R01 - Awal Mula

557 71 15
                                    

Seoul, 2023

Malam itu, udara Seoul terasa dingin setelah evaluasi bulanan yang melelahkan. Rora duduk di sudut ruang latihan, memandang ke arah cermin besar di depannya. Pikirannya dipenuhi bayangan tentang kesalahan kecil yang ia buat selama evaluasi tadi, meskipun tak ada yang benar-benar memperhatikannya. Di seberang ruangan, Ahyeon berdiri dengan tenang, memperhatikan Rora dari kejauhan. Ia bisa melihat kelelahan di wajah Rora, dan meski evaluasi hari itu berjalan cukup baik, Ahyeon tahu bahwa ada lebih dari sekadar kelelahan fisik yang mengganggu pikiran rekannya itu. Ia sengaja berlama-lama di ruang latihan karena melihat Rora yang tampaknya sedang banyak pikiran. Sedangkan member lain sudah keluar dari ruang latihan sejak tadi.

Setelah ragu sejenak, Ahyeon mendekati Rora dan duduk di sampingnya, menatap wajah yang sudah begitu akrab baginya.

"Dain-ah, lapar nggak?" tanya Ahyeon tiba-tiba dengan nada lembut, mencoba mencairkan suasana.

Rora menoleh, sedikit terkejut mendengar Ahyeon menggunakan panggilan yang lebih personal. "Hah? Unnie ngajak makan?"

Ahyeon tersenyum kecil dan mengangguk. "Iya, ada kedai mie enak nggak jauh dari sini. Kita bisa makan di sana. Kamu butuh istirahat, Dain."

Mendengar itu, Rora tersenyum tipis, rasa lelahnya sedikit memudar. Tawaran sederhana seperti itu tampak begitu menenangkan setelah malam yang panjang. "Baiklah, aku ikut," jawabnya, menunduk sedikit malu-malu.

Mereka berdua keluar dari gedung agensi tanpa banyak bicara, hanya ditemani keheningan malam yang menggantung di udara. Hal ini sudah biasa, karena kedekatan mereka sangatlah berbeda dari trainee lainnya. Tak sesekali Ahyeon mengajak Rora untuk pergi berdua menemaninya makan ataupun berkeliling selepas latihan. Dari keenam member lain, Rora pun merasa lebih dekat dengan Ahyeon karena sesama trainee dari Korea dan mereka menjadi trainee di tahun yang sama.

Jalanan sudah mulai sepi, tapi kedai mie yang mereka tuju masih menyala dengan lampu-lampu kuning hangat di dalamnya. Kedai itu kecil, tapi selalu menjadi tempat pelarian yang nyaman bagi para trainee yang merasa tertekan.

Di dalam, mereka duduk di meja kecil dekat jendela. Pemilik kedai, yang sudah akrab dengan para trainee YG, datang menyambut mereka dengan senyum lelah tapi hangat.

"Kamu ingin pesan apa, Dain?" tanya Ahyeon.

"Samakan saja dengan pesanan unnie," jawab Rora santai.

"Dua jjajangmyeon spesial dan dua soda seperti biasa ya?" tanyanya lagi memastikan. Rora pun mengangguk. Ahyeon pun dengan segera mengatakan pesanannya pada pemilik kedai.

Kini Ahyeon beralih menatap Rora yang tampak sedikit lebih santai. Mereka tak banyak bicara selama menunggu makanan, seakan-akan keduanya menikmati ketenangan yang langka di tengah hiruk-pikuk dunia trainee. Namun, di balik diam itu, perasaan yang lebih dalam mulai menyelimuti Ahyeon-sebuah perasaan yang sudah lama ia pendam, tapi tak pernah ia ungkapkan.

Ketika jjajangmyeon tiba, keduanya mulai makan dalam keheningan, hanya suara seruputan lembut yang mengisi udara. Rora sesekali melirik Ahyeon, merasa ada sesuatu yang berbeda dengan malam ini. Mungkin itu cara Ahyeon menatapnya, atau mungkin hanya suasana yang terasa begitu personal, begitu dekat.

"Enak, 'kan?" Ahyeon memecah keheningan, mengangkat alis sambil tersenyum tipis.

Rora mengangguk, tersenyum sedikit lebih lebar. "Iya, aku harus lebih sering ikut ke sini sama unnie."

Ahyeon tertawa kecil. "Kapan saja. Aku selalu di sini untukmu."

"Oh ya, apakah ada yang kamu pikirkan, Dain? Mengapa kamu terlihat lesu setelah evaluasi bulanan tadi?" lanjut Ahyeon bertanya pada Rora.

ReputationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang