Happy reading.
-----------
Selama perjalanan emu hanya bersenandung ria di dalam hatinya dapat duduk bersama sang pujaan hati.
Tok tok ..
Sepertinya ruang yang berisi setumpuk map itu kosong, emu langsung saja mengangkat map tersebut menuju ruangan Bu is.
Di sana terpampang jelas seorang guru yang duduk dengan anggun di atas meja sambil mengerjakan sesuatu pada laptopnya.
"Ah... Taruh di sana saja emu sekarang kau boleh pergi "ucap ibu guru yang sedang memandang laptopnya itu tanpa ada sedikit keinginan untuk melihat ke arah emu.
Emu sedikit mendongkol bukannya mengucapkan terima kasih guru itu malah langsung menyuruhnya pergi.
Emu hanya mengangguk lalu berjalan menuju keluar.
Ia berjalan menunduk sambil memegang handphonenya. Karena terlalu fokus ia menabrak parad yang sedang berjalan bersama kekasihnya.
Parad yang sedang merangkul kekasihnya itu melirik ke arah emu yang terjatuh. Ia menyodorkan tangannya kepada emu namun ditolak dan emu langsung pergi.
"Sayang kamu kok nolong dia sih!? "Ucap sang kekasih kepada parad dia hanya mengangkat bahunya tanda ia tak tahu. Tentu saja itu semua didengar oleh emu hatinya hancur berkeping-keping seakan tiada hari esok baginya.
Emu melanjutkan perjalanan menuju kelas dengan suasana hati yang tak tenang. Iya duduk di mejanya dan menelungkupkan kepalanya. Tentu saja itu sikap emu mendapat respon heran dari Hiro.
"Eh nyet lu kenapa dah? "Tanya Hiro sambil menggoncang-goncangkan bahu emu.
Lalu dengan paksa Hiro menarik kepala emu agar melihat ke arahnya dapat dilihat mata emu sembab seperti sesudah menangis. Rahang Hiro mengeras seakan tidak ada yang boleh melukai emu.
"Lu kenapa lagi ege, nggak biasanya lu nangis kayak gini?"tanya hiro , emu langsung menyeka air matanya .
"Hiks.. g-gua ta-tadi liat kak parad bareng cwe" emu sesgukan dan berusaha menghentikan air matanya mengalir
"Nah kan bener lu suka ka parad kan " hakim hiro emu hanya mengangguk dan kembali menelungkupkan kepalanya.
"Terus kenapa lu bisa suka sama orang brengshake kaya dia emu"tanya hiro.
Flashback
Di sinilah emu berdiri di depan pagar sekolah yang bertuliskan SMAN 1 Bandung.
ia mulai menelusuri sekolah itu ini mungkin adalah hari pertama ia menaiki jenjang sekolah menengah atas.
Ini adalah hari pertama mpls dan sekarang adalah upacara pembukaan masa mpls.
Selesai upacara dimulailah masa mpls di sana emu melakukan banyak kegiatan sampai pada akhirnya ada kegiatan mencatat suatu materi, emu bingung dia harus bagaimana dia lupa membawa pena dan pensilnya dan di situlah ia melihat parad yang sedang berjalan.
"-a-anu kak saya lupa bawa pensil sama pena boleh pinjam nggak "tanya emu kepada parar yang sedang mengawasi peserta mpls lain parad hanya mengangguk dan mengambil pena yang berada dalam saku beserta pensil.
"Nama kamu siapa? "Tanya parad kepada emu
" nama saya emu hojo bisa dipanggil emu"jawab emo lalu parad mengambil penanya dan menuliskan sesuatu di pensil lalu menyodorkannya pada emu dan berjalan pergi emang melihat tulisan pada kayu pensil itu bertuliskan 'punya emu'.
Itu pertama kalinya saat ia mulai memasuki zona luka.
End of flashback
"Oh ... gitu terus kenapa lu bisa suka cuma gara-gara pensil anjir!?"tanya hiro dengan tak santainya.
"Yang mau gimana lagi gua kan juga nggak bisa ngontrol cinta gua "jawab emu seadanya.
"Makan yuk tadi gua nggak jadi makan gara-gara keselek"ucap Emu berusaha mengalihkan perhatian Hiro hanya mengangguk dan mengikuti ke mana arah emi pergi.
.
.
.
.
.
.
.Ting Ting Ting Ting masa pelajaran telah habis Ting Ting Ting.
Bel sekolah berkumandang sorak porak remaja mulai terdengar dari seluruh penjuru kelas. Tentu saja itu membuat emu malas ia segera memasuki barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam tas.
"Emu party kuy"ajak Hiro yang baru saja selesai mengemasi barangnya dan menyusul emu yang sudah sudah berjalan ke arah pintu
"Dimane?"jawabnya tiada niat
"Biasa di cafe depan TK."
"Boleh dah tapi ama siapa aja "tanya emu lalu lanjut berjalan
"Biasa anak basis plus kakak kelas temannya kak parad siapa namanya si kiriya bukan kek nya iya"Hiro sudah terlihat seperti orang gila bertanya sendiri jawab sendiri emu hanya geleng-geleng kepala lalu berjalan ke arah motornya. mereka sudah sampai di tempat parkiran di sana emu dapat melihat parad yang memasuki mobilnya bersama seorang wanita? Oh tidak suasana hatinya mulai memburuk tentu saja itu di notice oleh Hiro
'Udah ayo cepet"ajaknya terburu-buru.
Mereka membela suasana kota Bandung. Kota yang sering disebut oleh remaja kota percintaan menjadi tempat yang biasa saja bagi mereka.
.
.
.
.
."Yo!"sapa salah satu teman emu dia bernama Pradipta atau dipta.
Emu hanya membalas dengan senyum kemudian langsung duduk di kursi yang sudah disediakan.Tak berselang berapa lama dari waktu mereka sampai lah kiriya tak hanya kiriya ia dapat melihat orang yang ia kagumi merangkul wanita lain .
"Sayang ayo kita duduk disana"ucap kekasih Barat kita panggillah dia anna . Iya sepertinya memang sengaja menunjuk ke arah sebelah emu sepertinya ingin membuat emu cemburu.
Tentu saja itu semua dihalangi oleh kiriya ,
kiriya lebih dulu duduk di sebelah emu dan bersikap seperti sepasang kekasih kepadanya.
"Halo manis!" Ucap kiriya sambil merangkul emu. Tentu saja sikap itu membuat emu tak nyaman.
"Sayang aku ingin kue itu tapi kamu suapin" bujuk anna pada parad .memang sengaja memanasi emu sepertinya.
Ruangan perlahan terasa panas seakan matahari hanya berjarak 5 centi dari mereka.
"Emu kau mau aku suapi juga?" Tanya kiriya sambil mengambil kue yang akan diambil oleh anna. Anna menggeram marah.
"Sayangg aku ingin minum!!" Ucap anna saat melihat emu mengambil limun yang ada disana.
Terjadilah persaingan sengit antara kiriya dan anna .itu membuat emu lelah dan memilih untuk pergi.
--------------------------------------------------
Anna a nya?
KAMU SEDANG MEMBACA
HARSA || BL
Short Storyorang bad boy seperti itu tak pantas mendapat wanita, lantas kalo tak pantas lebih baik dia dengan waketos itu. ya emu mengagumi seseorang waketos atau bisa dipanggil parad itu bermula hanya karna emu meminjam pena dan pensil pada parad, berujung d...