2. SALAH TINGKAH

130 95 4
                                    

HAPPY READING GUYS!!

TANDAI TYPO⚠️

⬇️⬇️

2. SALAH TINGKAH


Saat ini Warking penuh dengan perkumpulan semua anggota Kingroad. Mereka semua dari berbagai sekolah SMA di ibukota ini, dengan lain-lain logo sekolah disaku kiri seragam yang mereka kenakan, mereka sepakat untuk memilih berkumpul terlebih dahulu di jam-jam mepet sekolah dan langsung memakai seragam sekolah masing-masing. Suasana ramai, penuh dengan keseriusan, emosi dan amarah mereka yang membara, Terutama Gabriel.

"GUA HARUS CARI TAU SIAPA YANG KEROYOK GUA KEMAREN!" Teriak Gabriel dengan emosinya yang tak tertahan.

"Udah pasti itu dari geng motor yang minggu kemaren maksa masuk ke kawasan kita, El." Balas Haikal

"Iya gua yakin banget, mereka bales dendam karena kita pukulin mereka gara-gara maksa masuk kawasan kita." Timpal Mahesa.

"KITA BALES BALIK AJA, KITA DATANGIN MARKASNYA!" Ujar Dinova dengan emosinya karena tidak terima sahabatnya di keroyok.

"Setuju!" Timpal Ronald.

Renzo hanya sibuk mengisap rokoknya, lalu dengan santainya ia berkata. "Belum tentu itu mereka."

"Pendapat lo emang selalu beda sama kita Ren." Timpal Lano salah satu anggota Kingroad.

"Mereka enggak pake atribut geng mereka, belum tentu itu mereka." Ucap Gabriel yang menahan emosinya dengan mengepal kuat tangan besarnya.

"Kita bakal cari tau siapa mereka." Balas Reno salah satu anggota Kingroad.

"Yoi, kita enggak bakal tinggal diem." Ucap Galang yang sedari tadi diam saja.

Gabriel memilih untuk tenang dan meredakan emosinya. Ia membuka ponsel yang ada disaku celana SMA nya itu.

Gabriel pak ketu : Fia

Gabriel pak ketu : Abis dari Warking aku langsung jemput kmu ya

Shafia menatap layar handphonenya, ada pesan dari Gabriel, dengan nama kontak 'Gabriel pak ketu.'

Shafia : trus kesini jam brp

Gabriel pak ketu : sekarang

"Gue cabut duluan." Ucap Gabriel pada anggota Kingroad yang saat ini terdiam meredakan emosinya masing-masing.

"WOI EL, MUKA LO SEREM AMAT, SANTAI AE KALI, PACAR LO KETAKUTAN ENTAR." Ujar Haikal yang sedari tadi memperhatikan raut wajah Gabriel yang sangar.

"Santai ae kayak lagi di pantai." Timpal Dinova dengan kata-kata andalannya itu.

Gabriel tatap berjalan kearah motornya tanpa harus meladeni perkataan sahabat-sahabatnya.

ᶻ 𝘇 𐰁

"Assalamualaikum." Salam Gabriel sembari mengetuk pintu rumah Shafia.

Bukan hal biasa lagi, Gabriel memang sangat bertoleransi didalam keluarga kekasihnya yang beda keyakinan itu.

"Waalaikumsalam."
"Eh Gabriel." Jawab perempuan paruh baya dari balik pintu.

GABRIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang