AMA 3

2 1 0
                                    

" Mana Manda ? " soal Puan Anani si ibu ketika mereka di meja makan .

" Terperap dekat bilik la ibu . Budak tu mana ada kerja lain " Aminaz cuba untuk mengeruhkan keadaan yang hampir setiap hari keruh .

" AMANDAAA ROSEEE !! Kau turun makan malam sekarang !! . Kau ingat kau raja asyik kene panggil je " jerit si ayah memanggil Amanda . Wajahnya sudah sangat merah ketika itu .

" Iye ayah ibu . Maaf lepas solat Manda tertidur tadi " Tercungap cungap Amanda memohon maaf setelah turun dari biliknya . Takut dimarahi teruk lagi . Tapi dia sudah biasa .

" Lemak sekarang kau ye . Kakak kau semua cakap kau berkawan dengan perempuan lesbian . Apa nak jadi dengan kau ni " Si ayah sudah memulakan sesi menyakiti seorang Amanda .

" Jangan macam tu Manda , kau nak ikut perangai tak baik ke . Lebih baik pergi cari kerja sana tolong bagi kami duit ni " Si ibu pulak tambah lagi api .

" Dia da berubah ayah ibu . Bagi la Manda peluang cari bahagia Manda sendiri " jawap Amanda dengan suara yang makin perlahan dan menunduk kepalanya . Dia takut kene pukul lagi . Walaupun sangat terbiasa dengan keadaan itu .

" Banyak la kau berubah . Entah entah kau jahat melawan macam ni sebab ikut perangai dia kann !!! " Amani meninggikan suaranya dan menuduh si adik lagi dan lagi .

" Apa along ni , dia da berubah faham tak ! Jangan tuduh yang bukan bukan " Tanpa sengaja Amanda turut menaikkan suara nya terhadap si Sulung . Mungkin sabarnya semakin tipis .

" Berani kau tinggikan suara dekat akak kau . Dasar anak tak guna . Berambus pergi cari kerja , berhenti susahkan kami !! " Lepas marah begitu , Ibunya mengangkat satu jag air kopi panas dan simbah ke badan Amanda . Semua yang berada di meja makan sedikit terkejut . Tapi tak lama mereka senyum sinis dekat Amanda kecuali Amira yang hampir menangis lihat keadaan adiknya . Atasya si adik Amanda pula merasa mereka semakin melampau . Amanda terlalu baik untuk mereka semua .

" Argh sakit ibu " Amanda meringis kesakitan . Air mata mula mengalir . Kenapa nasibnya selalu begini .

" Itu baru sikit tau . Kau kurang ajar lagi , mampus kau aku bunuh " Si ibu semakin berang dan mula bangun untuk ke tempat Amanda . Tapi Amira lagi pantas peluk Amanda dan bawak adiknya menjauh dari mereka .

" Sudahla cukup . Tolonglah ade sedikit rasa kesian dekat dia " Sempat Amira menasihati Ibu Ayah dan kakak adiknya .

" Kenapa kau orang benci sangat dengan Manda . Kalau mak masih hidup , tak berani pulak nak sakitkan dia . " Adik Amanda , Atasya pula bersuara . Cukup tidak suka kakaknya dilayan begitu . Padahal anak dan adik kandung mereka sendiri .

" Kau kecik lagi Asya , jangan masuk campur . Cukup kau tak buat perangai macam si malang tu jugak " Si ayahnya menasihati Atasya dalam diam mengguriskan hati Amanda lagi dan lagi .
Atasya malas mahu menjawap dan sambung makan .

" Menyesal saya bang tak bagi budak tu dekat abang Man dulu . Ini semua salah mak yang nak sangat bela budak tu . Lepas dia pergi , kenapa tinggal dia dekat sini . " Kata kata Puan Anani membuatkan Aminaz dan Amani senyum sinis . Mereka benci sangat dekat Amanda .

" Mak awak da pergi Nani , tak elok awak cakap macam tu . Suruh jela dia cari kerja duduk diuar " Tegur Encik Rosli . Walaupun dia juga tidak suka anaknya yang ke empat itu , tapi tidak boleh salahkan orang yang telah tiada .

" Abang la suruh dia keluar . Saya malas tengok muka dia . " Kata Puan Anani lagi . Benci sungguh dia dekat Amandaa . Atasya terus bangkit basuh pinggan . Malas lama disitu .

Air Mata Amanda Where stories live. Discover now