Kringg.... kringg....kringg....
Bel tanda istirahat telah berbunyi seluruh siswa berhamburan keluar kelas dan menyerbu kantin sekolah dikarenakan lapar yang melanda.
Okta pergi ke taman belakang sekolah seperti yang dikatakan oleh Svara sahabat nya, sepertinya mereka akan berbisacar sangat serius.
Sesampainya di taman belakang sekolah ia melihat Svara sedang duduk menunggunya, kemudian Okta menghampirinya dan duduk disampingnya.
"Kamu mau ngomong apa?" Tanya Okta dengan membuka suara lebih dulu.
"Apa yang ayahmu lakukan padamu? Katakan padaku dengan jujur."
Okta mulai menceritakan kejadian tadi malam kepada Svara, ia menceritakannya sambil menangis terisak.
Svara yang mendengarnya mengangis terisak bersama Okta, setelahnya mereka menetralkan wajah dan suaranya agar tidak seperti orang habis menangis.
"Aku tahu tadi pagi kau hanya makan roti dan segelas susu, sekarang kita pergi ke kantin untuk makan." Aja Svara sambil menetralkan suaranya karena sehabis menangis
Okta pun mengangguk dan pergi ke kantin bersama Svara dengan wajah yang ceria seperti sebelumnya.
;༊;༊;༊🥀🥀🥀
"Tuh mereka baru datang, ditungguin dari tadi juga." Dumel seorang siswi bernama Mardaranur Sri Saputri atau panggil dia Marda.
Okta dan Svara yang mendengar itu ters nyum kearah temannya dan berjalan sedikit lebih cepat sambil bergandengan tangan.
"Kalian kemana aja sih ditungguin juga dari tadi." Ucap Marda
"Dari tadi darimana orang Lo baru Dateng juga." Ucap Naila
Pelaku yang mendumel tadi hanya bisa nyengir kuda.
"Kemana aja kalian?" Tanya Naila
"Oh tadi ke toilet dulu." Ucap Svara berbohong
"Ah, iya tadi ke toilet dulu aku minta anter Svara karena udah kebelet hehe." Ucap Okta sambil menunjukkan deretan giginya yang rapi.
"Yaudah samperin Nisa gih biar sekalian pesenannya."
"Biar aku aja ya?" Ucap Svara.
Okta hanya mengangguk dan duduk untuk menunggu.
seorang siswa laki-laki membawa segelas jus dengan terburu-buru tiba-tiba saja tersandung tali sepatunya yang lepas dan tidak sengaja tumpahan jus tersebut mengenai rok Okta.
"Eh maaf maaf gue minta maaf gue gak sengaja." Ucap laki-laki tersebut sambil meraih tissue di atas meja dan memberikannya pada Okta.
Dan Okta menerima tissue tersebut dan mulai lap pada roknya yang basah.
"Makannya kalau jalan tuh liat-liat dong, roknya jadi basah kan!" Bukan Okta yang bersuara melainkan temannya Marda.
"Maaf gue gak sengaja, gue gak tahu kalau tali sepatunya lepas." Ucap laki-laki itu sambil sedikit menunduk karena merasa bersalah.
"E-eh udah gak papa kan gak sengaja, lain kali kamu hati-hati jalannya ya biar gak terulang lagi." Ucap Okta
"Ta jangan dibiarin orang kaya gini tuh nanti makin ngelunjak." Ucap Marda sambil menahan emosi di ubun-ubun
"Iya ta kata Marda juga bener." Timpal Naila
"Kalian tuh kenapa sih orang cuma gak sengaja, kalau kalian gak sengaja terus diginiin gimana? Gak mau kan? Udah ini cuma masalah kecil jangan diperbesar cukup." Ucapnya
"Udah kamu pergi aja gak usah dengerin mereka kamu cuma gak sengaja gak papa balik aja ke meja kamu."
"Sekali lagi gue minta maaf bener-bener gak sengaja." Ucap laki-laki itu
"Iya gak papa." Ucap Okta dengan tersenyum
Laki-laki itu kembali ke tempatnya dan Nisa bersama Svara baru saja datang membawa pesanan mereka.
"Loh kenapa? Kok kaya ada ribut-ribut." Tanya Svara
"Gak papa cuma orang gak sengaja kesandung terus minumannya tumpah kena rok." Jelas Okta
"Emang gak diminta tanggung jawab kaya rok Lo kan basah?" Tanya Nisa
"Gak usah, dia kan gak sengaja lagian roknya bakal kering kok."
;༊;༊;༊🥀🥀🥀
Hello dear,👋
How are you today?Is your world not okay?
If yes, please trust me You guys will be fine, everything will be fine
I'm not lying, you guys are great, really great.
For those who are sad, don't be sad anymore, you are strong.
Jangan sedih lagi yaa😄
Buat yang baik-baik saja aku mau bilang
You guys are great, more great than I imagined.
I'm so great I can't say anything I love you guys.❤️❤️
Bye bye guys
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Oktavian:Gadis Malang, Amarah, Dan Dendam🥀🥀
Mystery / ThrillerIngin menyampaikan sesuatu yang tidak dapat disampaikan kepada orang lain, tapi bagaimana cara menyampaikannya? Rasanya ingin melawan tapi tidak kuat, ingin pergi tapi tidak bisa. Bagaimana rasanya menjadi yang diabaikan? Menjadi sosok yang dianggap...