Alliyah dan Rony enggan beranjak dari duduknya setelah perdebatan pelik sejak pukul empat. Matahari yang sudah berganti dengan rembulan, teriakan Jenna yang menawarkan ajakan makan malam, bahkan suara merdu Bi Jum yang berteriak dari lantai satu, tidak mereka hiraukan.
Tidak ada yang boleh beranjak dari duduknya masing-masing hingga mereka menemukan kata sepakat.
Layar laptop yang menyala dengan dua gambar berbeda menjadi alasan utama perdebatan mereka sejak tadi.
"Yang Tika lebih bagus tahu, Mas Rony." Alliyah menunjuk salah satu gambar di dalam laptop.
"Liat deh senjanya cantik, bersinar terang." Alliyah bersungguh-sungguh untuk meyakinkan Rony dengan pendapatnya.
Rony menggeleng tidak setuju. "Theo lebih cantik Al," Alliyah cemberut.
"Tika!" Alliyah mendebat kembali.
Rony menghembuskan nafasnya kasar seraya menyadarkan tubuhnya ke sandaran kursi.
"Theo, Al" Rony membantah dengan halus.
"Tika, Mas Rony."
"Theo ..."
"Tika."
Perdebatan itu terus berlanjut hingga akhirnya Rony menyerah. Mereka tidak akan selesai hingga Rony mengalah atau meminta orang lain memutuskan."Udah. Kita nggak akan selesai berdebat sampai Jenna masuk SD kalau begini terus."
"Lebih baik kita serahkan pilihan sulit ini kepada readers." Rony memberi saran.
Tanpa berpikir dua kali Alliyah lantas mengangguk setuju.
"Dear readers, kalian liat perdebatan antara aku dan Mas Rony tadi kan? Pelik dan nggak ada yang mau ngalah, sampai Jenna masuk SD kayaknya nggak bakal selesai."
"Oleh karena itu, aku dan Mas Rony meminta bantuan kalian nih."
"Yuk bantuin kami pilih cover untuk cerita kami yang berjudul Sandyakala."
"Tulis pendapat kalian di kolom komentar ya. Sampai bertemu dengan aku dan Mas Rony dalam Novel Sandyakala. See youuu ..."
Hai readers, author is back.
Siapa yang sudah nggak sabar memeluk mereka? Aku!Yuk bantuin Al-Ron dan author untuk pilih cover.
Tulis pendapat kalian di sini, atau di Instagram @bukaanmakanan yaSampai bertemu dalam bentuk cetak.
Tertanda,
Terang Bulan
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandyakala [Terbit]
RomanceTERBIT Dokter Rony Mahendra Adhinata tidak pernah tahu jalan hidupnya. Bisa saja hari ini ia punya kekasih kemudian besok ia menikah dengan yang lain. Setelah kejadian di unit gawat darurat waktu itu Rony di hantui oleh permintaan konyol untuk menik...