Raja Beliung dan Selir Aria

1.1K 3 0
                                    


Raja Beliung kerajaan Windara

Raja Beliung kerajaan Windara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selir Aria

Selir Aria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Dengan sekali gerakan tangannya yang kuat, Raja Beliung menarik gaun yang dikenakan Selir Aria. Kain sutra halus itu tidak berdaya menghadapi kekuatannya, terdengar suara robekan tajam srrrt! yang menggema di ruangan. Mata Selir Aria membulat terkejut, tubuhnya membeku dalam posisi tak berdaya. Gaun kesayangannya itu, yang biasanya memeluk tubuhnya dengan lembut, kini terbuka di bagian privasi. Raja Beliung menatapnya, napasnya kasar, tetapi sorot matanya penuh penguasaan. Selir Ariai bisa merasakan hawa panas yang memancar dari tubuhnya. Ada keheningan sesaat sebelum sebuah senyum licik muncul di bibir Raja Beliung.

"Sayang... kau tahu betapa aku sangat merindukanmu," suaranya rendah nan berat, namun bergemuruh seperti badai yang mendekat. Setiap kata yang terucap terasa menggetarkan udara di antara mereka, menggema di telinga Selir Aria. Raja Beliung mendekat, tatapannya tajam dan penuh hasrat yang tertahan lama.

Jemarinya yang sedari kemarin menggenggam pedang, kini berusaha menerobos dalam area kewanitaan sang istri. Memberikan dorongan yang begitu dalam, membangkitkan panas yang menjalar cepat, merambat dari kewanitaan hingga ke seluruh tubuh, Degup jantung Aria semakin liar, bercampur antara ketakutan dan gairah yang begitu kuat. Nafasnya tercekat saat Beliung menambahkan dua jari memasukinya, mengurangi jarak diantara mereka.

"Yang Mulia... Ratu Clara..." Aria mencoba berbicara, suaranya serak dan gemetar, namun kata-katanya terhenti ketika Raja dengan pasti mengangkat pinggangnya, menariknya lebih dekat hingga duduk diatas pangkuan tanpa mengeluarkan jari. Dia bisa merasakan hembusan napas Raja di lehernya, menciptakan gelombang rasa yang sulit dilawan. "Dia telah menanti... kepulangan Anda," bisiknya lemah, tapi tubuhnya merespons sentuhan itu dengan cara yang tak bisa dia kendalikan.

Beliung tak mengindahkan kata-katanya, matanya tertuju pada Aria dengan hasrat yang tak lagi tertahankan. "Yang kutunggu bukanlah dia, tapi kau," bisiknya pelan namun dalam, suaranya rendah menggema dalam dirinya.

Oneshoot (Dewasa) 18+++ 21+++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang