R03 - Malam yang Hangat

502 62 26
                                    


Malam itu, angin sepoi-sepoi berhembus lembut di rooftop dorm Babymonster. Setelah mendengar kabar besar tentang tanggal debut mereka, para member sepakat untuk merayakannya dengan sederhana namun penuh makna. Mereka memutuskan untuk mengadakan barbeque kecil-kecilan di rooftop, tempat di mana mereka sering berkumpul, mengobrol, dan menikmati momen bersama selama masa trainee. Malam itu, tempat itu terasa lebih istimewa dari biasanya.

"Ayo, kita mulai memanggang!" seru Asa penuh semangat, sambil menyiapkan alat pemanggang daging.

Rora berdiri di sampingnya, memeriksa apakah daging-daging yang sudah dipersiapkan siap untuk dimasak. "Dagingnya sudah marinated sempurna. Ini bakal enak banget," katanya dengan nada puas.

Meja di rooftop dipenuhi dengan berbagai makanan khas Korea. Ada kimchi, tteokbokki, japchae, dan aneka sayuran segar yang siap dimakan bersama daging panggang. Pharita dan Chiquita sibuk mengatur meja, memastikan semua makanan tersaji dengan baik, sementara Rami dan Ruka menyiapkan minuman soda untuk semua.

Di sudut, Ahyeon berdiri sambil memperhatikan semuanya. Pandangannya terfokus pada pemandangan kota Seoul yang gemerlap dari atas rooftop, namun sesekali ia melirik ke arah Rora yang sedang membantu Asa memanggang Daging.

Rora dan Asa berdiri berdampingan di depan panggangan, terlihat sangat akrab. Asa dengan semangat terus membolak-balikkan daging, sementara Rora mempersiapkan bumbu dan menyodorkan piring-piring daging matang ke member lain. Keduanya sering saling menggoda sambil tertawa, menciptakan suasana ceria di sekitar panggangan.

"Unnie, daging ini harus lebih lama dipanggang!" keluh Rora sambil tertawa, menunjukkan potongan daging yang belum matang sempurna.

Asa tertawa kecil sambil menepuk bahu Rora. "Ya ampun, Rora, jangan terburu-buru. Nanti semua jadi gosong!"

Tawa keduanya semakin keras, dan itu menarik perhatian Ahyeon yang duduk sedikit lebih jauh dari mereka. Dari tempatnya, Ahyeon memperhatikan interaksi antara Rora dan Asa dengan ekspresi yang berubah-ubah. Rasa tak nyaman merayap di hatinya. Meski ia tahu betapa dekatnya Rora dan Asa, terutama karena mereka sekamar, melihat mereka begitu akrab membuat Ahyeon merasa... cemburu.

Ahyeon menggigit bibirnya, berusaha menenangkan diri. Rasa cemburu itu tiba-tiba muncul, seakan tak bisa ia kendalikan. Bagaimana bisa Rora begitu mudah tertawa dengan Asa, sementara hubungan mereka baru saja dimulai? Ahyeon menatap kosong ke arah panggangan, pikirannya melayang-layang.

Tak lama kemudian, aroma daging yang dipanggang mulai menyebar di udara. Asa, yang memimpin sesi memasak, dengan cekatan membalikkan daging di atas pemanggang sambil memastikan semua sisi matang sempurna.

"Semua daging udah siap!" seru Asa dengan penuh kemenangan.

"Yeay!" Chiquita melompat kecil, mengekspresikan kegembiraannya. Maknae itu jelas sangat lapar setelah seharian berlatih.

"Unnie, kamu nggak mau ambil dagingnya?" tanya Chiquita, mengalihkan perhatian Ahyeon.

Ahyeon tersadar dan berusaha tersenyum. "Ah iya, Chiq, aku ambil sebentar lagi."

Namun, di dalam hatinya, Ahyeon tak bisa sepenuhnya fokus menikmati malam itu. Pikirannya terus-menerus kembali pada Rora dan Asa yang bercanda ringan di depan panggangan, tampak begitu dekat.

Ruka yang duduk di sebelah Ahyeon, tampaknya tak menyadari perubahan suasana hati temannya. "Ayo, Ahyeon! Kamu harus coba daging panggangan Rora dan Asa. Mereka ahli banget," kata Ruka sambil menyodorkan sepotong daging.

Ahyeon menerima piring itu dan tersenyum kecil, tapi di dalam hatinya, ada rasa ganjil yang menggelayut. Ia tak bisa memalingkan pikirannya dari Rora yang tampak begitu bebas dan nyaman bersama Asa. 

ReputationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang