Chapter 06 - 🌻

412 84 46
                                    

Keadaan kamar Hinata sehari setelah Sasuke masuk tanpa izin —sebelum perang dingin terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keadaan kamar Hinata sehari setelah Sasuke masuk tanpa izin —sebelum perang dingin terjadi. Niatnya ingin pamer, tapi sayang Sasuke tidak pernah masuk lagi kesana.

Ulu ulu, kasian...

















==========

Cinta tulus itu tidak hanya datang dari satu orang. Benar, kan?

Bisa saja orang yang kau cintai saat ini bukanlah orang yang paling baik untukmu.

Jadi untuk apa mengharapkan cinta dari orang yang sama sekali tidak pernah menghargaimu.

Pergi saja.

Coba temukan orang lain yang bisa membuatmu tersenyum setiap saatnya.

Hinata memeriksa sekali lagi penampilannya di depan cermin. Ia menggelung tinggi rambutnya, menyisakan poni rata dan rambut-rambut tipis yang menutup telinga.

Untuk pakaian atasan ia memakai hoodie oversized berwarna kuning serta bawahan celana jeans pendek di atas lutut berwarna hitam.

Tidak ingin repot, Hinata mengenakan sepasang sneaker berwarna putih untuk alas kakinya.

Sebenarnya ada dua pilihan karena tadi siang Gaara membelikannya sepasang heels berwana merah. Tapi itu tidak cocok dengan style Hinata saat ini. Jadi sneaker adalah pilihan yang tepat.

Hinata menuruni tangga. Ia lihat ruang tengah sunyi, dapur juga tidak ada siapapun. Menilik jam ditangannya, bibir Hinata mengerucut dan ia pun mengangguk pelan.

Masih jam segini jelas Sasuke belum pulang. Entah masih bekerja atau masih berduaan dengan Sakura. Terserahlah, ia tidak ingin peduli lagi.

Ponsel Hinata berdering tepat saat ia sudah melangkah di lorong apartemen menuju lift arah ke basement. Ia yakin Gaara sudah berada di sana menunggunya. Tidak berniat mengangkat, Hinata segera menekan salah satu tombol lift.

Menunggu beberapa saat, ponsel Hinata kembali berdering. Gadis itu berdecak 'dasar tidak sabaran' batinnya berkata kesal.








Ting.

Pintu lift terbuka. Hinata mundur satu langkah saat manik amethyst-nya menangkap sosok Sasuke dengan setelan jas berwarna hitam. Lengkap dengan tas kerja yang dijinjing di sebelah kanan.

Tatapan mereka bertemu sesaat, tapi Hinata segera memutus kontak. Ia tidak tahan dengan tatapan manik kelam itu, karena semakin lama tatapan itu semakin membuatnya merasa tidak nyaman. Jadi ketika Sasuke keluar dari lift, Hinata langsung melangkah untuk masuk tanpa ingin repot-repot menyapa.

"Tunggu, Hinata."

"Aw." Pergelangan tangan Hinata ditarik dan dicengkeram kuat, membuat gadis itu terhuyung lalu melangkah mundur dengan terpaksa.

AKIRAMERU [SasuHina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang