Chapter 03 - 🍀

381 93 25
                                    

Sasuke membuang puntung rokoknya ke lantai lalu menginjaknya hingga mati. Ia tidak mengatakan satu patah katapun saat mereka sudah bertatap muka dan hanya mengikuti Hinata saja sampai mereka masuk ke dalam rumah.

Hinata menghempaskan tubuhnya pada sofa ruang tengah. Ia melirik Sasuke yang masih berdiri tegap di dekat tangga naik lantai dua, "Apa kau sudah makan?"

"Sudah. Tadi Sakura ke sini membawa beberapa bungkus makanan."

Mendengar nama Sakura disebut, mood Hinata yang sudah jelek jadi semakin bertambah rusak. Ia beranjak kasar dari tempatnya lalu menaiki tangga, melewati Sasuke begitu saja tanpa melihatnya. Ingin segera mandi dan tidur.

Hari ini semua orang jadi terasa menyebalkan baginya.

"Hinata."

Langkah Hinata di anak tangga kelima jadi terhenti.Ia berbalik untuk menatap Sasuke yang masih pada tempatnya, "Ada apa? Aku ingin tidur, hari ini begitu melelahkan bagiku. Besok saja jika ingin bicara."

Sasuke terdiam sebentar, "Kau masih perawan, kan?"













WTF













Pertanyaan macam apa itu. Hinata memutar bola matanya. Ia melempar kesembarang arah tas mahal miliknya lalu menuruni anak tangga lagi untuk mendekati Sasuke. Gadis Hyuga itu menggelung rambutnya, sebelum bersiap akan meninju perut si pria bangsat.








BUGH.








Satu kali, dua kali, tiga kali dan terakhir kali. Puas. Hinata juga meninju wajah pria itu, dan sebagai tambahan Hinata juga menamparnya berkali-kali.



Selesai.



Terakhir, Hinata mengacungkan jari tengahnya tepat di depan wajah Sasuke, "Grrrr... Aku membenci tuan Uchiha." Lalu dia kembali naik ke atas, mengambil tasnya dan benar-benar masuk ke dalam kamarnya.

Setelah kepergian Hinata, Sasuke terlihat tidak marah. Pria itu malah tertawa hampir terbahak. Ia menggelengkan kepalanya melihat tingkah lucu Hinata barusan. Gadis aneh. Gadis Hyuga yang dinikahinya minggu lalu itu benar-benar aneh.

Ya, Hinata tidak benar-benar memukulnya. Gadis itu hanya meninju-ninju angin yang berjarak lebih kurang 10cm dari tubuh Sasuke.

Mungkin hanya dengan begitu Hinata bisa meluapkan semua emosinya.

"Ah, menggemaskan." Ujar Sasuke sebelum berjalan menuju kamar miliknya sendiri.


==========


Jika biasanya orang-orang akan membenci hari senin dan mencintai hari minggu, maka berbanding terbalik dengan Hinata. Sejak tinggal di kediaman Sasuke, Hinata jadi sangat membenci hari minggu.

Alasannya, karena hanya hari minggu saja ia tidak bisa menghindari bertemu dengan Sakura.

Sudah hampir satu bulan lamanya ia tinggal di sini, dan ia juga sudah pernah mengobrol dengan Sakura beberapa kali. Tentu saja bukan dalam waktu yang lama. Karena Sasuke selalu memisahkan mereka dengan menyuruh Sakura ini dan itu.

Dari tutur katanya yang tidak lembut dan tidak juga kasar, Hinata yakin gadis itu memang benar-benar gadis idaman Sasuke.

Sederhana dan biasa-biasa saja.

Sangat cocok dengan Sasuke yang abu-abu. Warnanya sangat sulit untuk di tebak.

Terkadang Hinata merasa sangat dicintai karena Sasuke benar-benar memperhatikannya dengan baik. Tapi terkadang ia juga merasa seperti dicampakkan, apalagi jika pria Uchiha itu sudah bersenda gurau dengan pacarnya di depan Hinata.

AKIRAMERU [SasuHina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang