Kabar dari angin

57 43 1
                                    

Hola guys minya kembali lagi😊, gimana kabarnya sehatkan? Moga aja sehat sehat ya, seperti biasa jangan lupa vote, komen, share dan follow akun minya ya untuk mendapatkan notif terbaru.

Kejujuran itu salah satu kunci dari keharmonisan dalam suatu hubungan, jika didalam hubungan itu tidak ada kejujuran maka hancurlah sudah Sebuah hubungan itu.
_Zahra Camelia Putri_

Satu tahun yang penuh kebahagiaan terus berlanjut didalam pernikahan Fikri dan Zahra. Mereka menjalani rutinitas harian dengan senyum dan hati yang penuh cinta. Namun, seperti angin yang kadang membawa perubahan, kehidupan mereka juga tak luput dari tantangan yang tak terduga.

Suatu hari, Fikri menerima surat dari pesantren. Surat itu mengabarkan bahwa ia harus mengikuti pelatihan khusus selama tiga bulan di luar kota. Pelatihan itu penting untuk masa depannya, namun juga berarti ia harus berjauhan dengan Zahra untuk sementara waktu.

Fikri membaca surat itu dengan hati yang bercampur aduk. Di satu sisi, ia menyadari pentingnya pelatihan tersebut. Namun di sisi lain, ia merasa berat untuk meninggalkan Zahra. Dengan berat hati, ia memberitahu Zahra tentang berita tersebut.

Zahra mendengarkan dengan penuh perhatian. Meskipun hatinya juga merasa berat, ia tahu bahwa ini adalah kesempatan penting bagi Fikri. Dengan penuh kasih sayang, Zahra mencoba menguatkan Fikri.

"Baby, aku tahu ini bukan hal yang mudah bagi kita. Tapi aku yakin, ini adalah langkah yang tepat untuk masa depanmu. Aku akan selalu mendukungmu, walaupun kita harus berjauhan sementara," ucap Zahra dengan suara yang lembut namun tegas.

Mendengar dukungan dari sangat istri, Fikri merasa lebih tenang. Ia tahu bahwa Zahra sebagai istrinya akan selalu berada di sisinya, meskipun secara fisik mereka berjauhan. Mereka menghabiskan malam itu dengan berbicara panjang lebar, saling menguatkan dan berjanji untuk tetap menjaga cinta mereka.

Ketika hari keberangkatan pun tiba, dimana Zahra mengantarkan Fikri ke stasiun. Mereka berdua berdiri di peron, saling menggenggam tangan dengan erat. Kereta yang akan membawa Fikri menuju pelatihan sudah bersiap di jalur.

"Jaga dirimu baik-baik di sana, baby. Aku akan selalu menunggumu," kata Zahra dengan mata berkaca-kaca.

Fikri memeluk sangat istri dengan erat, mencoba menenangkan hatinya yang juga diliputi perasaan berat. "Aku akan selalu merindukanmu, Zahra. Kita akan bertemu lagi dalam waktu yang tidak lama."

Dengan berat hati, Fikri menaiki kereta dan melambaikan tangan kepada Zahra yang masih berdiri di peron. Zahra membalas lambaian itu, menyaksikan kereta yang perlahan menjauh membawa Fikri. Meski air mata menetes di pipinya, Zahra berusaha tetap kuat.

Tiga bulan yang akan mereka jalani secara terpisah menjadi ujian bagi cinta mereka.mereka berkomunikasi melalui telepon dan surat yang akan menjadi penghubung dia dalam hubungan mereka agar tetap hidup. Setiap pesan yang mereka kirimkan penuh dengan kerinduan dan harapan akan pertemuan kembali.

Hari-hari terasa lambat, namun semangat mereka tetap tinggi. Fikri berusaha keras dalam pelatihan, membuktikan dirinya pantas untuk masa depan yang lebih baik. Sementara itu, Zahra tetap menjalani rutinitas sehari-harinya dengan sabar, menunggu saat-saat indah mereka kembali bersama.

Tiga bulan yang harus mereka jalani secara terpisah menjadi ujian bagi cinta mereka. Mereka berkomunikasi melalui telepon dan surat, menjadikan pesan-pesan itu sebagai penghubung yang menjaga hubungan mereka tetap hidup. Setiap pesan yang mereka kirimkan penuh dengan kerinduan dan harapan akan pertemuan kembali.

Hari-hari terasa lambat, namun semangat mereka tetap tinggi. Fikri berusaha keras dalam pelatihan, membuktikan dirinya pantas untuk masa depan yang lebih baik. Sementara itu, Zahra tetap menjalani rutinitas sehari-harinya dengan sabar, menunggu saat-saat indah mereka kembali bersama.

percintaan yang rumit (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang