enchanted hearts | rion x caine

enchanted hearts, chapter 1.1

enchanted hearts || rioncaine - chapter 1.1

Caine adalah anak Aphrodite pertama yang berhasil menggunakan Charmspeak pada Rion.

Sekarang, Rion ingin mencari tahu mengapa itu terjadi.

© 2O24 | crofflaine

・ ・ ・

Rion adalah anak Hermes yang terkenal di camp¹.  Dia adalah salah satu pengacau terbesar di perkemahan, dan karena sering bergaul serta menghabiskan waktu dengan anak-anak Aphrodite; mereka sering menjadi sasaran pranks anak Hermes itu.

Entah itu memasukkan pewarna rambut ke dalam shampoo atau menyembunyikan make up, Rion tidak takut pada anak-anak Aphrodite.

Selama Rion berada di Camp Half-Blood², tidak ada dari anak-anak Aphrodite yang pernah berhasil menggunakan charmspeak padanya, yang membuat Rion mengklaim bahwa dia kebal terhadapnya.

Anak-anak baru sering mengira Rion adalah anak Aphrodite, karena dia memang tampan dan tidak malu untuk memamerkannya, tetapi kemudian mereka akan menemukan dia di kabin³ Hermes.

Rion adalah salah satu demigod⁴ yang menghabiskan sepanjang tahun di perkemahan, jadi dia mempunyai banyak teman di kabin lain. Rion sangat ramah.

Selama anak-anak pergi dari perkemahan untuk sekolah, sering kali ada pertandingan kecil antara para demigod yang lebih tua. Rion biasanya tidak ikut serta, dia tidak suka berkelahi, tetapi tidak berarti dia buruk dalam hal itu. Rion suka bermain dalam permainan Capture the Flag⁵, biasanya dia yang membuat beberapa jebakan dan melakukan trik pada tim lawan.

Tidak banyak anak-anak Aphrodite yang tinggal di perkemahan sepanjang tahun, tetapi Caine melakukannya.

Suatu hari, Caine sedang duduk di teras kabin Aphroditeㅡ mengobrol dengan saudara-saudarinya, Echi dan Makoto ㅡketika dia melihat Rion berjalan menuju kabin Demeter⁶ sambil memegang botol kecil di tangannya.

Caine menduga Rion akan melakukan prank pada mereka.

"What do you think you're doing?" Caine memanggil Rion dan menarik perhatiannya, sehingga Rion sekarang berjalan mendekati cabin 10⁷.

"What do you mean, Caine? Aku tidak melakukan apa-apa." Rion bahkan tidak berusaha menyembunyikan botol shampoo itu, Caine menebak di dalamnya ada pewarna rambut.

Rion pernah melakukan trik yang sama pada Caine dan saudara-saudaranya beberapa waktu yang lalu, kilauan ungu muda di rambut Caine masih terlihat saat matahari bersinar di bawah rambutnya.

"Jangan berbohong. Apa yang sebenarnya ingin kau lakukan?" Caine bertanya lebih lanjut.

Untuk sesaat, mata Rion tampak membesar, kemudian kata-kata mengalir keluar dari mulutnya, "Aku sedang mencoba melakukan prank dengan menambahkan pewarna rambut ke dalam shampoo mereka."

Caine tertegun dan berkedip beberapa kali.

Apakah Rion baru saja mengakui apa yang sedang dilakukannya? Biasanya dia akan membantah semuanya.

"Jangan lakukan itu. Kembalilah ke kabinmu." Caine mengeluh kesal dengan tingkah laku Rion dan mengibaskan tangan padanya. Di hari-hari biasa, Rion pasti akan mulai berargumen, tetapi sekarang dia hanya berbalik dan berjalan kembali ke kabinnya. "Kalau kau benar-benar ingin mewarnai rambut seseorang, warnai saja rambutmu sendiri!" Caine berteriak setelahnya, masih bingung dengan tindakan Rion.