"Dimana ruangan tempat perawatan Yang Jungwon?"
Sunghoon berdiri di depan resepsionis. Resepsionis itu mendongak dan ternganga. Terpesona melihat penampilan dan ketampanan Sunghoon.
"Ruangan perawatan Yang Jungwon?" Sunghoon mengulang jengkel karena resepsionis itu hanya menatapnya seperti orang bodoh.
"Oh...Untuk Jungwon...Anda...Anda mungkin harus menemui Kim Sunoo dulu, beliau perawat kepala penanggung jawabnya."
"Dimana?" gumam Sunghoon tak sabar.
"Lantai tiga, ruangan perawat nomor dua."
Tanpa basa-basi Sunghoon meninggalkan resepsionis yang masih ternganga itu.
Pintu itu tertutup rapat dan Sunghoon mengetuknya.
"Masuk." sebuah suara yang tegas terdengar dari dalam.
Sunghoon masuk dan langsung berhadapan dengan Sunoo. Sunoo langsung menyadari siapa yang berdiri di hadapannya. Dia tidak mungkin salah mengenali.
Penggambaran Jay sangat akurat. Lelaki ini memang benar-benar luar biasa tampan dengan keangkuhan yang sudah seperti satu paket dengan auranya.
"Apakah anda akhirnya berhasil menemukan kebenaran?" gumam Sunoo langsung tanpa basa-basi.
Sunghoon mengernyit mendengar sapaan pertama Sunoo yang sama sekali tidak diduganya. Tapi dia lalu teringat telelepon di tengah malam yang tanpa sengaja dia angkat. Penelepon itu mengatakan dirinya adalah Sunoo.
"Ya." Sunghoon mengakuinya pelan. "Anda sudah tahu semuanya?"
"Semuanya, dan pertama, sebelum anda menghina Jay lagi. Saya akan jelaskan kepada anda, semalam Jay datang kepada saya, dengan kondisi mengenaskan. Mental dan fisik yang rapuh, dan dia bilang ingin melepaskan diri dari anda, menurut saya itu wajar mengingat perlakuan anda padanya."
Sunoo menatap Sunghoon dengan pandangan mencela yang terang-terangan hingga wajah Sunghoon merona.
"Uang yang dia pakai untuk melunasi anda, itu adalah uang pinjaman dari saya dan beberapa staff rumah sakit lain, bukan uang hasil menjual dirinya kepada lelaki lain seperti apa yang anda tuduhkan kepadanya tadi pagi."
Sebuah kebenaran lagi. Lebih keras daripada tamparan di pipi, lidah Sunghoon terasa kelu.
"Saya ingin bertemu Jay." gumam Sunghoon akhirnya.
Sunoo mengangkat alisnya. "Untuk apa? Ketika hubungan hutang piutang itu lunas. Tidak ada lagi perlunya kalian bertemu, lagi pula saya tidak yakin Jay bersedia menemui anda."
"Tidak ada hubungannya dengan uang! Saya tidak peduli dengan uang!"
Sunghoon hampir berteriak, lalu berdehem berusaha meredekan emosinya. "Saya harus bertemu dengan Jay, meminta maaf, saya tahu selama ini saya salah..."
"Anda bisa menyampaikan permintaan maaf anda melalui saya." sela Sunoo tegas.
Sunghoon mengernyit. "Saya mohon. Saya harus bertemu dengan Jay, saya butuh bertemu dengan Jay."
Sunoo mengamati lelaki yang berdiri di hadapannya. Lelaki ini terlalu tampan, terlalu kaya sehingga wajar dia tampak begitu arogan.
Tapi sekarang Sunghoon tampak begitu menderita, dan dia rela memohon agar bisa bertemu Jay. Sunoo menarik napas, ketika sebuah kesimpulan muncul di benaknya.
Lelaki ini sedang jatuh cinta.
Bagaimana mungkin dia menolak permintaan Sunghoon?
Kalau saja Sunghoon hanya lelaki sombong yang menginginkan bayaran setimpal atas apa yang diberikannya kepada Jay, Sunoo akan mengusirnya tanpa ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic Story about Jay ✓
Fanfictiona remake story Original story by Santhy Agatha