03.

108 11 0
                                    

typo.
Selamat Membaca.

.

.

.

Jaeyun bingung, Sangat bingung, untuk apa Raja Vampire ini membawa nya ke istana jika tidak untuk di makan?.

Sunghoon terkekeh, tidak mungkin ia memakan istri nya-kan?

Jaeyun hanya mengikuti Sunghoon saja. diam dengan pikiran yang kemana mana.

tiba lah Sunghoon dan Jaeyun di kamar Sunghoon.

"kau tidur di sini—" Sunghoon tersenyum tipis "bersamaku."

Jaeyun membelangkak kan mata nya kaget, apa kata nya? tidur bersama? Jaeyun tidak salah dengar kan?.

"dan sebaik nya kau istirahat, jangan keluar dari sini, atau kau akan di makan oleh mereka" ucap Sunghoon, hanya main main, tidak mungkin ada yang berani melakukan itu.

Jaeyun menggidigkan bahu nya. seram. itulah yang Jaeyun rasa kan, lantas saja ia masuk ke dalam kamar.

dan Sunghoon pergi, entah kemana.

Jaeyun menelusuri setiap inci kamar dengan teliti, Banyak sekali lukisan. dan ia terfokus kepada satu lukisan.

lukisan sebuah sungai kecil dan beberapa angsa putih yang indah dan cantik. ia mengambil lukisan itu, sangat indah.

"HEII! KAU! APA YANG KAU LAKUKAN? ITU ADALAH LUKISAN KESAYANGAN DADDY KU! TIDAK ADA SEORANG PUN YANG BOLEH MEMEGANG ITU, BAHKAN AKU JUGA TIDAK! TAPI KAU MALAH SEENAK JIDAT MEMEGANG NYA?!" bentak Taesan yang baru saja tiba di sana bersama Jaehyun.

dengan panik dan mata berkaca-kaca Jaeyun menyimpan lukisan itu di tempat nya semula. takut, itulah yang Jaeyun rasa kan sekarang.

"m-maafkan a-akuuu, hiks"

"SIALAN! kau siapa hah? berani beraninya kau datang ke kamar daddyku! dan? ouh? kau manusia? hahah!"

"j-jnagan makan aku! hiks!"

"cih, Manusia menjijikan!"

"Astagaaaa Taesan, sudah lah biarkan saja, kita tidak memerlukan manusia sampah ini" ucap Jaehyun.

"kau benar Jae, cih!"

"apa yang kalian lakukan?" suara dingin yang khas itu terdengar dari arah pintu.

semua nya menoleh, ternyata di sana ada Sunghoon.

"hiks Hoonnie!" Jaeyun langsung berlari ke arah Sunghoon lalu memeluknya, Sunghoon Tantu saja terkejut. tetapi ia membalas pelukkan itu, pelukan yang selama ini ia rindukan. sangat nyaman.

"hiks hiks, d-dia membentak Jaeyun! hiks Jaeyun tidak suka!" adu nya kepada Sunghoon. dan kedua nya kaget, siapa pria itu?.

Sunghoon menatap tajam kepada Taesan.

"jangan kau ganggu dia! aku mengampuni mu kali ini. kalian berdua pergi!" tegas sang Raja. kedua nya yang masih kaget itu pun langsung pergi.

tatapan Sunghoon mulai melembut. ia menatap Jaeyun yang masih memeluk nya dengan erat.

"mereka sudah pergi Jaeyun, buka mata mu"

dengan perlahan ia membuka mata nya, menatap was was ke arah pintu.

"sudah ya, tidak akan ada lagi yang membentak mu lagi"

"HUAAA HOONNIE! Jaeyun tidak suka di bentakkk! hiks hiks! Jaeyun benci! J-Jaeyun hanya memegang lukisan itu hiks, t-tapi dia membentak Jaeyun!" tangisan nya kembali pecah, sungguh Jaeyun Sangat benci yangg nama nya bentakan.

"bahkan nama panggilan mu sama sayang"

"iya Jaeyun iya, aku mengerti oke? jangan di pikirin kan, tidak akan ada lagi yang membentak mu, jika ada beri tahu saja aku oke? aku ada di sini untuk mu, menjagamu." ucap Sunghoon dengan tulus.

Jaeyun mengangguk, entah dorongan dari mana ia memeluk Sunghoon lagi. kali ini lebih erat, seperti takut kehilangan.

"aku harus pelan pelan"

"sekarang sebaiknya kamu tidur saja, oke?"

Jaeyun mengangguk saja, dia sudah lelah. Sunghoon membawa Jaeyun untuk berbaring di ranjang yang empuk itu, tak sampai lima menit. Jaeyun sudah tertidur dengan tangan nya yang memegang baju Sunghoon.

Sang Raja terkekeh gemas. lucu sekali Jaeyun—nya ini.




















Taesan menendang nendang batu krikil dengan kesal, siapa pria tadi? Taesan seumur hidup nya tidak pernah di peluk Daddy nya itu, tapi pria tadi dengan mudah nya memeluk sang Daddy.

Taesan benar benar kesal, Jaehyun yang sedari tadi bersama nya itu hanya menatap Taesan, ia juga bingung sama seperti Taesan, baiklah ia harus menanyakan hal ini kepada ayah nya.

"Sudah lah San, tidak ada guna nya marah marah di sini, nanti aku akan menanyakan siapa pria tadi kepada Papa ku" ucap Jaehyun menenangkan Taesan, ia memijat pelan bahu Taesan agar anak itu kembali tenang.

"ini tidak adil Jae! aku bahkan belum pernah merasakan pelukan Daddyku. hiks" Taesan mulai terisak kecil, iri. itulah yang saat ini ia rasakan.

"aku mengerti San, tapi kau jangan sedih seperti ini, kemana Taesan yang pemarah dan sangat pecicilan itu? kenapa jadi cengeng?" ejek Jaehyun untuk mencairkan suasana.

"ish, kau ini selalu saja seperti itu, padahal kau sendiri yang pecicilan" sarkas Taesan, yang ia ucap kan benar kok, Jaehyun kan asbun.

"ya ya ya aku tau, aku hanya ingin kau marah saja" ucap nya dengan kekehan kecil.

Taesan menggelengkan kepalanya, Dasar Jaehyun.suasana kembali hening, Mereka fokus dengan pikiran nya masing masing.

Taesan sendiri masih memikirkan pria tadi itu siapa, dia menjadi geram lagi. iri, penasaran, kesal, marah, semua nya menjadi satu dalam diri Taesan.

"ck, siapa sebenarnya dia itu?"






















To be continued...

pendek ya? yaudah maaf😞

gajelas ya? yaudah maaf.

The Vampire King || sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang