3

2.4K 414 16
                                    

Rion melangkah masuk kedalam kediamannya dengan caine yang tak sadarkan diri di gendongannya. Dengan wajah datar dan dinginnya rion menatap para pelayan yang tengah menyambutnya.

"Sekarang aku akan memberikan tugas pada kalian, orang yang berada digendonganku adalah mateku layani dia selayaknya kalian melayaniku, jika sampai aku melihat ada kesalahan sekecil apapun yang kalian buat maka aku akan membunuhnya saat itu juga. Jaga dia dan jangan sampai dia terluka, apalagi keluar dari halaman mansion ini". Suara tegas rion membuat mereka memberikan hormat.

"Ya, Tuanku". Ujar mereka bersamaan.

Rion melangkah kearah tangga, terus melangkah naik kelantai dua. Membuka pintu kamar dengan sihirnya dan membawa caine kearah kasur.

Rion memiringkan kepalanya, menatap caine dengan kilatan dimatanya. Seringai tipis terlihat disudut bibir itu.

"Sangat sempurna". Gumam rion, jari telunjuknya dia bawa untuk mengelus wajah itu.

"Kau terlihat seperti omega, tapi kau alpha". Rion mendekatkan wajahnya pada leher caine dan menghirup rakus aroma feromon milik caine.

"Sepertinya aku harus menunggu bulan purnama selanjutnya untuk menandaimu". Rion mengingat bagaimana sifat keras kepala caine, jika dia menandainya sekarang mungkin nanti dia akan mendapat tolakan yang mana menimbulkan betrayal.

Rion bangkit dari acara menidih tubuh caine, dia menatap kantong penyimpanan yang tergantung di pinggang caine. Kembali menatap wajah itu kemudian menatap lagi kantong itu, seberapa banyak kertas transportasi yang ada di kantong itu?.

Rion mengambilnya dan memasukkan kantong itu ke dalam sakunya.

"Ini untuk menghindari kemungkinan besarnya kau melarikan diri".

Rion meninggalkan caine dikamar tak lupa pula mengunci kamar itu.

.

Caine membuka matanya saat merasakan cahaya menembus kelopak matanya.

"Ugh". Caine memijat kepalanya yang terasa sakit.

Mate?

Ah iya, caine ingat. Dengan cepat dia melihat sekeliling, ini bukan kamarnya.

Caine mengusak rambut merahnya frustasi, bagaimana caranya dia lari dari sini.

Jika dilihat dari kamar yang ia tempati sekarang, berarti dia berada disalah satu rumah bangsawan.

" apa yang sedang kau rencanakan moon goddess ?". Caine bertanya didalam hatinya dengan perasaan tak karuan.

Tok
Tok
Tok

"Ya!". Caine menyaut.

"Apakah anda sudah bangun tuan?". Pertanyaan seorang wanita terdengar dari luar pintu.

Apakah sautannya terdengar belum bangun? Pikir caine.

"Ada apa?". Caine bertanya tanpa nada.

"Sudah waktunya anda untuk bersiap tuan".

Caine mengeryit, bersiap untuk apa?.
"Aku bisa sendiri, jangan masuk jika tak ingin mati". Ancam caine.

𝐄 𝐍 𝐈 𝐆 𝐌 𝐀      |Rioncaine|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang