AMA 1

2 1 0
                                    

" ASH-HADU AL LA ILAHA ILLA LLAH , WA ASH-HADU ANNA MUHAMMADA RRO SULU LLAH "

Lafaz Kalimah Syahadah yang keluar dari mulut nenek itu membuatkan semua mengamburkan tangisan . Walaupun atuk dan seluruh keluarga menyaksikan saat nenek menghembuskan nafas terakhir . Dan yang paling rapuh bagi Amanda , saat atuknya yang ajar nenek mengucap , dan atuk menggenggam tangan isteri seolah tak percaya mereka terpisah untuk selamanya .

Bagi amanda , separuh hidupnya telah pergi . Tetapi mujur masih ada atuk yang sentiasa menyayangi nya . Amanda langkah mendekati atuk  kesayangannya . Sampai disebelah dia terus peluk erat atuknya .

" Kenapa mak tinggalkan Manda bah . Manda tak ada sesiapa da . " Sambil menangis , Amanda berkata kepada atuknya .

" Abah masih ada disini Manda sayang . Kita sama sama doakan mak ye . Kalau ada masalah , Manda jangan pendam tau cu " Atuknya berkata dalam nada sebak . Air matanya sikit demi sikit menitis dipipi tua nya .

Dan disaat Amanda dalam kesedihan kehilangan seorang nenek , datang nya seorang wanita yang sentiasa hiburkan Amanda . Sentiasa jadikan Amanda utamanya . Layanannya sebagai seorang kakak terhadap adik sendiri . Sekurangnya Amanda dapat kasih sayang kakak dari ' orang luar ' yang baik .

Amanda dan kakak angkatnya Maria sentiasa kemana berdua . Mereka selalu meluangkan masa di game , di luar dan whenever Amanda need some support , Maria Always be there for her .

" Unnie akan jaga kau dik walau apa jadi . Unnie janji tak akan tinggal kau lagi macam dulu " .

Rupanya mereka pernah mengenali satu sama lain sebelum ini . waktu Amanda masih belajar di sekolah menengah . Dan Amanda sangat bersyukur dapat bersama semula dengan Maria .

Air Mata Amanda Where stories live. Discover now