05

0 0 0
                                    

Hari minggu telah tiba, hari yang Laily tunggu tunggu akhirnya tiba. Pagi hari sudah ada pesan masuk dari Radi, Laily yang tau akan notifikasi dari Radi langsung meraih handphonenya lalu membaca pesan dari Radi.

Radi

| Pagi Laily
| Nanti aku jembut siangan ya?
| Aku mau nganterin Raya les dulu
| Nanti jam 11 habis nganter Raya
   aku kabarin

Raya, dia adik dan saudara satu satunya Radi. Radi hanya memiliki Raya, setelah orang tua mereka tiada Radi lah yang harus menjadi orangtua untuk Raya. Walaupun Radi tidak siap namun mau tidak mau harus siap.

Pagi Radi |
Iyaa Radi, hati hati ya |

Setelahnya tidak ada lagi pesan dari Radi. Laily menyiapkan dirinya untuk nanti, ia mandi dan memilih bajunya. Laily merasa ini akan menjadi kencan pertamanya dengan Radi, dia bersiap untuk menjadi sempurna untuk hari ini. Laily memilih pakaian yang paling bagus untuk hari ini. Memakai riasan dan memakai wewangian. Laily bersiap sangat lama, menunggu Radi membuatnya semakin bersemangat untuk hari ini.

Sekitar pukul 10.47 Radi mengirimi pesan kepada Laily.

Radi

| Lailyy
| Aku jalan ke rumah mu

Mendengar suara notifikasi membuat Laily terkejut, ia sedang asik mempercantik riasannya. Namun tak lama Laily membaca pesan dari Radi, lalu tersenyum senang.

Iyaa Radi |
Hati hati yaa, aku tungguin|
di depan rumah

|Sip, 10 menit aku sampe

Okkk |


Lagi-lagi Laily tersenyum senyum sendiri didalam kamarnya. Betapa bahagia hatinya saat ini. Setelah puas mempercantik diri Laily pergi ke teras rumah, menunggu Radi sampai.

Tidak lama menunggu, Radi tiba di depan rumah. Menekan bel motornya memberi tanda bahwa Radi sudah tiba. Melihat Laily berpamitan dengan kedua orangtuanya, Radi turun masuk ke dalam rumah menghampiri Laily yang sedang berpamitan.

"Buk, Pak" Ucap Radi lalu mencium kedua tangan orang tua Laily bergantian. Kedua orang tua Laily tersenyum kepada Radi. "Ijin bawa Laily buk, pak" Terus Radi meminta ijin.

"Iya, pulangnya jangan malam malam" Jawab Bapak Laily. Radi mendengarkan dan mengangguk kepada keduanya "Siap Pak"

Bukan satu dua kali Radi mampir dan bertemu kedua orang tua Laily. Sudah seringkali saat menjemput mengantar Laily, Radi sering menyapa keduanya.

Setelah Laily dan Radi berpamitan, mereka berdua langsung saja menuju ke motor yang dikendarai Radi.

Didepan motor berawarna putih milik Radi. Radi membuka jok motornya, mengambil helm untuk Laily. "Ini, pake dulu La" Ucap Radi sambil memberikan helm ke Laily. Lalu disusul Radi memakai memakai helm warna hitam sama seperti yang ia beri kepada Laily.

Selesai memakai helm, Radi mulai menaiki motornya lalu disusul Laily duduk di belakang Radi. Setelahnya Radi mulai mengendarainya menuju ke tempat yang sudah Radi pilih tanpa memberi tau Laily.

Di perjalanan Laily penasaran kenapa Radi mengendarai motor sejauh ini, tidak seperti biasanya Radi membawa Laily ke Library Cafe di tempat pertama kali Radi dan Laily bertemu.

"Mau kemana Di?" Tanya Laily sedikit teriak. Radi yang samar samar mendengar suara Laily menjawab "Lihat saja nanti" Laily menaikkan alisnya, bingung dan penasaran tidak seperti biasanya.

Setelah menempuh 20 menit perjalanan dari rumah Laily menuju ke sebuah pameran seni di tengah kota. Sesampainya di tempat parkiran, Laily terkejut Radi membawanya ke tempat ini "Wah, serius kita ke sini?" Tanya Laily dengan senang hatinya. Radi mendengar Laily ikut senang lalu mengangguk kepadanya.

Keduanya jalan berdampingan masuk ke dalam cafe bersama. Laily tidak bisa menyembunyikan senyum bahagia itu, tangannya berayun benar benar senang sekali dan tidak menyangka Radi akan membawanya ke tempat seperti ini.

Radi melihat Laily tidak berhenti tersenyum ikut tersenyum melihatnya.

Setelah memesan beberapa minum dan makan, lalu mereka berdua memilih buku yang ingin mereka baca. "Kamu mau baca apa La?" Tanya Radi di samping Laily yang tengah memilih buku juga. "Pengen aku bacanya semuanya rasanya Di" Mendengar jawaban Laily Radi tertawa kecil "Lain kali kesini lagi mau?" Tawar Radi.

"Mau, mauu, mau banget" Laily menjawab antusias. "Siapp, nanti kesini lagi"

Setelah memilih buku yang ingin mereka baca, Radi dan Laily menuju ke meja yang sudah Radi. Mereka memilih meja di luar, membaca dan memandang suasana luar yang indah memang tidak pernah salah.

Radi pandai memilih tempat, dan pandai juga membuat Laily tersenyum lebar.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHOOSE ME [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang