"Aku pulang" Ucap Korn yang baru saja tiba di ruang makan.
Terlihat Krist, Singto, dan kedua orang tuanya sedang makan malam bersama.
"Phi Korn!?" Ucap Singto bahagia.
"Bagaimana kabar mu, Sing?" Tanya Korn.
"Aku baik-baik saja, phi. Bagaimana dengan phi?"
"Ya, aku juga. Bagaimana dengan perkembangan restoran mu?"
"Kebetulan sekali phi pulang hari ini, besok phi harus menghadiri acara pembukaan restoran ku!" Ucap Singto.
"Wow, jadi restoran mu akan di buka besok?" Ucap Korn.
"Ya" Ucap Singto.
Semua memang sudah di persiapkan dengan matang, mereka sudah membuat daftar menu, mencari beberapa chef untuk membantu Singto, dan juga pelayan untuk di restoran itu, mendekorasi ulang restoran, dan menata letak meja dan kursi, selama 3 minggu ini Krist dan Singto bekerja keras mempersiapkan itu berdua, dan akhirnya besok restoran sudah bisa di buka.
"Apa pekerjaan mu sudah selesai, Korn?" Tanya papa Edward.
"Sudah, pa.?" Ucap Korn.
"Apa kamu sudah makan malam?" Tanya mama Anna.
"Sudah tadi di luar" Ucap Korn.
Korn duduk di sebuah kursi samping Singto.
"Oleh-oleh untuk mu" Ucap Korn sembari memberikan paper bag berisi kotak coklat pada Singto.
"Terima kasih, phi" Ucap Singto.
"Mana untuk ku?" Tanya Krist.
"Aku tak membelikan mu apapun" Ucap Korn.
Biasanya Krist tak pernah meminta oleh-oleh padanya jika dia keluar kota atau keluar negri, itu sebabnya Korn tak membeli apapun untuk Krist.
"Besok acara pembukaan restoran milik Singto 'kan? Bisakah phi mengajak phi Weir untuk ikut hadir? Sekalian promosi makanan yang ada di sana, siapa tahu phi Weir memiliki banyak teman, lalu dia akan merekomendasikan restoran Singto pada teman-temannya nanti" Ucap Krist.
"Kenapa kamu sangat ingin bertemu Weir, huh!?" Ucap Korn.
"Bukan ingin bertemu, phi. Aku hanya ingin dia datang, lagi pula Singto juga pasti tak keberatan mengundang dia, lebih banyak yang datang akan semakin bagus" Ucap Krist.
"Apa kamu mau mengundang Weir, Sing?" Tanya Korn.
"Ya, kenapa tidak?" Ucap Singto.
"Baiklah" Ucap Korn.
"Acaranya di mulai jam 10.30, phi" Ucap Singto.
*****
Keesokan harinya, saat ini Krist dan Singto sedang berada di dapur, memasak semua jenis menu yang ada di restoran mereka. Singto di bantu oleh beberapa chef, sedangkan Krist bertugas untuk merekam semua kegiatan mereka di dapur untuk di jadikan video promosi nanti.Di depan, banyak tamu undangan sudah datang dan duduk di kursi mereka masing-masing. Singto mengundang beberapa influencers, beberapa rekan bisnis papa Edward, dan selebihnya teman-teman Krist. Sebenarnya jika Singto meminta bantuan Korn untuk mendatangkan beberapa orang penting, itu pasti akan mudah Korn lakukan, hanya saja Singto tak mau merepotkan Korn.
Beberapa pelayan mulai membawa makanan yang sudah matang ke depan dan menyusun di hadapan para tamu undangan. Kini Krist mengambil video di depan, sesekali dia merekam teman-temannya.
"Ini recommended!! Restoran ini milik--"
*Plak... Off memukul kepala Poon sehingga membuat Poon tak jadi melanjutkan ucapannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/375969683-288-k733033.jpg)
YOU ARE READING
Closer To You
FanfictionKrist tahu betul dia sudah sangat keterlaluan, dan penyesalan memang selalu datang di akhir, dulu dia di cintai dengan hebat oleh Singto, sekarang Singto mati rasa karna ulahnya, di tambah dia harus bersaingan dengan saudaranya sendiri demi mendapat...