O N E ~

62 0 0
                                    

"Nella, Aku menyukaimu, maukah kau menjadi kekasihku?" Ucap seorang laki-laki sambil memberikanku bunga -aku tidak tau nama bunganya- .

aku bahkan tidak mengenal laki-laki ini. Bagaimana bisa dia langsung menyatakan perasaannya padaku.

Aku mengambil bunga yang dia berikan, lalu tersenyum.

Dan aku melihat pipinya mulai memerah.
Ya, ampun, hanya melihatku tersenyum dia langsung blushing?
Lucunyaa ..

Aku menahan senyumku, lalu melihat pemandangan di taman ini sekilas, dan kembali menatapnya.

"Bolehkah aku mengetahui namamu terlebih dahulu?" Tanyaku sambil menaikan alisku sebelah.

"Hahaha Yeah. Aku Nico. " ucapnya sambil menggaruk belakang kepalanya yang aku rasa tidak gatal.

Aku hanya mengangguk beberapa kali setelah mendengar jawabannya.

"Jadi ..? Jawabanmu?" Tanyanya sambil menatapku, lembut? Kurasa begitu.

"Maaf,ya Nico. Aku ga bisa." Ucapku sambil tetap tersenyum.

"Kenapa?" Tanyanya sambil menggenggam kedua tanganku.

Hei, apa-apaan anak ini?! Aku baru saja mengenalnya, dan dia sudah main menggenggam tanganku? Pintar sekali.

"Hmm .. Kar---"

"YA AMPUN, NEL. AKU DARITADI MENCARIMU KEMANA-KEMANA, TERNYATA KAU ADA DISINI!!" ucapanku terputus karena teriakan seorang laki-laki di ujung sana yang sekarang tengah berlari ke arahku.

"Oh, hai Raf." sapaku sambil tersenyum kepada laki-laki yang tadi berlari ke arahku. Dan sekarang dia berdiri di sampingku.

" apa yang kau lakukan disini? " tanya Rafa seakan melupakan sapaanku tadi, sambil melihatku lalu melihat laki-laki--- uh .. Nico maksudku, dari atas lalu ke bawah, lalu kembali ke atas lagi. Kau tau maksudku, kan?

"Kau sendiri? Ada apa kau datang kemari?" Tanyaku balik.

Tidak mungkin, kan aku menjawab 'ada seseorang yang menembakku, jadi aku datang kemari' . Aku pasti sudah gila jika benar-benar berkata begitu.
Jadi, lebih baik aku menyelamatkan diri.

"Ada apa aku datang kemari? Jelas-jelas aku mencarimu. Kau ingat? Kau ada janji denganku. Sekarang. Jadi, ayo." ucap Rafa sambil mengedipkan sebelah matanya ke arahku.

Ohh .. Aku tau maksud anak ini.

Lalu ia menggenggam tangan kiriku, hmm .. Lebih tepatnya merebutnya dari Nico, lalu menariknya.

"Rafa" panggilku. Lalu ia menoleh ke arahku, dan menatapku dengan pandangan seolah-olah berkata 'apa?' . Lalu aku segera melirik ke arah Nico yang daritadi hanya diam.

"Sorry, hmm .. ?" Tanya Rafa.

"Nico." Ucap nico.

"Sorry, Nico. Aku ada urusan dengan Nella 'sekarang'. Kalau kau mau berbicara dengannya lebih baik nanti saja." Ucap Rafa datar, dan menekankan bagian 'sekarang', lalu segera menarikku menjauhi Nico.

"Aku duluan, ya Nic?" pamitku sambil tersenyum.

Dan ku lihat dia membalas senyumanku.

Ahh .. Laki-laki yang manis, tapi terlalu polos.

"So, apa yang terjadi tadi?" Tanya Rafa to the point, disaat kita sudah berjalan menjauhi taman, lalu ia segera melepas genggaman tangan kita.

"Kau tau? Aku sangat berterima kasih padamuu, Rafa~" ucapku lalu merangkul lehernya dengan susah payah, karena dia lebih tinggi dariku, Tapi akhirnya aku bisa.

My Lovely PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang