi berhentilah menyiksa dirimu dan bayi kita" monolog Jungkook lalu pergi dari sana.
Beberapa hari setelah itu taehyung bertemu ayah dan pelayannya.
"Ayah, apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Taehyung sembari berlinang air mata.
"Vreya diserang harta kita dirampas beruntung Zack membawa ayah dan Jimin kemari" kata Raja Kim.
"Benar yang mulia pangeran Jungkook sangat baik kurasa dia memang orang tepat untukmu" kata Jimin sembari memeluk Taehyung.
"Taehyung harus banyak istirahat " kata Jungkook sembari memisahkan Jimin dengan Taehyung.
"Kurasa Jungkook benar" kata Taehyung.
"Iya kau benar, kau sedang mengandung kau tidak boleh kecapean " kata Raja Kim.
"Baik istirahatlah yang mulia" Jimin dan raja Kim undur diri dari kamar Taehyung.
"Terima kasih Jungkook " Taehyung memeluk Jungkook erat.
"Sama-sama sekarang kau tidak boleh banyak pikiran lagi" Jungkook menuntun Taehyung kembali beristirahat.
"Aku ingin kau disini" kata Taehyung sembari menarik tangan Jungkook.
"Baiklah, sekarang tidurlah" Jungkook duduk disebelah Taehyung, menemani istrinya yang tengah hamil untuk tidur.
Satu jam kemudian setelah Taehyung terlelap tidur, Jungkook diam-diam berjalan pergi meninggalkannya. Pria itu berjalan ke paviliun tepatnya ke sebuah kamar dengan pintu rahasia.
Pintu rahasia itu menuntun Jungkook ke sebuah pertambangan dimana para pria perkasa Zack menggali tanah untuk menemukan emas yang ada disana.
"Dapatkan semua emasnya dan bekerjalah dengan rajin" kata Jungkook pada para penambang itu.
"Baik yang mulia!" Seru mereka.
"Yang mulia ada banyak sekali emas dan batu permata yang telah kita dapat" lapor menteri istana.
"Teruskan kerjamu oh iya temukan batu permata paling indah dan buatlah menjadi kalung yang indah, akan ku hadiahkan kalung itu untuk istriku" kata Jungkook.
"Baik yang mulia" menteri itu pergi setelah mendapat perintah dari Jungkook.
Setelah kedatangan ayah dan pelayannya Jimin, kesehatan Taehyung membaik.
"Kurasa pangeran Jungkook sangat mencintai anda yang mulia" kata Jimin sembari menyisir Surai panjang Taehyung.
"Kurasa begitu" Taehyung tersipu seraya mengusap perutnya yang buncit.
"Jujur saja hamba sangat bersyukur pangeran Jungkook mau membawa hamba dan keluarga hamba pergi dari Vreya" kata Jimin.
"Jika kau dan ayah pergi bagaimana dengan yang lainnya?" Tanya Taehyung.
"Pangeran Jungkook membawa mereka mengungsi ke Zack, Vreya sudah tak aman lagi, semua bangunan hancur dan harta dirampas" jelas Jimin.
"Sebenarnya kenapa mereka menyerang kita?" Tanya Taehyung penasaran.
"Hamba pikir, itu semua karena yang mulia lebih memilih pangeran Jungkook ketimbang calon yang lain" jelas Jimin.
"Benarkah hanya karena itu?!" Taehyung terkejut.
"Itu menurut pendapat hamba sih yang mulia" kata Jimin tidak pasti.
"Sudahlah kita lupakan itu yang penting sekarang semua orang baik-baik saja" Taehyung tak mau ambil pusing soal ini.
Selama menuju masa persalinan Taehyung tidak ingin mencurigai apapun ia hanya ingin fokus melahirkan bayinya.
.
.
.
.
.
Hari yang dinantikan tiba Taehyung mulai merasa mulas dan air ketubannya pecah tabib istana lekas mempersiapkan segalanya untuk proses persalinan.
"Dorong yang mulia" ujar tabib yang sudah mulia melihat kepala si bayi.
"Eungg!!!eunggg!!!!" Taehyung menggigit kain yang menyimpan mulutnya.
"Ayo kau bisa" kata Jungkook sembari memperhatikan proses bayinya keluar.
Saat itu hujan deras, Taehyung mengejan dengan kesakitan sedangkan Jungkook terlihat senang melihat bayinya yang perlahan keluar dari rahim Taehyung.
"Arkhh!!!" Taehyung menjerit ia mendorong bayinya keluar.
Oekk....oekk....oekkk
Bayinya keluar dengan selamat sementara Taehyung kelelahan.
"Selamat yang mulia" tabib lekas membungkus bayi itu dengan selimut lalu memberikannya kepada Jungkook.
"Penerus Zack selanjutnya" Jungkook menerima bayi itu lalu mengangkatnya.
"Terima kasih sayang chupp" Jungkook mencium kening Taehyung.
Taehyung tersenyum dengan bibir pucatnya.
Setelah melahirkan bayinya Taehyung seolah jadi kebanggaan bagi Jungkook.
"Yang mulia dimana bayi kita, aku ingin menyusuinya" kata Taehyung.
"Pelayan istana sedang mengurusnya" kata Jungkook lalu mengukung Taehyung.
"Lalu apa yang mulia inginkan sekarang?" Tanya Taehyung ragu.
"Aku ingin menyusu" Jungkook tiba-tiba mendekat lalu membuka paksa gaun yang Taehyung kenakan.
"Yang mulia!" Seru Taehyung seraya mencegahnya.
"Kau tidak mau?" Jungkook menatap nyalang.
Taehyung jadi ketakutan hingga akhirnya terpaksa menuruti keinginan Jungkook.
"Arghh...sakit yang mulia..." Eluh Taehyung saat Jungkook menggigit nipplenya.
Jungkook tersenyum dengan air susu yang meleleh dari mulutnya.
Jungkook menyesapnya bergantian hingga Taehyung kelelahan dan akhirnya tidur. Setelah puas Jungkook meninggalkan begitu saja tanpa menutup dada polos Taehyung.
"Panggil pelayan-pelayan ku aku ingin mandi sekarang" kata Jungkook dari dalam kamar.
"Baik yang mulia" jawab pengawal istana yang berjaga didepan pintu.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen For Zack (KOOKV GS)
FanfictionTaehyung adalah seorang putri kerajaan vreya sebuah kerajaan kecil yang ingin memperluas kerjaannya dengan cara menikahi pangeran dari kerajaan yang lebih besar dari miliknya.