#6
Mertua yang Baik
Aku dan mama terus mengobrol berdua di ruang santai. Suasana sudah cair lagi. Ditambah memang mama orangnya humble, enak diajak ngobrol.
"Agnes pulang jam berapa kerjanya?"
"Biasanya jam 5 sudah di rumah ma, kalau tidak lembur. Tapi hari ini dia kularang untuk lembur, karena ada mama. Soalnya kalau lembur bisa malam nyampai rumah."
"Aku mau mandi dulu ya ma," kataku.
"Dari pagi belum mandi?" tanya mama.
"Iya ma. Hehe," jawabku. Memang aku kalau di rumah, cukup satu kali aja mandinya. Kecuali sangat gerah, bisa mandi dua kali.
"Kamu ini Dit, sampai istrinya mau datang belum mandi," ucap mama.
Aku pun beranjak dari kursi.
"Mandi sama ngelanjutin yang tadi pagi belum kelar ma. Mau nunggu Angnes nanti malam, belum tentu dia mau. Haha," celetuk ku dengan berani. Karena kurasa obrolanku dengan mama sudah terbuka.
"Iya sana, lanjutin. Maaf gara-gara mama tadi, jadi tertunda," ucapnya.
"Boleh pinjam CD mama lagi. Haha," godaku.
"Itu ada di lemari," jawab mama, malah serius.
"Bukan, yang sudah mama pakai," kataku, sambil cengengesan. Biar tahu jika aku bercanda.
"Sudah mama cuci yang tadi. Kamu ini ada-ada saja." Mama masih menganggap serius.
"Kamu ambil CD punya istrimu saja. Itu ada yang masih kotor kayaknya," ucap mama.
"Aku maunya punya mama sekarang. Haha," aku terus bercanda.
"Masak ini yang lagi mama pakai mau dilepas? Lagian apa bedanya CD punya mama dan istriku? tanyanya serius.
"Mau bayangin mama sekarang. Eh, maaf ma, bercanda," kataku, tambah berani.
"Ngapain dibayangin, mama sekarang ada di sini," katanya, masih serius.
"Memang mama mau ikut ke kamar mandi? Biar aku gak usah bayangin mama? Haha."
"Kalau kamu mau gak apa-apa," ucap mama, aku kaget. Kenapa mama serius terus dari tadi.
"Beneran? Ma, aku bercanda loh,"
"Lagian aku tadi sudah lihat punya kamu," katanya.
"Eh ma, gak gitu maksudnya." Kini aku jadi yang panik saat mama menanggapi bercandaku.
"Kalau kamu mau Dit. Yang penting kamu jangan marah ke Agnes, ketika dia menolak ketika kamu ajak berhubungan. Soalnya mama jadi bersalah ke kamu, ketika kamu cerita soal Agnes yang begitu."
"Beneran ini ma?" Aku jadi yang kaget sekarang ketika mama bilang begitu.
"Tapi kamu jangan cerita ke Agnes soal ini."
"Ya nggak mungkin lah ma."
"Anggap aja, ini mama nebus kesalahan anak mama," ucapnya.
Aku jadi garuk-garuk kepala, tidak percaya dengan semua ini.
"Mama cuma diam aja kan?" tanyanya.
"Iya ma, jadi aku gak perlu bayangin mama lagi. Kan mama sudah ada di hadapanku. Hehe."
Lagi-lagi aku tidak percaya ini terjadi.
"Ayo cepetan, keburu Agnes datang," kata mama dengan yakin.
![](https://img.wattpad.com/cover/377170207-288-k319203.jpg)