janji dimalam hari

18 12 2
                                    

Olaaa seng minya kembali lagi yuhuuuu🎉🎉, gimana kabar kalian, sehat? Moga aja sehat ya, sorry ya minya lama nggak up tentang kisah oppa fikri. Soalnya minya sibuk sama tugas kuliah hehehhehe maafkan 😋. Yuk sebelum mulai membaca usahakan komen, vote dan share ya jangan jadi pembaca gaib awas lo 😄.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kecewa dalam hubungan itu sudah pasti ada dan itu ada hal wajar dalam. Sebuah hubungan, tapi jika tidak ada kejujuran didalamnya maka hancurlah sudah
_Zahra Camelia Putri_

Malam itu terasa begitu sempurna bagi Fikri dan Zahra, sebuah malam yang mereka harap dapat menyembuhkan semua luka yang sempat menggores hubungan mereka. Setelah menikmati suasana romantis yang diciptakan Fikri, mereka duduk di ayunan kafe yang dihiasi kelap-kelip lampu dan kelopak bunga, dikelilingi suasana damai yang menyelimuti halaman kafe.

Di tengah keheningan, Fikri tak henti-hentinya menatap Zahra. Wajah istrinya yang teduh di bawah sinar rembulan membuat hatinya semakin yakin bahwa ia tidak akan pernah menemukan cinta seperti ini lagi. "Kamu tahu, Zahra," kata Fikri pelan, "ada satu hal yang selalu aku takuti—kehilanganmu. Bukan karena kesalahanku, tapi karena aku terlalu bodoh untuk menyadari betapa pentingnya kamu dalam hidupku."

Zahra tersenyum kecil. Meski dalam hatinya masih ada sedikit sisa kecewa, malam ini hatinya mulai meleleh dengan segala upaya Fikri. "Fikri, aku pun pernah takut kehilangan kamu. Aku hanya ingin kita saling terbuka dan jujur. Apapun itu, baik atau buruk. Kita bisa melalui semuanya, asalkan kita bersama."

Mereka berdua diam sejenak, menikmati kebersamaan dalam diam yang menenangkan. Fikri kembali mengambil gitarnya dan kali ini ia memainkan nada-nada lembut dari lagu yang ia ciptakan khusus untuk Zahra. Suara petikan gitarnya melayang di udara malam, membuat Zahra merasa semakin dihargai dan dicintai.

Setelah beberapa saat, Zahra bersandar di pundak Fikri, merasa nyaman dan aman. "Fikri," ia memulai, "Aku janji, kita akan melangkah ke depan bersama-sama. Aku ingin kita belajar dari kesalahan ini, aku ingin kita lebih kuat dari sebelumnya."

Fikri tersenyum sambil mengecup kening Zahra sekali lagi.

"Aku juga, sayang. Kita akan melalui semuanya bersama. Cinta kita lebih kuat dari apapun yang mencoba memisahkan kita."

Dalam malam yang kian larut, Fikri dan Zahra menatap bintang-bintang yang berkelip di langit. Mereka tahu bahwa perjalanan cinta mereka tidak akan selalu mulus, namun malam itu mereka berdua berjanji akan saling menjaga, menghormati, dan mencintai lebih dalam.

***

Waktu berlalu begitu cepat. Keesokan harinya, saat mereka kembali ke rumah, Zahra masih teringat momen indah malam itu. Namun, ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Dia teringat sebuah pesan singkat yang diterimanya dari nomor tak dikenal sebelum Fikri membawanya ke kafe malam itu.

Pesan itu hanya berbunyi: *"Kamu mungkin berpikir sudah tahu semuanya, tapi kamu belum tahu yang sebenarnya."*

Zahra sempat melupakan pesan itu karena terbuai dengan kejutan manis Fikri. Tapi kini, setelah segalanya tampak tenang, kata-kata dalam pesan itu mulai meresahkan hatinya.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah masih ada sesuatu yang Fikri sembunyikan?"

Zahra mencoba menepis keraguan itu. Namun, di balik senyumnya, ia tak bisa menolak perasaan bahwa sesuatu masih belum sepenuhnya terungkap.


Zahra memandang ponselnya, jemarinya berkali-kali menggulir pesan singkat yang sudah ia baca berulang kali. Siapa pengirimnya? Apa maksud dari pesan itu? Pikirannya terus bergelut dengan kecurigaan, meski hatinya ingin percaya penuh pada Fikri. Ia baru saja mengalami malam yang penuh cinta dan pengertian, tetapi pesan ini mengusik ketenangannya.

percintaan yang rumit (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang