6 - I Will Take My Brother Back

47 11 2
                                    


PALLUCI SERIES

AUTHOR : APHRODITE_THEMIS / AnYa

GENRE : ACTION / MAFIA / ROMANCE / FAMILY DRAMA

RATE ; 21 +

DISC : THIS STORY IS MINE

.

.

ROMA - NOWADAYS

"Semua sudah siap?"

Sambil memakai sarung tangan kulit yang disodorkan Xavier, pengawal pribadinya, Akira berusaha keras menyingkirkan salah satu dari ratusan kenangannya bersama Antony yang selalu berhasil membuat perasaannya kacau. 4 tahun berlalu dan akhirnya dia kembali ke Roma namun bukan karena paksaan Antony, melainkan karena situasi yang pelik.

Hubungan mereka juga tidak jauh berubah. Antony tetap bajingan arogan yang pemaksa dan dia - walau selalu menolak - tetap si bodoh yang pada akhirnya selalu jatuh dalam jerat dosa yang sama. Kau memang menyedihkan, Aki!, hujat Akira kasar pada dirinya sendiri karena tak sampai satu jam yang lalu di tengah perdebatan sengit mereka, dia malah berakhir dengan berciuman panas dengan si manipulatif yang menyebalkan itu.

"Aku sudah 28 tahun!"

Dengan marah Akira berteriak kasar karena Antony yang selalu memperlakukannya seperti anak kecil tidak mau membiarkannya pergi sendirian, Ini salah satu alasan yang membuatnya kabur dulu. "Biarkan aku mengambil keputusanku sendiri!" desisnya dingin seraya melangkah cepat ke pintu kamar tanpa peduli pada Antony yang tampak sedang menahan marah.

Antony menyeringai dingin sebelum mengejar langkah Akira. Tangannya menahan kuat lengan ramping yang bukan hanya bisa menggambar sketsa namun juga bisa membunuh dengan kejam. "28 tahun kau bilang?" Sebagian diri Antony selalu takjub dengan warna kulit mereka yang begitu kontras. Walau kadang dia membencinya karena sosok Akira yang berbeda dengan mereka - dia dan Alexander - yang selalu membuat media berspekulasi.

"Lepaskan!"

"8 atau 28 tahun, kau tetap adikku dan harus mematuhi perintahku!"

Setelah semua yang terjadi di Rusia, Antony tidak mungkin membiarkan Akira pergi sendirian tanpa pengawalan. Mungkin saja Dimitri Petrova sudah mengirim anak buahnya untuk memburu Akira. Situasi masih terlalu berbahaya. Roma memang wilayah kekuasaan Palluci namun Antony tidak yakin mafia Rusia yang keji itu peduli pada peraturan tak tertulis itu.

"Adik yang selalu jadi pemuas nafsu bejadmu? Itu 'kan maksudmu, Tony?"

Akira tersenyum sinis, mengabaikan jantungnya yang tiba-tiba berdetak kencang. Aku harus pergi sekarang. Semua kegilaan ini harus dihentikan! Yang kami lakukan salah!, sentuhan Antony selalu berhasil membuatnya panik. Dari jarak sedekat ini Akira bukan hanya bisa merasakan panas tubuh Antony tapi dia juga bisa mencium aroma parfum pria yang paling terlarang untuknya ini.

"Aki!"

Antony tidak mampu menahan dirinya untuk membentak tajam. Dia muak terus diingatkan pada kesalahan yang tidak akan pernah disesalinya itu. Akira boleh saja membencinya, terus mengutuknya, bahkan melakukan apapun untuk menyakiti hatinya, Antony tidak peduli. Yang terpenting baginya hanya Akira tetap aman, tetap bersamanya.

"Apa?" Akira balas membentak tajam, bukan hanya Antony yang boleh marah. "Itu fakta. Kau mau menyangkalnya?"

Amarah di mata gelap Antony mendorong Akira tersenyum sinis sebelum menepis tangan besar yang masih menggenggam kuat lengannya, "Mau sampai kapan kau berpura-pura kita ini adik kakak normal yang saling menyayangi?" Andai saja malam itu Antony tidak menghancurkan semuanya, maka sampai detik ini pun Akira mungkin masih tetap menjadi si bungsu Palluci yang manja pada kedua saudaranya.

TEMPTATION of HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang