00.02•||🥀

25 18 0
                                    

14 Agustus 2020

Pukul: 06:40

Sepanjang perjalanan tatapannya sangat kosong saat di koridor sekolah orang-orang menyapanya tetapi Okta tidak meresponnya hingga membuat mereka keheranan ada apa dengannya?

Ya Okta berjalan dengan tatapan kosong dan kaki yang sedikit lemas, wajahnya tidak terlihat pucat karena ia makeup tadi pagi.

Sesampainya dikelas ia hanya duduk dan membaca buku tidak lupa menyumpal telinganya dengan earphone agar tidak menghiraukan sekitarnya.

"Eh itu Okta kenapa? Kok akhir-akhir ini sering banyak diem deh." Ucap salah seorang siswi bername tag Khoirutunnisa cakra Mutiara atau biasa dipanggil Nisa.

"Gak tau terus lebih tertutup gitu sekarang." Ucap siswi satunya Bername tag Putri naila rahmah atau bisanya dipanggil Naila.

"Kalian tunggu sini." Ucap siswi bername tag Moon Svara atau panggil dia Svara.

Svara berjalan menghampiri Okta yang sedang membaca buku, ia menepuk pelan pundaknya.

Okta merasa ada yang menepuk pundaknya pun berbalik badan untuk melihat siapa yang menepuknya.

"Are you okay?" Tanya Svara

"I'm fine thank you." 

"Bohong kau berbohong." 

"Aku tidak bohong."

"Aku tahu kau orang yang bagaimana stop membohongi dirimu aku mohon jangan biarkan dirimu tersiksa lebih dalam."

"Setelah istirahat nanti datanglah ke taman belakang sekolah." Ucap Svara sambil menepuk pundaknya dan duduk ke tempatnya dikarenakan pelajaran akan dimulai.

;༊;༊;༊🥀🥀🥀

Oktavian adalah gadis yang ceria dimata orang-orang tidak heran kalau ia memiliki banyak teman, tapi ia memiliki keluarga yang bisa dibilang selalu menuntutnya untuk menjadi lebih sempurna dari orang lain, selalu toxic dan jika Okta gagal mereka membanding-bandingkan dirinya dengan adiknya atau bahkan dengan teman orang tua mereka.

Ia beruntung memiliki sahabat seperti Svara, ya Svara adalah sahabatnya sedari kecil Svara selalu tahu apa yang terjadi pada Okta dan tahu tentang keluarganya.

Sudahlah nanti lagi kita ceritakan Svara dan Okta lebih dalam! Sampai dimana tadi oh ya didalam kelas dan pelajaran segera dimulai.

Hari ini adalah pelajaran dimana murid-murid ada yang mengeluh susah, sangat membenci pelajaran ini hingga bolos saat jam pelajaran ini, dan mata pelajaran ini juga ada mata pelajaran yang paling ditakuti seluruh siswa siswi di sekolah.

Apalagi kalau bukan Matematika! (-_-)

Saat guru matematika akan datang dan memasuki kelas semua siswa-siswi terbirit-birit ada yang bersembunyi ada yang kabur hingga bolos ada juga yang berpura-pura sakit agar bisa ikut bolos.

Bagaimana tidak yang ditakuti mereka sebenarnya bukan mata pelajaran itu tetapi gurunya, yaa karena guru matematika mereka sangat killer salah sedikit tidak mau masuk sekolah satu tahun dan dihindari dikalangan siswi yaa bisa disebut juga guru yang cabul.

"Hari ini tidak boleh ada yang kabur, bolos, bahkan bersembunyi untuk menghindari saya!" Ucap guru laki-laki itu dengan tegas

Ya iyalah orang guru cowok killer plus cabul gimana gak pada takut coba!!

"YANG BERSEMBUNYI UNTUK MENGHINDARI SAYA DAN YANG INGIN BOLOS KELUAR SEKARANG ATAU SAYA LAPORKAN KEPADA ORANG TUA KALIAN!" Ancam guru itu dengan suara menggelegar ke seluruh penjuru kelas.

"Ihh pak Denda gitu banget serem ih takut di grepe-grepe lagi." Bisik siswi dari arah belakang kepada Okta.

Ya guru itu adalah pak Denda.

"Pukul aja nanti gak usah takut kalau bisa laporin ke kepala sekolah biar dikeluarin." Ucap Okta dengan kembali berbisik dan suara yang sedikit lemas kepada Zahra.

"Iya sih tapi kan apalah daya orangnya manipulatif." Ucap Zahra kembali

"Iya juga ya."

"Kalian bisik-bisik apa itu?" Tanya Pak Denda yang melihat ke arah mereka dengan berbicara berbisik-bisik anehnya dengan nada selembut mungkin.

Tadi saja marah-marah sampai menggelegar sekarang malah lembut huh! Dasar guru jelek, genit, cabul mentang-mentang murid perempuan.

"Sudah sekarang kita mulai pelajarannya." Ucap Pak Denda sambil menulis sesuatu di papan tulis.

"Hari ini kita akan membahas dan mengulang Matriks." Ucap pak Denda 

"YAHH BAPAK!" Keluh satu kelas

"Kenapa? Saya hanya mengingatkan kembali pelajaran tersebut siapa tau kalian lupa."

"Bukan gitu pak masalahnya itu lumayan susaahh." 

"Gak bakal susah kalau kalian memahami."

Ya kan bapak yang paham bukan mereka gimana sih guru satu ini Herman saya:(

"Oke kita mulai pembelajarannya." Ucap pak Denda sambil menulis di papan tulis menuliskan:

Matriks 
Contoh soal 

Eeh buset udah contohnya aja penjelasannya mana paakk? 

"Euumm pak, mohon maaf kenapa langsung contoh soal ya penjelasannya mana?" Tanya salah satu siswa dia Kenandra Alvares

"Loh suka-suka saya lah kalau kamu gak suka keluar aja." Jawab pak Denda garang

"Pak maaf kan kata bapak membahas dan mengulang yang berarti bapak bakal menjelaskan kembali tentang Matriks." Ucap Zahra dengan nada sedikit bergetar karena ketakutan 

"Oh gitu ya, yaudah deh saya jelaskan kembali." Ucap pak Denda dengan nada sedikit lembut

Yeuuuhh si bapak Dendam bangsul giliran cewek aja di jawab selembut kapas sehalus sutra -_-" batin Kenan

Sabar nan si bapak minta digaplok-_-'

Dan pak Denda pun menjelaskan materi matriks dengan sangat detail karena permintaan Zahra,  sungguh membagongkan ya ges(•_•)

;༊;༊;༊🥀🥀🥀

Konniciwa👋👋

Hai balik lagi sama akuu btw kabar kalian gimana? Baik atau buruk?

Bagaimanapun kabar kalian tetap semangat dan optimis pada tujuannya yaaa

Jangan mudah menyerah ga boleh tiba-tiba 'udah ah cape cukup disini aja' jangan ya gesss apapun itu kalian harus tetap berusaha

Buat yang sehat, sehat selalu yaaa buat yang sakit cepet sembuh sehat biar bisa beraktivitas seperti biasa.

Buat semuanya sehat sehat yaaa apalagi buat orang yang sabar😁

Kesabaran kalian melebihi kamus KBBI tebelnya😁😁

Udah ya segitu aja nanti kita ketemu lagi bay bay👋👋👋

TBC...

Oktavian:Gadis Malang, Amarah, Dan Dendam🥀🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang