02

9 1 2
                                    

Musim hujan, musim paling spesial untuk Laily. Tidak lebih dia hanya menikmati tetesan air dari langit. Menurutnya hujan adalah hal terindah dalam hidupnya, mau sehebat apapun hujan tetaplah ia kagumi, walaupun kadang dia takut.

Malam Minggu kali ini turun hujan, namun entah kenapa dua orang ini memutuskan untuk pergi bersama. Laily dan Radi, kini duduk di sebuah restoran yang cukup sepi hanya lima meja yang di duduki pelanggan.

"La" panggil Radi yang memerhatikan Laily yang tidak lepas menatap hujan turun.

"Eh" kaget Laily saat melihat ke arah suara Radi, ternyata Radi menatap Laily. Mata mereka berdua benar benar bertemu "Kenapa Di?"

"Gak La, kamu suka hujan" Tanya Radi lalu menoreh ke arah keluar. Dia melihat apa yang Laily lihat. Lalu Radi tersenyum, entah apa arti senyuman itu.

"Iya, coba kamu rasain. Saat kamu lihat air air jatuh itu dan suaranya. Itu tenang Di, bener bener kalo ini gak malam aku mau keluar menari di bawah tetesan air yang jatuh itu" Jelas Laily kepada Radi "Aku pernah denger ini dari orang Di. Hujan juga bisa datangin rasa cinta, awalnya aku pikir apa apaan begitu. Tapi ternyata aku malah ngerasain rasa itu"

"Oh iya?? Kalo gitu aku juga ngerasain hal yang sama?" Jawab Radi sambil tertawa lalu matanya melihat ke arah Laily. "Lain kali La, kita menari bareng dibawah hujan"

Mendengar jawaban Radi, membuat Laily sedikit sedih namun mulutnya tetap berani bertanya "Hahaha, siapa orangnya Di?" Tanya Laily sambil menatap bola mata Radi yang juga menatap mata Laily. Keduanya benar benar berhadapan.

"Orangnya didepan aku La" Radi tersenyum ke arah Laily. Radi dengan jelas melihat gerak gerik Laily yang kebingungan dengan apa yang dikatakan oleh Radi "Kamu La orangnya, aku gak tau kapan aku punya rasa ke kamu. Cuman akhir akhir ini pikiran ku cuman kamu, bahkan aku kemarin sedikit canggung di dekat mu" Jelas Radi.

"Yang benar aja kamu Di" Tanya canggung Laily. Mulutnya sekarang benar benar terkunci, tidak tau Laily ingin mengucap lagi.

"Iya, emang muka aku keliatan kaya orang bercanda ya?" Kini Radi mengambil telapak tangan Laily. Ia menggenggam dan mencoba menyalurkan apa yang dia rasakan "Aku tau kamu juga bingung La. Aku cuman ngomong tentang apa yang aku rasain ke kamu. Gak perlu di pikirin berat berat" 

Laily tidak menolak tangannya digenggam oleh Radi, ia malah tersenyum ke arah Radi. "Mau tau rahasia besar gak?"

Radi yang bingung menaikkan salah satu alisnya, namun mulutnya terus tersenyum tipis. "Apa?"

"Sebelum kamu punya rasa ke aku, aku lebih dulu punya rasa ke kamu Di. Sumpah, setelah bertemu dengan mu di toko buku itu. Aku punya rasa sama kaya yang kamu rasain sekarang Di"

Radi terkejut dengan cerita Laily, ia membulatkan matanya tidak menyangka. Disatu sisi ia kaget tidak jatuh cinta sendiri, tapi di sisi lain Radi tidak menyangka hampir setengah tahun Laily diam.

"Lima bulan? Kenapa gak bilang ke aku La?"

"Mana berani aku Di, aku temenan sama kamu aja udah cukup. Tapi perasaan aku gak mau kalo diajak sebatas teman" Jawab Laily lalu tertawa kecil kepada Radi.

"Berarti mau diajak serius, mau langsung nikah aja gak La?"






CHOOSE ME [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang